21

1.3K 185 58
                                    

Someday - Michael Buble ft Meghan T.


Beberapa hari kemudian.

Aku baru saja melangkahkan kakiku di kota London. Perjalan yang begitu panjang membuatku lelah. Aku bersungguh-sungguh. Aku juga tidak habis fikir, mengapa aku dan Hary sering melakukan hal ini? Maksudku mengunjungi satu sama lain dan membutuhkan waktu perjalanan selama berjam-jam.

Aku menarik koperku sembari terus menghubungi Gemma. Ya, ia berkata akan menjemputku jika aku sudah sampai. Aku menggerakkan kepalaku berusaha mencari keberadaanku.

Astaga, itu dia.

Ia sedang berusaha menghubungi seseorang sambil terus berusaha mencari seseuatu. Aku berani bertaruh, jika ia sedang mencariku sekarang. Ah sial, aku bahkan tidak bisa menghilangkan jejak senyumku hanya karena melihatnya dari kejauhan.

Gemma mengubah warna rambutnya. Lagi. Aku tidak mengerti, kurasa setiap kali aku kemari ia selalu merubahnya. Terakhir kali aku mengunjunginya, rambutnya berwarna keunguan. Kali ini beralih menjadi warna pirang.

Aku berjalan mendekat ke arahnya dengan penuh perasaan senang. Tidak masalah jika hanya datang sendiri sekarang, yang terpenting aku bisa bertemu dengannya.

Dan soal Harry, ia juga tau jika akan terbang kesini. Aku memberitahunya, tentu saja. Namun, aku tidak berkata jika aku akan pergi sehari setelah ia meminta maaf padaku waktu itu. Jadi begitulah. Harry memaksaku untuk segera menghubunginya jika aku akan berangkat. Alasannya agar ia bisa menjemputku dan menjadi orang pertama yang ku lihat.

Manis sekali, bukan begitu? Tetapi sayang sekali, aku tidak melakukannya.

"Gemma!" Aku berteriak memanggil nama kakak Harry. Sialnya, suaraku terkalahkan dengan keramaian.

Namun aku beruntung, sepertinya ia mendengarku. Terbukti ia memutar kepalanya sembari mengeryitkan dahi. Tak berlangsung lama, gadis itu menyadari keberadaanku. Senyuman lebar langsung menghiasi wajahnya ketika ia menemukanku.

Gemma langsung berlari menghampiriku dan aku hanya tertawa melihat perilakunya. Ia langsung memelukku hingga hampir saja membuatku terjatuh. Aku membalas pelukannya seerat mungkin.

"Aku terus menghubungimu," katanya di sela-sela pelukan kami. "Apa ponselmu tidak aktif, gadis kecil?"

Aku tertawa. "Tidak. Oh, kupikir ponselmulah yang justru tidak aktif."

Gemma menggelengkan kepalanya lalu melepaskan pelukannya. Ia lalu menggoyakan kedua bahuku dengan gemas, aku kembali tertawa. "Oh ya Tuhan," gumamnya. "Aku tidak percaya jika kau akan benar-benar kembali mengunjungiku." katanya lalu kembali memelukku.

Aku membalas pelukannya. "Aku akan berusaha mewujudkannya terlebih jika kau yang memohon padaku."

Gemma tertawa. "Kau membuatku merasa tersanjung, Jane."

"Kupikir itu bukan sebuah pujian?" kataku. Gemma lalu melepas pelukan kami dan menatapku tajam. "Oh tidak, jangan tatap aku seperti itu." Aku berpura-pura sedih.

"Oh baiklah hentikan ini," katanya kembali tertawa. "Kurasa kita harus kembali sekarang."

Aku mengangguk membenarkan.

"Biar aku saja yang membawa kopermu."

"Kau yakin?"

Gemma memutarkan matanya. "Oh apa aku terlihat lemah seperti bayi, Jane?"

A.M 2 [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang