Chapter 7 | Sick

1.7K 114 7
                                    

"Cepat sembuh. Aku tak suka melihatmu sakit."

o0o

Dong Hae pernah dihadapkan pada kenyataan, jika Kyu Hyun harus terbaring lemah berhari-hari di ranjang dan menemuinya di rumah sakit. Kyu Hyun pernah sakit dan membuat Dong Hae merasa sangat sedih. Walau saat itu Dong Hae dapat bermain dengan anak seusianya, mengetahui adiknya sakit, Dong Hae juga ikut sakit melihatnya.

Tiada hari yang pernah dilewatkannya untuk berkunjung di ruangan Kyu Hyun. Saat Kyu Hyun tertidur atau bahkan sedang bermain PSP di ranjangnya, Dong Hae selalu berada di dekatnya. Menjaganya dan menghibur adik bersurai ikalnya agar tidak bosan terkurung di ruangan kamarnya.

Walau Dong Hae belum tahu bagaimana rasanya dirawat berhari-hari di rumah sakit. Tapi, ia bisa membayangkan betapa hal itu sangat menjemukan. Kyu Hyun tak diperbolehkan untuk bermain di luar ruangan, kecuali ada Ibu atau Ayah yang menjaganya. Dan jika diizinkan keluar ruangan, Kyu Hyun hanya bisa menginjakan kaki di taman rumah sakit. Dong Hae merasa itu hal yang menyedihkan, adiknya yang terlihat aktif harus menjaga dirinya beberapa minggu untuk tidak terlalu banyak bergerak.

Semenjak itu pula, Dong Hae berharap Kyu Hyun tak lagi jatuh sakit. Jika bisa, Dong Hae ingin menggantikan rasa sakit yang diderita adiknya, Dong Hae tak tega melihat Kyu Hyun harus terus berbaring di tempat tidurnya.

Dong Hae memandang wajah Kyu Hyun yang tampak tertidur. Walau kurang yakin adiknya sudah benar-benar tertidur, tapi Dong Hae bersyukur melihat ada gurat rilex yang jelas diperlihatkan Kyu Hyun pada wajahnya. Dan, ya, mungkin juga karena beberapa menit yang lalu, Kyu Hyun sudah meminum obat dan Dong Hae memastikan jika Kyu Hyun berhenti bersikap sok kuat di depannya.

Dong Hae mana mungkin tak paham dengan perilaku aneh Kyu Hyun seharian ini. Walau senyum jahil anak itu muncul saat mengerjainya, Dong Hae lebih daripada paham dengan diamnya Kyu Hyun dan nafsu makannya yang mendadak hilang. Bahkan Kyu Hyun tidur dengan sangat cepat di luar jam tidurnya. Tentu saja Dong Hae mengerti apa yang terjadi pada Kyu Hyun.

Saat Dong Hae memasuki kamar adiknya, lelaki bersurai ikal kecokelatan itu terlihat gelisah dan wajahnya semakin pucat ditambah keringat pada dahinya. Tanpa banyak bicara lagi, Dong Hae langsung mengambil obat, membawakan sebaskom air untuk mengompres demam dan menemani Kyu Hyun sampai bisa tertidur nyenyak.

Dong Hae mengambil kain yang ada di dahi Kyu Hyun, helaan napas lelah dan khawatir terdengar begitu saja saat tangannya memeras kain. Dong Hae benci melihat Kyu Hyun sakit itu membuatnya juga merasa sakit.

"Hae hyung?" Dong Hae membuka matanya lebar. Kyu Hyun memang terpejam, tapi bibirnya bergerak untuk berbicara di sana, Dong Hae membalasnya dengan deheman pelan. "Gomawo sudah merawatku." Kata Kyu Hyun tulus dengan senyum tipis.

Dong Hae meletakan kain di atas dahi adiknya, memainkan rambut kecokelatan adiknya dengan sayang. "Cepat sembuh, Kyunnie!"

Kyu Hyun terdengar akan tertawa, tapi lelaki itu menahannya dengan senyum lebar. Dong Hae berada di sampingnya, sepanjang malam menjaga dan memastikan jika Kyu Hyun terlelap di ranjangnya. Dong Hae tak membiarkan Kyu Hyun sendirian, khawatir sewaktu-waktu demamnya akan kembali tinggi atau bahkan sampai mengigau.

"Cepat sembuh, Kyunnie."[]


a/n : Chapter ini sudah diperbaharui. Keseluruhan isi cerita juga jadi berbeda dari versi yg lama. Hara mempertahankan judul aslinya. Dan semoga kamu menyukai versi barunya, ya!

(´∀')

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang