FOURTY FIVE

1K 142 27
                                    

3rd pov

"Permisi. Kau benar Choi Seungcheol, bukan?"

Ahrim dan Seungcheol sukses kaget, seorang gadis cantik bersurai hitam keabuan sedang menatap ketiganya dengan lekat. Bukan ketiganya, tapi hanya Seungcheol yang di tatapnya. Wajah gadis cantik itu cerah seiringan dengan senyum yang berkembang di bibirnya. Wajahnya bukan wajah asli Korea tapi dia sangat manis. Badannya yang bagus dan ideal pasti membuat setiap lelaki terpesona jika melihatnya. Seungcheol tampak memperhatikannya dengan seksama. Mencoba mengingat siapa yang sedang menyapanya saat ini. "Iya memang aku Seungcheol, ada apa ya? Dan kau siapa?"

Gadis itu tampak tersenyum lebih sumringah lagi seakan tahu apa yang akan terjadi. Ahrim menatap gadis itu lekat-lekat, seakan siap menerkam jika saja gadis itu mengganggu suaminya. Sudah cukup menurut Ahrim badan suaminya dilihat oleh beberapa ibu-ibu yang bergosip di seberang mereka, Ahrim tidak mau gadis itu juga menyukai suaminya. "Apakah kau melupakanku?"

Pertanyaannya sukses membuat Ahrim dan Seungcheol mengerutkan kening, Seungcheol menoleh kearah Ahrim yang mulai bertatapan tidak menyenangkan. "Apakah kita saling kenal? Sepertinya aku melupakanmu jika memang kita telah saling mengenal."

"Ah benar! Kau melupakanku Seungcheol, semudah itu kah?"

Seungcheol dan Ahrim kembali mengerutkan kening karena tak tahu apa yang dikatakan oleh gadis di depan mereka ini. "Bisakah kau mengatakannya langsung, aku cukup bingung."

"Minatozaki Sana. Sana, gadis Jepang yang dulu duduk sebangku denganmu saat di Tokyo, saat kau sekolah menengah pertama di sana." Gadis itu menjelaskannya dengan penuh penekanan. Dia sepertinya berusaha untuk membuat Seungcheol mengingat kembali siapa dirinya. Tampaknya Seungcheol juga sedang mengingat sesuatu.

"Ah aku ingat!" Seungcheol tiba-tiba berkata dengan sedikit lebih keras, membuat Ahrim dan Sana juga Haneul kaget. Ahrim menatap Seungcheol dengan tatapan yang sungguh tak mengenakkan, sepertinya mama muda ini mulai cemburu. "Sana si gadis kembang sekolahan yang disukai oleh banyak lelaki tapi hanya menyukai satu lelaki, wah bagaimana kabarmu?"

Sontak Seungcheol memeluk gadis bernama Minatozaki Sana tersebut. Sana refleks membalas pelukan yang diberikan oleh Seungcheol, membuat Ahrim seketika kaget dan kedua matanya terbuka lebar. Apakah Seungcheol tak memikirkan bahwa dia tidak mengenakan baju dan ada istri serta anaknya di sini. Ahrim menghela napas panjang, mengalihkan pandangannya pada Haneul yang bermain tangan. Sejujurnya Ahrim merasakan tidak nyaman karena kehadiran teman lama Seungcheol di sini. Ahrim berusaha untuk tidak mendengarkan apa yang sedang menjadi percakapan keduanya.

Seungcheol melepas pelukannya pada Sana. Seungcheol menatap Sana dari ujung rambut hingga ujung kaki. Sangat sempurna. Tubuh indahnya terbalut celana jeans panjang dengan atasan sabrina warna biru langit serta tas selempang warna hitam. Rambutnya diikat satu, memperlihatkan leher jenjangnya. Sebenarnya dia tak setinggi Ahrim, badannya pun tak seindah Ahrim. Tapi siapa yang ingin melirik ibu anak satu jika ada juga yang indah seperti ini.

"Kau tetap cantik," kata Seungcheol membuat Ahrim memicingkan matanya melirik suaminya itu. Seungcheol masih tak menyadari bahwa ada Ahrim di sana. "Dengan siapa kau kemari, dan kau sudah bisa berbahasa Korea?"

"Kau juga masih tetap tampan, tapi kau lebih dewasa sekarang. Aku bersama kakak kandungku dan keponakanku, mereka tinggal di Korea sekarang. Aku belajar dari suami kakak ku, sudah hampir lima bulan. Dengan siapa kau kemari?"

Seungcheol tiba-tiba kaget, kedua matanya terbelalak dan menoleh kearah Ahrim yang kini berpura-pura bermain dengan Haneul. Seungcheol menyentuh pelan bahu Ahrim yang dibalas dengan tatapan dinginnya. "Aku bersama istri dan anakku. Kenalkan, dia Ahrim dan anakku Choi Haneul."

Soft Of VoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang