Fireproof – One Direction
Aku baru saja selesai membuat sarapan untuk keluargaku dan juga Harry. Yang kulakukan saat ini adalah duduk dan memainkan ponselku sembari terus menggerakkan ibu jariku untuk melihat beberapa akun media sosial yang ada dilayar ponselku.
Seperti hari biasanya, aku selalu bangun lebih awal di bandingkan semua orang ada di rumah ini, karena aku harus bersiap-siap untuk bekerja setelah ini. Bahkan, aku telah membersihkan diri dan merias wajahku, walaupun aku baru akan berangkat sekitar satu jam lagi nanti.
Aku mengalihkan pandanganku sejenak dari layar ponsel ketika mendengar suara langkah kaki yang berasal dari arah tangga. Kupikir seseorang baru saja terbangun dari tidur lelapnya.
Tak berlangsung lama aku melihat Harry berjalan menuju ke arahku dengan wajah khasnya di pagi hari. Aku mengangkat sedikit sudut bibirku melihat penampilan rambutnya yang begitu berantakan. Dia benar-benar menggelikan. Namun aku segera kembali melanjutkan kegiatanku yang kutunda selama beberapa detik.
"Jane?" panggil Harry.
Aku mengangkat kedua alisku dan menjawab, "Ya?" tanpa melepas pandanganku dari ponsel.
Tiba-tiba kepalaku seperti ditarik dan merasakan sesuatu lembab yang menyentuh atas kepalaku. Apa ia baru saja menciumnya? Kurasa begitu. "Selamat pagi." katanya.
Aku hanya tersenyum kecil lalu meliriknya sekilas. "Selamat pagi," balasku. "Aku baru saja membuat sarapan, kuharap kau menyukainya."
Harry menarik kursi yang ada di depanku dan menempatkan diri dengan cepat. Ia lantas tersenyum dan berkata, "Aku selalu menyukai buatanmu, Jane," jawabnya. Aku hanya menganggukan kepala. "Oh ya, bisa kau ambilkan gelas untukku?"
Aku menghela napas sejenak. Aku lalu segera meletakkan ponselku ke atas meja dan berdiri dari kursi untuk mengambil gelas yang berada di dalam lemari makan. Setelah mendapatkannya, aku berbalik dan menyerahkannya pada Harry. Ia menggumamkan kata terima kasih dan aku kembali mengangguk.
Aku lalu kembali menempatkan diriku pada kursi yang kuganakan tadi dan lagi-lagi membuka ponselku untuk memainkannya. Sebenarnya yang ku lakukan sedari tadi adalah membaca sebuah berita tentang Adam Levine. Tidakkah kau tau jika Adam Levine akan memiliki seorang anak lagi? Oh ya Tuhan, aku benar-benar senang saat membaca berita itu.
"Jane?"
Suara Harry kembali memecah keheningan yang ada. Membuatku lagi-lagi harus membagi konsentrasiku. Ya Tuhan, bisakah ia diam dan membiarkanku sibuk dengan apa yang tengah kulakukan?
"Ya?" balasku sambil terus menggerakkan ibu jariku pada layar ponsel.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Harry.
Aku mengangkat kedua bahuku. "Membaca," jawabku.
Aku mendengar ia menghela napas. "Mengapa kau begitu sibuk?"
Apa? "Maaf?" singgungku dan langsung mengalihkan perhatianku sepenuhnya pada Harry.
"Lupakan saja," kata Harry. Ia lalu memasukan satu suapan ke dalam mulutnya.
Apa ia marah karena aku terus memainkan ponselku? Kurasa begitu. Menyadari hal itu aku segera mengunci layar ponselku dan meletakkan benda itu di atas meja. Aku kemudian menyangga daguku dengan salah satu tangan sambil memperhatikkannya memakan sarapan dengan tenang.
Harry lalu tiba-tiba berhenti begerak dan mengangkat kepalanya. Ia mengerutkan kedua alisnya saat menatapku sembari meletakkan sendoknya. "Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanya Harry.

KAMU SEDANG MEMBACA
A.M 2 [H.S]
Fanfiction"Hanya satu yang selalu ku harapkan yaitu, semoga kaulah yang menjadi alasan dari setiap kebahagiaanku." [The second book of A.M] ©2016 by helladss