Over Again - One direction
- Jane Evans -
"Apa yang kau lakukan?"
Aku memberhentikan aktifitasku sebentar lalu menoleh. Ia berdiri di sana, di ambang pintu dan menatap penuh tanya. Aku hanya menggeleng lalu kembali memasukkan pakaian ke dalam koper.
Semenjak pertengkaran itu, aku memutuskan untuk kembali ke LA besok. Tidak, aku bukanlah orang lari dari masalah. Hanya saja, semalam Mom menghubungiku dan berkata jika ia membutuhkan bantuanku. Tentu saja aku tidak bisa menolak hal itu.
Aku baru memberitahu hal ini pada Gemma, karena semalam ia mengetuk pintuk kamar. Awalnya, ia tidak ingin aku kembali dengan cepat. Tetapi, aku harus. Lagipula, aku juga tidak ingin terlalu lama bertemu dengan Harry karena aku sudah benar-benar kesal dengannya.
Aku mendengar langkah kaki mendekat ke arahku. Oh tentu saja, itu dirinya. Mengapa pula ia ada di sini, bukannya pergi bekerja? Ah, masa bodoh akan hal itu. Aku tidak peduli.
"Mengapa kau harus pulang cepat?" tanya Harry lagi.
Karena aku muak denganmu.
"Mom membutuhkan bantuanku," jawabku. Sangat bertolak dengan apa yang di dalam pikiranku. "Kau tidak bekerja?"
Sialan.
Aku meruntuki kebodohanku sendiri karena telah menanyakan hal itu. Itu terkesan aku masih memperdulikannya. Walaupun sebenarnya aku masih peduli, hanya saja aku tidak ingin menunjukan rasa kepedulianku itu. Terkutuklah, mulutku dan juga dirinya yang muncul dihadapanku.
"Tidak," ia menjawab. "Um, Jane?"
Aku hanya bergumam sambil terus merapikan pakaianku. Demi Tuhan, aku ingin menoleh untuk melihat wajahnya, tetapi aku berusaha dengan keras untuk tidak melakukannya. Rasa egoku terlalu tinggi.
"Apa kau mau menghabiskan waktu bersamaku seharian ini?"
Aku berhenti sebentar.
"Apa?" tanyaku.
Harry mengusap kedua tangannya dengan gugup. "A—aku hanya bermaksud untuk memperbaiki hubungan kita. Aku tau, ini terdengar konyol dan aneh, karena semalam kita telah bertengkar. Tetapi, ku harap kau mau menerima ajakanku untuk menghabiskan waktu bersama," Ia memberi jeda sebentar. "Jika kau tidak menginginkannya, tidak apa-apa."
Ia tersenyum sedikit. Namun wajahnya terlihat lebih gugup dan juga ragu disaat yang bersamaan. Aku hanya tersenyum lalu kembali melanjutkan aktifitasku yang tertunda selama beberapa menit karena mendengarkan permintaannya.
Aku tau, ia memiliki niat yang baik. Memperbaiki hubungan kami atau yang lebih tepatnya berusaha membuatku kembali meyakinkannya. Namun sekali lagi, aku masih tetap ragu. Ku akui aku sangat ingin, benar-benar ingin menerima ajakannya. Tetapi, kurasa aku tidak bisa.
Aku menutup koperku lalu berdiri dan mendekat ke arah cermin untuk merapikan rambutku yang sedikit berantakan. Aku bisa melihatnya yang terus menatapku dengan penuh harapan.
Demi Tuhan, ini membuatku bingung.
"Dengar," kataku lalu berbalik menghadap ke arahnya. "Aku tau kau mempunyai niat yang baik, aku sangat menghargainya. Terlebih untuk memperbaiki hubungan kita. Dan aku bisa saja menerima ajakanmu itu dengan senang hati. Tetapi, aku tidak bisa."
Harry menghela nafas kecewa. "Mengapa?"
Aku menggeleng. "Pergilah bekerja Harry."
"Katakan padaku apa alasannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Hayran Kurgu"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss