Semoga ga pada capek bacanya ya(:
- Jane Evans -
Hari ini Mom mengambil keputusan untuk menutup tokonya selama 2 hari. Bukan tanpa alasan ia melakukannya. Alasan yang pertama, Mom ingin memberi waktu luang bagi para pegawainya, karena perlu kau ketahui toko roti ini selalu beroperasi setiap hari dari pukul 9 pagi hingga 9 malam. Jadi, setidaknya 2 hari berlibur cukup untuk mereka.
Alasan yang kedua, Mom ingin menghabiskan waktu berlibur dengan Dad selama 2 hari tersebut. Mom berkata, ia sangat ingin sekali berkeliling kota dengan bernostalgia—mengenang setiap hal yang pernah mereka lewati selama mereka masih muda. Menurutku itu ide yang bagus, karena Dad juga terlalu sibuk bekerja di kantor dan jarang sekali memiliki waktu untuk berlibur kecuali hari-hari tertentu.
Dan mengetahui hal itu, tentu saja aku tak ingin membuang waktuku. Pada siang harinya, aku menghubungi Sam dan menanyakan dimana keberadaannya. Setelah Sam berkata, ia ada di rumah sakit, aku memutuskan untuk pergi ke sana pada siang harinya.
Bersama Harry. Tentu saja.
Ia ikut hanya karena ingin memastikan apakah seseorang bernama Sam ini benar-benar seorang wanita atau tidak. Karena setau dirinya nama Sam hanya diperuntukkan bagi sseorang laki-laki.
Sebenarnya ini terdengar menggelikan. Aku bahkan sudah menjelaskan jika Sam bernama asli Samantha Carter, tetapi Harry tetaplah Harry. Ia justru menjawabnya dengan, "Bagaimana jika Sam itu bernama Sammy? Bagaimana jika Sam itu sebenarnya adalah Samuel?" Mungkin saja jika ia bukan kekasihku, aku akan membekapnya dengan sesuatu, seperti dengan kain misalnya agar dia mau menutup mulutnya.
Tetapi sayangnya, aku tidak berani melakukannya karena ia adalah kekasihku.
Harry menggenggam tanganku ketika kami baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumah sakit. Karena ruang inap Rey berada di lantai 3, kami harus menaiki lift untuk ke sana. Harry tak henti-hentinya meremas tanganku, ketika aku menolehkan kepalaku ke arahnya ia justru tersenyum aneh.
Setelah pintu terbuka, aku segera menarik tangannya menuju ke ruang inap dimana Rey dan juga Sam berada. Aku mengetuk pintu berwarna putih yang ada di hadapanku lalu bergerak masuk ke dalam.
"Jane!" Seru Rey ketika baru saja melihatku. Ia tersenyum dengan lebar. Aku melambaikan tanganku seraya tersenyum senang melihatnya. Sam yang sedang menyuapi gadis itu segera berbalik menghadap ke arah kami berdua.
Sam segera berdiri dan meletakkan mangkuk berisi bubur tersebut ke atas meja. "Oh, hai Jane dan..?"
"Harry," jawabku seraya tersenyum. "Harry Styles."
Harry melepaskan genggaman pada tanganku lalu berusaha menjabat tangan Sam. "Harry. Senang bertemu denganmu."
Sam membalas jabatannya. "Samantha, panggil saja Sam untuk lebih singkatnya. Dan oh senang bertemu denganmu juga."
Aku menoleh ke arah Harry, setelah Sam baru saja menyebutkan namanya. Ia terlihat sedikit terkejut, tetapi ia bisa mengontrolnya dengan cepat. Merasa di perhatikkan, Harry mengalihakan pandangannya ke arahku.
"Jadi, bagaimana?" kataku berusaha menahan senyumanku. Ia memutarkan matanya dan aku hanya terkekeh.
"Baiklah kau benar," jawabnya sedikit malas.
Sam berpindah tempat yang sebelumnya berada di samping Rey kini menjadi di hadapanku. Harry tiba-tiba mencolek lenganku dan berbisik, "Apa aku boleh mendekati gadis kecil itu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Fanfiction"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss