Bagian 3

46 6 0
                                    

[Author]

Malam yang melelahkan untuk Rai dkk yang pulang bekerja. Henry,Gricelle dan Joe sedang duduk santai di ruang keluarga menungu kedatangan Rai. Kemudian,Rai dkk datang. Chiko,Freedom dan Dini lebih dulu pergi ke kamar. Rai pergi menuju ruang keluarga untuk menanyai kabar Gricelle. "Grice,kamu baik-baik saja kan??" Tanya Rai. "Ehmm..aku gapapa Rai." Jawab Gricelle singkat. Disaat bersamaan,Joe mengganti channel televisi dan setelah Joe menggantinya. Ternyata wawancara tadi pagi sudah disiarkan. Henry melihatnya dengan serius. Lalu,beberapa saat setelah berita itu ditayangkan. Joe mematikan televisinya dan berunding perihal pernikahan Henry dan Gricelle. Rai semakin bingung karena semakin banyak berita miring mengenai lamaran Henry dan Gricelle.

"Rai,apa yang harus kita lakukan sekarang ini?? Jika hal ini terus terjadi,Izagi Foundation akan menerima imbasnya." Tanya Henry cemas. "Henry,kita harus tenang untuk mengatasi hal ini...jangan gegabah dulu." Jawab Rai mencoba menenangkan Henry dan bersikap dewasa. "Kita akan membantu kalian bagaimanapun caranya." Lanjut Joe.

Kemudian ditengah perundingan,Bel rumah berbunyi. Rai ingin membukakan pintu,tapi dihalangi Gricelle. "Itu pasti Tian. Biar aku yang membukakan pintu." Kata Gricelle dan pergi menuju pintu depan. Dan setelah dibuka,ternyata Tian yang pulang terlambat. Gricelle sedikit marah dan mengomeli Tian seperti ibu angkatnya. "Kamu tahu pukul berapa sekarang?? Ini sudah pukul 10 malam..kenapa kamu pulang terlambat,kakak jadi khawatir tahu!!." Tegur Gricelle sambil menunjuk-nunjuk Tian. Ia hanya terdiam dan menundukkan kepala.

Henry dan Rai datang. "Grice,sudahlah..Tian mungkin sedang kerja kelompok dengan teman-temannya..lagipula,Tian sudah bisa jaga diri." Kata Henry yang menengahi Gricelle dan Tian. "Hen,kamu bawa Gricelle kembali ke kamar..mungkin dia sedang tidak baik moodnya." Perintah Rai kepada Henry. Henry mematuhi perintah Rai dan pergi bersama Gricelle. Tian menundukkan kepala dan meminta maaf kepada Rai. "Maaf Kak Rai,aku pulang terlambat..aku tadi sedang..." "Iya sudah,tidak perlu minta maaf seperti itu.." Kata Rai memotong perkataan Tian. "Tidak apa-apa Tian..minta maaf kepada kakakmu nanti jika dia sudah tenang.." Lanjut Rai sambil menepuk bahu Tian. Ia mengangguk mematuhi perkataan Rai. Rai pun pergi kembali ke kamarnya.

Tian pergi ke tempat tidurnya dan melemaskan diri dikasur sembari menatap langit-langit kamar. Tian mengingat kembali saat dia dimarahi kakak angkatnya,kemudian Tian melamun memikirkan saat ia mengobrol dengan Arai. "Arai,sebenarnya kehidupanmu seperti apa sihh??". "Hidupku,aku pun tidak mengerti bagaimana hidupku..". "Maksudmu bagaimana Arai??". "Hidupku sebatang kara..bahkan sampai sekarang,aku tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua itu seperti apa.". "Jadi,kamu hidup sendiri??". "Iyaa Tian,kalau kamu bagaimana??". "Aku berasal dari keluarga Izagi.". "Benarkah?? Apakah kamu benar-benar keluarga dari Raijoo Izagi,orang yang berpengaruh dikota ini..??". "Iyaa Arai,aku tidak mengada-ada kok..". "Kalau begitu kapan-kapan,aku ingin bertemu dengan Raijoo Izagi..aku sangat ingin bertemu dengan dia..hehehehe,maaf yaa kalau aku sedikit berlebihan.". "Hahahaha,kapan saja Arai." Tian teringat kalau Arai,temannya dari kelas XI D ingin bertemu dengan Rai.

Tapi,sebelumnya. Tian ingin meminta maaf kepada Gricelle karena ia pulang terlambat. Pukul 11 malam,langit mulai meredup tanpa adanya bintang yang biasanya berkilau diatas sana. Disaat semua orang tertidur,Tian mencoba untuk menemui Gricelle dikamarnya. Saat Tian membuka kamar Gricelle,Ternyata Gricelle belum tidur dan melihat pemandangan diluar. Tian perlahan menghampiri Gricelle yang merenung. Dan Tian pun sekarang ada tepat dibelakang Gricelle. "Kak,maaf yaa kalau aku pulang terlambat,aku tidak bermaksud membuat Kakak marah.." Kata Tian lirih sambil menundukkan kepala. Gricelle yang mendengar suara itu berbalik menoleh kearah Tian. Gricelle pun langsung memeluk Tian. "Maafkan kakak juga,kakak terlalu terbawa emosi tadi..jadi kakak sedikit tidak dapat mengontrol emosi kakak.." Tian dan Gricelle berpelukan layaknya adik kakak. Kemudian mereka pun tidur setelah berpelukan menuju kamar masing-masing.

Diwaktu yang sama di Jepang,setelah terbongkarnya Shuzika Corp. Kini,Shuzika Corp tinggal puing-puing yang tidak berharga. Dan sekarang Ryu,mantan CEO Shuzika Corp ingin menuntut balas terhadap Rai. Ryu dan ZeroPain..dua orang licik dan jahat yang sengaja tidak dibunuh oleh Rai. Mereka berdua tidak menyesali perbuatannya dan memilih untuk mencari teman sesama mutan yang menghilang selama bertahun-tahun yaitu Xion Asyura,Mantan tentara elit yang berkhianat terhadap divisinya. Xion memiliki sifat yang pendiam dan sombong,kesombongannya karena Xion adalah orang yang sangat ahli dalam berbagai hal. Ryu dan ZeroPain mencari keberadaan Xion yang tidak diketahui hingga akhirnya,Ryu menemukan Xion yang sedang duduk dibawah jembatan dan memandang aliran sungai didekat pinggiran kota di Jepang. Ryu dan ZeroPain mendatangi Xion yang berpakaian serba hitam. "Xion Asyura...kawan lamaku,ternyata kau bersembunyi disini." Kata Ryu sambil menghampiri Xion. Xion dengan cepat langsung melakukan teleportasi dan berada dibelakang Ryu sambil menodongkan pisau. "Aku tidak memiliki teman lemah seperti kau." Jawab Xion singkat. "Hehehe,tenang dulu sobat..kita saja belum berjabat tangan." Kata Ryu menawarkan tangan. "Hmph,buat apa?? Tidak penting!" Jawab Xion singkat lagi. Kemudian Xion pergi dari hadapan Ryu. Sebelum pergi,Ryu berteriak kepada Xion. "Xion,aku memiliki kabar penting yang mungkin ingin kau dengar!!" Xion langsung berhenti dan menanyai Ryu. "Kabar apa?" Ryu menjawabnya. "Kau kenal Dini Asyura?? Adik kandungmu yang telah meninggalkanmu??" Mata Xion berubah menjadi merah mendengar pertanyaan Ryu. "Kenapa kau membahas soal adikku hah?!!" Gertak Xion. "Karena dia sekarang memiliki pasangan yang bernama Raijoo Izagi,anak dari Keita Izagi..orang yang kubunuh 4 tahun yang lalu.." Jelas Ryu. "Jadi,dimana posisi mereka sekarang??" Tanya Xion sambil memasukkan tangannya ke saku celananya. "Mereka berada di Shocker City..sebuah kota yang memiliki batu bernama Quincyon,dipercaya kalau batu itu tidak dapat hancur kecuali dengan Katana Kaguya,pedang milik Rai.." Kata ZeroPain memberi penjelasan dengan rinci. "Kami butuh pertolonganmu..hanya kau yang bisa mengalahkan Rai." Lanjut Ryu sambil mendekati Xion lagi. "Cih,buat apa aku membantumu..aku bisa mengalahkannya sendiri,akan kucari adikku dan orang yang telah meracuni pikirannya.." Kata Xion yang tetap menyombongkan dirinya. Ia pun pergi dengan cepat. Ryu dan ZeroPain hanya bisa diam. "Walaupun dia sombong,Xion merupakan mutan yang paling kuat..kalau begitu,kita cari para mutan kuat selain Xion yang masih hidup sekarang ini." Ajak Ryu kepada ZeroPain. ZeroPain mengangguk setuju. Ryu merubah dirinya menjadi seekor naga dan ZeroPain duduk diatasnya. Akhirnya,mereka berdua pergi mengelilingi dunia untuk mencari mutan yang masih hidup..

Wahh,Xion Asyura muncul nihh!!

Gimana kelanjutannya??

Next chapter,Coming Soon!!

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang