41

1.1K 147 36
                                    

Fire Away – Niall Horan

Aku tidak tau apa yang terjadi denganku saat ini. Tiba-tiba kepalaku terasa pusing. Maksudku, ini aneh. Aku bahkan tidak meminum apapun di sana—oh kecuali, air mineral yang diberikan Alex tadi. Tetapi, saat aku meneguk minuman itu sensasi yang kurasakan hampir sama seperti meminum champagne dulu. Ini gila.

Ku harap Alex tidak menambahkan sesuatu yang aneh di dalam air mineral itu.

Mobil yang ku tumpangi baru saja berhenti tepat di depan rumah. Dengan cepat aku langsung melepaskan sabuk pengaman yang melekat di tubuhkan serta menggumamkan terima kasih pada Alex.

Saat aku berjalan menuju ke arah pintu tubuhku terasa lebih ringan dan seperti terhuyung. Sialan, apa yang terjadi denganku? Ketika telah mencapai pintu, aku berhenti sebentar. Yang benar saja, apa aku harus terus dalam keadaan seperti ini?

Aku memutuskan untuk pergi ke dapur sebentar untuk mengambil sekotak susu sebelum menuju kamar. Aku meneguknya dengan cepat. Kuharap dengan cara ini, semuanya bisa kembali normal. Karena sungguh, ini benar-benar menggangguku.

Setelah itu mengembalikan kotak susu itu ke dalam lemari pendingin dan melangkahkan kaki ke kamar. Saat telah sampai langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Sialan, jika saja Dad tidak mengizinkanku pergi dengannya. Jika saja Dad tidak memiliki hutang dengan ayahnya, mungkin hal semacam ini tidak akan terjadi.

Beruntung aku telah berhasil mengumpulkan uang untuk membayar itu. Walaupun aku masih membutuhkan beberapa ribu dollar lagi, setidaknya aku telah berhasil mengumpulkannya hingga lebih dari setengah dari seluruh total hutang Dad.

Aku mengambil ponselku yang berada di dalam saku celana dan mengecek notifikasi yang ada di sana. Beberapa panggilan tidak terjawab dari Dad dan juga Harry. Aku tau Dad pasti mengkhawatirkanku karena tak kunjung datang, tetapi Harry? Bukankah seharusnya ia sudah tidur?

Harry bahkan mengirim beberapa pesan padaku yang isinya sama. Ia bertanya, apakah aku sudah tidur atau belum. Namun, tak berlangsung lama Harry kembali mengirim pesan dan aku dibuat terkejut saat membacanya.

Aku bermimpi kau menghabiskan waktu dengan Alex semalaman. Aku tau ini bodoh, tetapi aku terus memikirkan hal itu sejak satu jam yang lalu. Ku harap kau tidak merasa terganggu karena aku terus menghubungimu. Aku sungguh minta maaf x

Aku mencintaimu xx

Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa ia mengetahui apa yang terjadi padaku, walaupun itu hanya melalui mimpi? Seerat itukah hubungan yang kami punya?

Aku bangun dari kasurku ketika tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarku lalu menutup serta menguncinya dengan cepat. Sialan, mengapa ia bisa masuk ke dalam rumahku? Bukankah ia sudah kembali sejak tadi?

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" tanyaku pada Alex.

Alex tersenyum aneh. "Bolehkah aku menginap?"

Aku terdiam.

Tidak, dia tidak boleh menginap di sini. Sesuatu buruk akan terjadi jika ia menginap di sini. Terlebih lagi Jake dan Harry telah memberitahuku untuk berhati-hati saat bersamanya.

"Tidak," jawabku.

Seketika Alex langsung mengubah ekspresi wajahnya menjadi marah. Ku rasa ia tidak menyukai jawabanku itu. Tetapi, apa aku salah? Tentu saja, tidak. Lagipula ini rumahku dan ia bukanlah siapa-siapa di sini.

Namun secara mengejutkan, ia bergerak mendekat ke arahku. Dan sialanya, aku langsung melangkahkan kakiku ke belakang. Aku tiba-tiba merasa ketakutan sesaat setelah melihat wajahnya yang begitu marah. Ya Tuhan, kumohon siapapun bantu aku.

A.M 2 [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang