Don't Leave - Snakehips Don't Leave ft. MØ.
Pada malam harinya, Harry justru mengajakku untuk kembali ke apartemennya. Ia bahkan memintaku untuk tinggal semalaman. Tentu saja, aku tidak bisa menolak akan hal itu. Lagipula, ia terus menerus memohon padaku, bagaimana bisa aku menolaknya?
Sebenarnya, aku sedikit malas untuk menetap semalam di sini. Bukan hanya karena apartemen Harry mengingatkanku pada foto-foto yang ia sembunyikan itu, aku juga ingin berusaha untuk tidak berada terlalu dekat dengannya.
Tetapi sialnya, aku tidak tetap saja bisa.
Harry saat ini sedang berada di luar untuk membeli beberapa peralatan mandi dan juga bahan makanan. Terkadang, aku tidak mengerti dengan anak itu. Ia bahkan memiliki banyak bahan makanan di dalam lemarinya. Mengapa pula Harry harus membeli lagi? Oh kecuali, ia ingin menghabiskan uangnya, itu lain cerita.
Sambil menunggunya kembali, aku memasak beberapa makan malam untuk Harry. Tidak terlalu banyak makanan yang kubuat, hanya sup dan ayam panggang kesukaannya. Dan ya, paling tidak aku aku bisa menyibukkan diri sebentar agar tidak merasa kebosanan hanya karena menunggu Harry datang.
Aku menyiapkan mangkuk dan juga piring di atas meja makan, lalu tak lupa beberapa peralatan makan lainnya seperti sendok dan juga garpu. Setelah itu, aku baru meletakkan mangkuk berisikan sup dan juga ayam panggang tadi.
Semuanya selesai.
Aku tersenyum senang ketika menatap ke arah meja makan. Kuharap Harry menyukainya, batinku.
Aku kemudian beranjak dari ruang tamu menuju ke ruang tengah. Mungkin baru beberapa langkah aku berjalan, aku mendengar suara ketukan pintu. Mengapa ia cepat sekali?
Tak ingin ia menunggu lama, aku segera berjalan ke arah pintu depan. Dan ketika aku membuka pintunya, ternyata dugaanku salah. Itu bukanlah Harry melainkan seorang gadis cantik yang memiliki tubuh yang hampir sama sepertiku.
Tunggu dulu, wajahnya terlihat tidak asing. Aku pernah melihat wajah itu, tetapi dimana?
Ia tersenyum ke arahku ketika aku baru saja membuka pintu.
"Apa ini benar tempat tinggal Harry?" tanya gadis itu.
Aku membalas senyumannya dan mengangguk. "Ya, ini tempat tinggal Harry," jawabku.
"Apa Harry ada di dalam?"
Untuk apa ia mencari anak itu?
"Harry sedang pergi keluar sejak sore,"
Ia menghela nafas. Aku tidak tau, siapa gadis ini tetapi kurasa ia memang benar-benar mengharapkan Harry ada di sini. Terlihat dari kedua matanya yang memancarkan sorot kekecewaan.
"Oh," Aku kembali membuka suara. "Atau kau ingin menunggunya saja di dalam? Kurasa ia tidak akan lama."
Gadis itu terkejut mendengar perkataanku. Terbukti dari kedua matanya yang membulat ketika menatapku. Dan ya, lagipula tidak ada salahnya bukan mengajaknya masuk? Setidaknya tawaranku ini alih-alih bisa membuatnya untuk merasa lebih baik.
"Apa aku merepotkan?"
Aku menggeleng lalu tersenyum. "Tentu tidak," jawabku. Aku lalu membuka pintu lebar-lebar menyuruhnya untuk masuk. "Silahkan masuk."
Ia terseyum ragu lalu melangkah masuk ke dalam. Aku lalu menutup pintu sebelum akhirnya berjalan menuju ke dapur untuk membuatkannya minum. Pertanyaan itu kembali muncul dalam pikiranku, siapa gadis itu? Mengapa seperti ingin sekali bertemu dengan Harry?

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Fiksi Penggemar"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss