Rain - The Script
Setelah mengantar Harry di bandara, aku memilih untuk menghabiskan waktu di toko. Aku merasa sedikit aneh saat mengendarai mobil milik Harry, karena aku tidak penah mengendarai mobil sebesar dan semewah ini sebelumnya. Belum lagi, aku hanya terbiasa duduk di kursi penumpang membuatku semakin tidak menyukai situasi semacam ini.
Aku membuka pintu toko dan yang kulihat pertama kali adalah gadis kecil yang tengah sibuk menggambar di sebuah kertas putih yang ada di atas meja kasir. Aku tersenyum lalu bergerak mendekatinya.
"Aku menyukai gambaranmu," sapaku.
Rey yang sebelumnya sedang asik, mulai mendongakkan kepalanya. Ia membuka mulutnya karena terkejut melihat keberadaanku. Sungguh, itu adalah ekspresi paling lucu yang pernah kulihat.
"Ya Tuhan!" pekiknya dengan keras. Beberapa orang menengok ke arah kami seolah ingin mengetahui apa yang baru saja terjadi. "Katakan jika aku sedang bermimpi!"
Aku tertawa. Beberapa saat setelahnya ia melompat dari kursi dan berlari menuju dapur. Kupikir ia akan memberitahu Sam dan yang lain mengenai kedatanganku. Karena jika boleh jujur, sudah sangat lama aku tidak mengunjungi tempat ini akibat terlalu sibuk bekerja dan menyelesaikan berbagai macam urusanku.
Aku kemudian bergerak ke belakang meja kasir ketika ada salah satu pelanggan yang ingin membayar. Setelah selesai, aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu staff karena tepat pada saat itu Rey baru saja muncul bersama Sam di belakangnya.
Rey berlari ke arahku dan memelukku dengan erat membuatku terkekeh karena kelakuannya. Aku lalu beralih ke arah Sam dan melambaikan tanganku ke arahnya. Sam sama senangnya seperti adiknya ketika melihatku, walaupun ia tidak bertingkah berlebihan layaknya Rey.
"Hai, Sam," sapaku sesaat setelah ia mendekat padaku. Rey sekarang ikut mengangkat kepalanya untuk melihat kami berdua.
"Oh ya Tuhan, bagaimana kabarmu?"
Aku tersenyum dengan lebar. "Aku baik, bagaimana denganmu?"
"Seperti yang kau lihat," jawabnya. "Rey bisakah kau menyingkir dari situ? Kupikir Jane merasa terganggu karena tingkah lakumu."
Beberapa detik kemudian Rey langsung melepaskan kedua tangannya dari kakiku. Aku kembali terkekeh ketika melihat ekspresi yang dibuatnya. Setidaknya untuk saat ini aku bisa merasa sedikit senang melihat mereka berdua dan beberpa karyawan di sini bahagia ketika melihatku kembali ke tempat ini.
Aku menyapa seluruh karyawan yang sedang bekerja di tempat ini baik yang sedang berada di dapur maupun yang sedang berada di luar. Terkadang aku merindukan hal-hal semcam ini, walaupun ini hanya bagian yang sangat sederhana.
"Bagaimana keadaan toko? Semuanya baik-baik saja?" tanyaku pada Sam karena ialah yang ku beri tanggung jawab sewaktu aku tidak ada.
Sam mengangguk dan tersenyum dengan lebar. "Sangat baik, karena pendapatan dari toko ini setiap hari terus meningkat," jelasnya. "Beberapa hari yang lalu Kevin menemukan resep baru dan keesokan harinya langsung menjualkan hasilnya itu. Dan karena itulah, pendapatan kita semakin bertambah naik."
"Syukurlah," gumamku. "Senang mendengarnya."
Setelah berbincang sebentar, aku langsung mengambil bagian untuk membantu bekerja pada pekrjaan yang kupikir mungkin bisa ku kerjakan. Rey ikut membantuku dalam beberapa hal, seperti menghias roti, menata roti yang telah selesai dipanggang. Walaupun ia tidak terlalu banyak dalam bekerja, tetapi aku menghargai apa yang dilakukannya.
Rey selalu mengajakku berbicara kapanpun saat aku sedang melakukan sesuatu. Aku dengan senang hati menjawab seluruh pertanyaannya, meskipun itu terlalu banyak. Gadis itu juga sesekali menceritakan kejadian-kejadian yang pernah di alaminya, meskipun ada beberapa diantaranya yang telah ku ketahui.

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Fanfiction"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss