08

1.5K 194 20
                                    

You and I - One Direction

- Harry Styles -

Aku menurunkan koper dan beberapa tas dari bagasi dan meletakkannya ke teras rumah. Setelah menutup pintu bagasi dan mengunci mobil, aku baru membawa semua barang-barang itu ke dalam.

Hari ini orang tua Jane baru saja kembali dari luar kota. Mereka menghubungi Jane pagi tadi dan ya aku menjemput mereka di bandara pada siang harinya. Awalnya, Jane memaksa agar dia saja yang menjemput mereka dengan alasan ia ingin bertemu langsung. Tentu saja aku menolak keras idenya itu, karena saat ini ia sedang sakit demam tinggi.

Ya, semua ini berawal dari kesalahanku semalam. Jika saja aku menghubunginya terlebih dahulu. Jika saja aku segera menjemputnya. Jika saja aku lebih mendahulukan dirinya daripada urusanku itu. Mungkin ia tidak akan marah padaku. Mungkin ia tidak akan sakit demam seperti ini, karena menungguku terlalu lama dan memaksa dirinya untuk pulang sendiri hingga kehujanan.

Terlalu banyak kesalahan yang telah ku perbuat dan aku benar-benar menyesalinya.

Aku membawa koper milik kedua orang tua Jane ke depan kamar mereka. Dan tepat setelah aku meletakannya, James keluar dari kamar dengan pakaian yang kini berganti lebih santai. Hanya kaos santai berwarna merah dengan celana pendek berwarna hitam.

"Seharusnya kau tidak perlu mengangkat koper-koper ini, Harold. Aku baru saja ingin membawanya masuk ke dalam," katanya lalu mencoba membawa salah koper tersebut ke dalam kamarnya. Aku hanya tersenyum lalu membantunya lagi, tetapi dengan cepat James mencegahnya. "Tidak, lebih baik kau bersama Jane sekarang. Aku tau gadis itu sedang membutuhkanmu."

"Aku akan ke sana, setelah membawa—"

"Tidak-tidak, aku akan membawanya masuk. Kau tenang saja."

"Tetapi, James, aku tidak—"

"Harold," perintahnya dan mau tak mau aku menghembuskan nafas berat. Sebenarnya aku masih merasa tidak enak, tetapi aku tau jika James sudah seperti ini keputusannya tidak bisa di ganggu gugat.

Jadi setelah aku mengangguk, James menepuk bahuku dua kali dan pergi berlalu dariku. Sama seperti James, aku melangkahku ke arah anak tangga untuk menuju ke kamar Jane. Aku mengetuk pintu kamarnya dua kali lalu membuka pintunya.

Ternyata Jane tidak sendirian. Jennifer sedang bersamanya sekarang. Ah sial, aku telah merusak momen kebersamaan mereka. Mau tak mau, aku kembali menutup pintu dan berbalik.

Tetapi tak berlangsung lama, pintu yang baru saja ku tutup terbuka membuatku mengalihkan pandanganku sejenak. Jen tersenyum padaku lalu berkata, "Terima kasih telah menjaga gadis itu selama kami tidak ada di rumah."

"Ah, ya tentu." aku membalas senyumannya dengan canggung.

"Aku baru saja membuatkan bubur kesukaannya, tetapi ia enggan memakannya. Ku harap kau mau membujuknya untuk makan dan meminum obat yang telah ku berikan." Aku mengangguk dan kembali tersenyum. "Aku harus pergi memasak sekarang. Aku akan kembali lagi jika sudah siap."

"Tentu."

Setelah itu Jennifer segera menuruni anak tangga, sedang aku melangkah kedua kaki kembali ke kamar Jane. Ketika aku memasuki kamarnya, ternyata gadis itu sedang tertidur.

A.M 2 [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang