Bagian 8

21 3 0
                                    

[Author]

Pertarungan Leon melawan Xion masih berlanjut,langit-langit meredup karena dahsyatnya kekuatan mereka. Leon dan Xion mengeluarkan kekuatan terakhir sehingga Ryu,Eryn,dan ZeroPain bingung harus berbuat apa. Akhirnya,kekuatan Leon dan Xion dibuktikan dari kekuatan tangannya. Mereka pun saling memukul dengan tinju terakhir karena kekuatan yang hampir habis.

Ketika mereka hampir mengadu pukulan,Ryu dengan cepat merubah dirinya menjadi mutan Naga dan menghentikan pertarungan Xion dan Leon. "Hentikan pertarungan ini!! Kalian harusnya saling membantu,bukannya saling menghancurkan!!"
Teriak Ryu sambil mencoba menahan pukulan Leon dan Xion sekuat tenaga.  Xion akhirnya berhenti bertarung melawan Leon. Xion terdiam sejenak,beberapa saat kemudian dia menanyai Leon. "Hmph,siapa namamu??" Tanya Xion sinis. "Leon,Marco Leonty." Jawab Leon sambil terengah-engah. "Kita akan bertemu lagi,dalam waktu dekat!!" Kata Xion yang langsung pergi dengan kecepatan cahaya. Ryu pun kembali menjadi bentuk manusia dan tergeletak lemas di tanah. Leon,Eryn,dan ZeroPain langsung menolong Ryu yang pingsan karena terkena pukulan Xion dan Leon yang terlalu kuat. Akhirnya,Ryu dirawat oleh mereka bertiga..

Di Shocker City,cuaca malam tampak redup. Bintang-bintang tidak bersinar terang karena tertutup awan mendung. Di rumah Rai,Jam dinding menunjukkan pukul 8 malam. Setelah makan malam bersama,Arai yang menginap di rumah Rai pergi ke balkon atas rumah. Tian menyusuli Arai sambil membawa beberapa camilan. Mereka berdua duduk di balkon sambil membicarakan sekolah dan latihan Tae Kwon Do. Ditengah percakapan,Arai bertanya tentang beberapa anggota keluarga Tian. "Ohh iya,bicara soal Tae Kwon Do. Bukankah Kak Dini pacarnya Kak Rai itu dulu juara Tae Kwon Do juga?? Dan sebelum menjadi pacarnya Kak Rai,dia dulu bodyguard pribadinya kan??" Dini tiba-tiba datang dan menjawab semua pertanyaan Arai. "Semua yang kau bicarakan itu benar,kau memang tipe orang yang sangat mengerti asal mula kehidupanku dan Rai." Arai tersenyum malu mendengar perkataan Dini. "Hehehehe,maaf kak kalau aku terlalu mendalami kehidupan kakak." Kata Arai gugup. "Kamu ini,apa-apa kok minta maaf. Udah gak apa-apa kok,kamu sudah dianggap Rai seperti keluarga sendiri disini." Jawab Dini menghibur Arai. Setelah itu,Tian,Dini,dan Arai berbincang-bincang.

15 menit telah berlalu. Chiko datang dan memanggil Dini untuk menemui Rai di ruang keluarga. Dini pun berpamitan kepada Arai dan Tian. Kemudian,Chiko dan Dini berjalan ke lantai bawah untuk menemui Rai dkk yang sudah menunggunya. Rai,Henry,Joe,Gricelle,Dini,Chiko,dan Freedom berkumpul untuk membicarakan pernikahan Henry dan Gricelle. Diruang keluarga,semua kursi telah terpakai. Dini terpaksa duduk dipangkuan Rai dengan penuh mesra. Rai membuka pembicaraan. "Teman-teman,pelaksanaan pernikahan ini kurang 6 hari lagi,apakah persiapannya sudah siap??" Tanya Rai yang memangku Dini. "Semua bunga dan dekorasi sudah dipesan,jadinya 4 hari lagi." Jawab Joe dengan yakin. "Baguslah kalau begitu,kerja bagus Joe..yang lain??" Tanya Rai lagi. "Undangan sudah kusebar ke karyawan kantor dan orang-orang di lingkungan sekitar rumah saja." Kata Chiko. "Kerja bagus Chiko." Puji Rai yang bangga dengan hasil kerja Chiko. "Rai,aku ingin bertanya." Kata Henry sambil mengacungkan tangan. "Apa yang ingin kau tanyakan Henry??" Tanya Rai. "Ehm..masalah pernikahan,kenapa kau ingin melaksanakan pernikahan dengan cepat??" Tanya Henry. "Aku ingin melihat kalian berdua bahagia sebelum kutinggalkan." Jawab Rai singkat. Mendengar perkataan Rai,semua orang langsung kaget. "Memangnya kau mau kemana Rai??" Tanya Chiko bingung. "Setelah Henry dan Gricelle menikah,aku akan pergi menghadapi Xion." Jawab Rai yang membuat semua orang disana semakin kaget. "Apa kau sudah kehilangan akal Rai?? Kau akan terbunuh jika kau menemui Xion..sudahlah,lupakan dia!!" Kata Freedom memperingatkan Rai yang nampak nekat itu. Ia hanya tersenyum singkat. "Inilah takdirku,aku terlanjur mencintai Dini dan kakaknya tidak merestui,aku ingin menghadapinya sekaligus meminta restu kepadanya." Jawab Rai yang membuat semua orang terdiam. Dini yang mendengar langsung terharu dengan pengorbanan Rai. "Baiklah Rai kalau itu yang kau inginkan,jika kau butuh bantuan,kami semua siap menolong!!" Jelas Henry kepada Rai.

Kemudian mereka semua mengakhiri pertemuan dan kembali ke kamar masing-masing. Tapi,Rai dan Dini masih di ruang keluarga. Rai berkata kepada Dini. "Dini,aku akan menghadapi kakakmu bagaimanapun keadaannya. Aku akan maju untuk melawannya." Dini tersenyum. "Pengorbananmu sangat besar kepadaku Rai,aku tidak mampu membalas semua kebaikanmu." Kata Dini yang tak kuasa menahan haru. "Kau tidak perlu membalas semua itu,aku mencintaimu Dini." Jelas Rai yang sangat romantis. "Aku juga mencintaimu Rai." Balas Dini. Akhirnya mereka berdua pergi menuju kamar tidur bersama.

Sementara di balkon rumah. Tian dan Arai membicarakan Shina. "Arai,menurutmu..Shina itu bagaimana sifatnya??"
Tanya Tian. "Kelihatannya dia wanita lugu,namanya juga anak baru." Jawab Arai. "Aku ingin mencari tahu bagaimana kehidupannya." Kata Tian sambil bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Arai. Arai pun menyusul Tian dan tidur satu kamar.

Next Chapter,Coming Soon!!

My Boy,My HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang