I hate you, I love You- Gnash ft Olivia O'brien
Beberapa hari kemudian.
"Kau mau ikut bersamaku setelah ini?"
Aku menoleh sambil menggerakkan tanganku untuk mengambil sepatu yang berada di dalam loker. "Ke mana?" tanyaku.
Elena tersenyum dengan lebar, menunjukkan ekspresi wajahnya yang begitu sumringah saat mendengar perkataanku. "Festival Lampion Kota," jawabnya dengan nada senang. "Kau mau ikut bersamaku ke sana?"
Aku hanya tersenyum kecil. Elena adalah rekan kerja baruku. Maksudku, teman baruku. Ini sudah menginjak hari ke-lima sejak aku bekerja menjadi seorang pelayan di salah satu restoran yang pernah Luna katakan padaku.
Ku akui aku cukup menikmati pekerjaan ini. Bukan hanya karena aku memiliki atasan yang baik, seluruh pegawai di sinipun benar-benar ramah. Tidak ada satupun dari mereka yang menganggapku sebagai orang baru ataupun menganggap diri mereka sendiri sebagai orang yang lebih mahir dariku. Semuanya bersikap sama, dan aku senang akan hal itu.
"Ku dengar Festival itu cukup membosankan," jawaban dari suara lain dengan cepat menanggapi perkataan Elena. Itu suara Emma. "Saranku jangan mengajak Jane ke sana, karena kupikir ia tidak akan menyukainya."
Aku menutup lokerku dan menguncinya dengan cepat, "Sebenarnya aku ingin," kataku. Aku lalu bergerak untuk memakai sepatuku. "Tetapi, aku tidak bisa pergi."
"Apa orang tuamu melarangmu pergi keluar? Oh ayolah Jane, ini bahkan belum terlalu larut malam, kau masih bisa menghabiskan waktu bersamaku dan juga Emma."
Aku menggelengkan kepalaku, menolak tawaran itu. Aku harus pergi ke rumah sakit hari ini untuk menemani Mom, karena Dad sibuk mengurus sesuatu di rumah temannya dan baru bisa kembali esok hari.
"Aku tidak bisa," jawabku dengan nada halus. "Aku masih harus mengurus sesuatu setelah ini."
"Ayolah Jane, kau bisa mengurusnya besok. Lagipula acara itu hanya ada malam ini dan-"
"Acara itu berlangsung selama satu minggu Elena," sela Emma dengan nada mengingatkan.
"Tetapi, puncak acara itu hari ini!" pekik Elena.
Aku menatap Emma dengan pandangan bingung. Aku tidak tau harus berbuat apa. Terkadang sikap Elena yang seperti inilah yang membuat para pegawainya terkadang tidak menyukainya. Gadis ini terlalu kekanak-kanakan. Bahkan nada suara Elenapun sangat mirip dengan anak kecil.
Emma menutup pintu lokernya dengan keras. Aku tidak tau apakah ia sengaja melakukan hal itu agar membuat Elena terdiam atau memang ia tidak sengaja melakukannya. Namun padanya akhirnya, apa yang ia lakukan itu sukses membuat Elena terdiam dan nyaris ketakutan hingga tak berani bergerak.
"Kita bisa pergi di lain waktu, Elena," kata Emma dengan nada yang penuh kekesalan. "Jika Jane memang tidak bisa pergi ke sana, berhentilah untuk memaksanya. Lagipula Jane juga memiliki urusan lain."
"Tetapi, ia bisa menun-"
"Bagaimana jika urusan itu lebih penting daripada Festival yang kau katakan itu? Dan jika kau memintanya untuk menunda urusan itu, apa kau mau membantunya besok untuk melakukan urusan itu? Tidak, bukan? Oh ya Tuhan, gunakan otakmu Elena! Kau sud-"
"Hey-hey, sudah cukup. Berhentilah mempermasalahkan hal ini dan ya Tuhan," aku terkekeh sendiri jika mendengar perdebatan mereka hanya karena diriku yang menolak ajakan Elena. "Aku tidak tau harus berkata apa, tetapi aku minta maaf Elena aku memang tidak bisa ke sana. Jika ada waktu mungkin kita bisa pergi ke sana lain waktu. Dengan Emma juga tentunya."

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Fanfic"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss