Chapter 8 | Hug

1.1K 100 15
                                        

"Sebenarnya ini harapan yang inginkan..."


o0o

"Wah, Hae hyung, Hae hyung, besok kita akan buat boneka salju kan?"

Dong Hae menganggukan kepalanya sebagai jawaban untuk  Kyu Hyun jadi tersenyum lebar di sampingnya. Terlihat dari matanya yang bulat menatap jauh dari jendela, di mana ada banyak butiran-butiran halus berwarna putih yang dingin berjatuhan. Kyu Hyun senang sekali melihatnya sampai terdengar beberapa kali memekik kegirangan.

"Hae hyung, Hae hyung... Apa Paman Santa nanti malam akan datang, eoh?"

Dong Hae menampilkan wajah berpikirnya membuat Kyu Hyun yang menunggu jawabannya tak kehilanhan minat sama sekali. Sebelum menjawab pertanyaan sang adik, Dong Hae mengelus helaian ikal milik Kyu Hyun sambil menganggukan kepalanya, "Tentu. Umm, Kyunnie ingin hadiah apa dari Paman Santa?"

Kini giliran Kyu Hyun yang menampilkan wajah berpikir lucunya hingga membuat Dong Hae gemas dan tak bisa menahan keinginan mencubit pipi gembilnya. Lalu tertawa puas mendapati Kyu Hyun yang merajuk mengadu sakit, tapi sedetik kemudian dia tersenyum cerah menatap sang hyung.

"Umm, sweater!"

"Heh, sweater?"

Kyu Hyun menganggukan kepalanya cepat lalu matanya yang bulat itu terlihat berbinar, menambah kegemasan Dong Hae yang bisa melihatnya dan kali ini dia harus mencoba menahan keinginan untuk mencubit pipi Kyu Hyun.

"Iya, hyung... Kyunnie mau sweater yang tebal, yang... ada gambar pohon natalnya, yang... umm, warnanya hijau."

Dong Hae yang mendengarnya terdiam sejenak menunggu perkataan Kyu Hyun lagi, "Oya, yang... umm, sweaternya juga harus hangat hyung. Musim dingin pasti dingin, jadi sewaktu Kyunnie main boneka salju, Kyunnie enggak kedinginan."

"Kalau begitu semoga saja Paman Santa mendengar permintaanmu itu," ucap Dong Hae sambil tersenyum hangat. Kyu Hyun yang ada di depannya menganggukan kepalanya dengan cepat, "Harus hyung! Kyunnie kan anak yang baik, hyung?" Dong Hae tertawa menanggapinya.

Suara alarm terdengar memecah keheningan di pagi natal, pagi yang terasa dingin karena di luar salju masih turun namun tak lebat. Dong Hae sejenak mengusak rambut brunettenya sambil meregangkan ototnya, setelah itu dia terduduk untuk mengumpulkan nyawanya yang belum sempurna.

"Hah, merry christmass! Ya, merry christmass!" ucapnya agak parau, khas bangun tidur, Dong Hae pun tersenyum dan kemudian dia tertawa tanpa ada sebabnya.

Aneh.

Kini kepalanya melirik pintu kamarnya yang terbuka sedikit, dahinya juga sedikit mengernyit tentang mengapa pintunya bisa terbuka sedikit. Seingatnya tadi malam dia menutup pintunya dengan rapat bahkan menguncinya, jadi daripada dia terus merasa penasaran lebih baik dia segera keluar kamar menuju ruang tengah.

"Oh, hyung?"

Dong Hae berbalik mendengar suara Kyu Hyun yang memanggilnya, "Kau baru bangun?" tanya Kyu Hyun lagi membuat Dong Hae hanya menganggukan kepalanya. "Kau sendiri?" tanya Dong Hae tiba-tiba dan kini Kyu Hyun terlihat menunjukan ekspresi yang tak bisa ditebak, "Umm..." gumamnya ambigu.

Kedua orang itu pun kini sama-sama menuju ruang tengah, Dong Hae adalah orang pertama yang sampai di dekat pohon natal. Bagian pohon natal mereka sudah terisi berbagai macam kado-kado membuat Dong Hae tertawa kecil.

Kyu Hyun yang menyusul Dong Hae juga sudah membulatkan matanya. Rona bahagia terpancar dari wajahnya, senyum antusias muncul ketika Dong Hae melirik ke arahnya.

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang