Bagian 4

34 5 0
                                    

[Author]

Beberapa hari kemudian,hari demi hari telah berlalu. Kabar tentang Henry dan Gricelle sekarang menjadi bahan pembicaraan publik,hingga Rai tidak memiliki semangat kerja selama beberapa hari ini.

Di atap rumah,Rai sedang berdiam diri. Kemudian Dini datang menghampiri Rai dengan berseragam kantor. Dia menanyai Rai. "Rai,kamu tidak bekerja hari ini??" Tanya Dini. "Aku sedang malas bekerja sekarang..aku ingin beristirahat." Jawab Rai sambil meletakkan kepalanya ke kursi panjang dan merasakan hembusan angin yang segar. Dini mengernyitkan dahi sedikit kesal. "Huh..kenapa kamu tidak bekerja,padahal hari ini kan Pak Walikota mau datang ke kantor nanti siang.." Bujuk Dini yang memohon agar Rai mau bekerja lagi. Tapi,Rai tetap kukuh dengan pendiriannya dan tetap tidak ingin pergi bekerja. "Ahh,aku tidak ingin bekerja Dini..sudahlah,aku mau istirahat saja susah.." Gerutu Rai yang menutupi wajahnya dengan buku yang sedang dia baca. Dini hanya terdiam melihat tingkah Rai yang belakangan ini sedikit berubah setelah lamaran Henry dan Gricelle. Akhirnya,Dini menelpon Chiko untuk memberitahu kalau Rai tidak bisa bekerja hari ini sehingga Chiko menggantikan Rai sebagai CEO dan Dini pergi dengan sedikit kesal. Tapi,Dini mencoba untuk mengontrol emosinya. Rai berada dirumah bersama Joe,dia sedang tidak memiliki pekerjaan,entah kenapa dia tidak ingin mencari pekerjaan. Apa mungkin penampilan Joe yang sedikit menakutkan?? Rai juga tidak mengerti.

Siang hari yang cukup panas di Shocker City,sang Mentari memberi sinar cerahnya ke kota kecil itu. Sinarnya menembus ke jendela bangunan. Dua orang lelaki saling bertatap muka,tampaklah Rai dan Joe yang sedang berlatih bersama lagi. Mereka sama-sama mengeluarkan jurus terbaik. Rai dengan cepat memulai latihan. Rai menyerang dengan kedua pukulan kerasnya,Joe dengan cepat menghindari semua pukulan Rai. Ditengah latihan,Joe sedikit lengah dan ia tidak tahu kalau kaki Rai mencoba menyapu kakinya. Tendangan Rai pun mengenai kaki Joe hingga dia tersungkur. Joe tidak dapat bangkit dan mengaku kalah dari Rai.

Rai menghampiri Joe dan membantunya berdiri kemudian Joe diajak duduk untuk beristirahat,mereka pun berbincang-bincang. "Ehmm..Joe,soal tadi maaf yaa,aku menendang kakimu hingga kamu jatuh." Kata Rai meminta maaf. "Tidak apa-apa Rai,kamu adalah orang pertama yang berhasil mengalahkanku." Tegas Joe yang tidak marah. "Haa?? Jadi selama ini latihanku selama 2 tahun lalu tidak sia-sia..ya kan Joe??" Tanya Rai dengan raut muka senang. "Tepat sekali,kamu adalah tipe orang yang tidak mudah menyerah..kamu tidak akan berhenti sebelum impianmu terwujud..aku bangga dengan kemampuanmu." Jelas Joe sambil memegang pundak Rai. "Terimakasih pujiannya Joe.."
Kata Rai yang sangat gembira karena bisa menghadapi Joe dan mengalahkannya,Joe mengangguk dan tersenyum.

Kemudian,HP Rai berbunyi dari dalam sakunya. Rai langsung mengambil HP dan melihat siapa yang menelpon. Dan ternyata yang menelpon adalah Dini. Rai mengangkatnya.
Rai : "Haloo,ada apa Din??"
Dini : "Rai..kamu harus segera kesini!!"
Rai : "Bukankah sudah kubilang,kalau aku tidak bekerja hari ini??"
Dini : "Iya kamu sudah bilang,tapi ini penting..!! Tolong datanglah!!"
Rai : "Kelihatannya ini serius..baiklah,aku segera datang."
Rai segera menutup telponnya dan pergi ke kantor bersama Joe naik sedan kantor milik Rai. Rai menancap gas dengan cepat menuju kantor Izagi Stone Foundation.

Akhirnya,Rai dan Joe sampai di kantor. Mereka berdua langsung turun dari mobil dan berlari memasuki ruangan hingga mereka bertemu dengan Dini dan Chiko. Rai menghampiri Dini. "Din,ada apa kok sampai memanggilku kesini??" Tanya Rai heran. "Rai..kamu harus turun dan menemui kakakku..dia mencarimu!!" Kata Dini gelisah. "Xion kesini?? Tidak mungkin!!" Tegas Rai yang tidak percaya. "Kamu tidak tahu Rai,ternyata kakakku juga seorang mutan..kekuatannya melebihi batu Quincyon,bahkan Katana Kaguya sekalipun." Jelas Dini yang cemas itu. Rai pun segera turun kebawah. Tapi,langkahnya dihentikan oleh Chiko. "Sebelumnya,kau harus memakai gelang Quincyon..bisa saja dia menyerangmu." Kata Chiko mengingatkan. Rai memakai gelangnya,begitu juga dengan Dini,Chiko dan Joe yang sudah memiliki gelang Quincyon.
Mereka berempat turun ke bawah untuk menemui Xion. Ternyata,Xion sudah mengalahkan Henry dan Freedom lebih dulu,sementara Gricelle dijadikan sandra oleh Xion. Rai pun sampai ke lantai bawah dan melihat Xion yang membelakanginya. "Jadi,kau adalah orang yang telah meracuni pikiran adikku??" Tanya Xion yang masih membelakangi Rai. "Apa maksudmu?? Lepaskan teman kami!!" Teriak Rai yang sedikit marah. Xion pun dengan mudah langsung melepaskan Gricelle begitu saja. Gricelle berlari menuju Dini dan Dini memeluknya supaya tenang. Chiko bertanya kepada Xion yang tetap membelakangi mereka. "Hmph..mudah sekali kau melepas Gricelle??". "Karena dia bukan orang yang kucari,hanya Raijoo Izagi yang kucari." Jawab Xion dingin. Rai dengan gagah berani maju beberapa langkah. "Aku yang bernama Raijoo Izagi..kau ingin mencariku kan??" Tanya Rai. Xion pun langsung berbalik dan melihat Rai,Chiko,Joe,Dini,dan Gricelle. "Bernyali juga kau..memacari adikku dan pikirannya kau hasut." Kata Xion dengan senyuman licik. "Aku tidak pernah menghasut adikmu!!" Teriak Rai yang marah. "Cih,rupanya kau ini pemarah juga yaa." Kata Xion mengejek Rai. Rai ingin sekali maju menyerang,tapi langkahnya dihentikan oleh Joe. "Jangan Rai,biar aku yang hadapi Xion." Kata Joe memberanikan diri. Rai pun mengangguk setuju. Joe langsung maju dan memukul Xion hingga BOOM!! Serangan Joe dihentikan hanya dengan satu jari. Joe terkejut,Xion langsung menendang Joe hingga terpental seperti Henry dan Freedom yang nasibnya sama-sama dikalahkan Xion dengan mudah.

Rai kaget melihat Xion yang sangat mudah mengalahkan Joe. Xion pun diam,dan ternyata dari sisi kiri ada sebuah anak panah meluncur cepat. Xion dengan cepat menangkap anak panah yang hampir melukainya dan mematahkannya dengan mudah. Chiko geram karena anak panahnya berhasil ditangkap Xion. Dini pun berteriak. "Kakak,sudahlahh...hentikan semua ini!!" Xion terdiam,dan tiba-tiba dia sudah berada disamping Rai. Rai diam dan kaku melihat Xion disampingnya. "Pergilah ke gudang kosong dipinggir dermaga yang pernah kau tuju 2 tahun yang lalu..AKU MENUNGGU KEDATANGANMU SENDIRI!!" Perintah Xion yang langsung pergi secepat kilat. Rai terdiam dan dia terngiang-ngiang dengan tantangan Xion. Rai mencoba untuk menenangkan diri. Akhirnya,Rai,Dini,Chiko dan Gricelle menolong yang lain karena luka cukup parah.

Waduhh,Xion meneror Rai nih??

Gimana yaa kelanjutannya??

Next chapter,Coming Soon!!


My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang