Page 46 • Coffee Truck

313 66 9
                                    

"Menebus dosa karena melupakanmu berminggu-minggu. Apakah pantas mendapat ucapan maaf?"

oo0oo

Dia tampak kebingungan. Saat keluar dari ruangannya, sudah beberapa orang pegawai yang tersenyum lebar menyapa. Sebenarnya bukan menjadi pemandangan yang tidak wajar, tapi hari ini terasa sangat aneh dan mencolok sekali melihat pegawainya berusaha dekat dan bercanda, bahkan ada yang mengucapkan selamat. Siwon yang tak ingin memberikan kesan buruk pada citranya, membalas mereka sesantai mungkin.

Dia masih belum tahu, apa yang sedang terjadi saat ini. Orang-oranh lebih bersahabat padanya seolah telah disihir atau terkena mantra kutukan. Jangan-jangan ini semua hanya mimpinya dan dia sedang berada di rumah sakit, sedang koma akibat kecelakaan.

"Ups, maafkan saya, sajangnim!"

Siwon tak bisa memarahi pegawai perempuan yang tak sengaja membasahi kemeja mahalnya. Lagi pula, bukan salah perempuan itu karena Siwon secara sadar mengakui sudah melamun saat berjalan.  Siwon tersenyum kecil, menolak halus perempuan itu untuk menyentuh bekas tumpahan yang dibuatnya. "Tak apa, aku bisa membersihkannya sendiri."

Perempuan itu tak dapat berbuat apa-apa, selain membungkuk berulang-ulang dan meminta maaf. Itu adalah atasannya, bosnya, dan dia baru saja merusak kemeja mahalnya. Sungguh luar biasa dan mengejutkan tetapi Siwon bersikap rendah hati untuk memaafkan dan membiarkan pegawainya untuk tak merasa bersalah.

Siwon kemudian melanjutkan langkah kakinya, masih dengan ditemani keramahan para pegawai di kantor. Ia terheran-heran pada semua orang yang menyapanya, rata-rata membawa satu gelas kertas berisi kopi beraroma menggoda.

Ia merasa familiar dengan aroma itu, tapi tak berhasil menemukan jawaban. Sesaat kemudian, senyumnya melebar memandang di seberang kantornya ada coffee truck yang membagi-bagikan kopi hangat atau dingin secara percuma.

Sekarang Siwon tahu, mengapa sangat familiar dengan aroma kopi itu. Ia juga tahu, mengapa seluruh pegawainya memberi ucapan selamat dan mendoakan kebaikan untuknya. Siwon sangat mengerti, ketika menyadari dua orang yang sangat dekat dengannya terlihat berjibaku membuatkan satu gelas kertas kopi.

Anak-anak nakal ini ternyata yang punya ulah?

Siwon masih mempertahankan senyum ketika kakinya mendekat kepada coffee truck itu. Semakin ia mendekat, aroma kopinya semakin menggoda. Senyum lelaki bersurai panjang, yang berdiri di balik meja bar sederhana tampak terampil meroast biji kopi. Sementara lelaki bersurai ikal itu tampak kuwalahan memberikan satu per satu kopi dan mencoba bersikap ramah.

Siwon terdiam di jarak yang aman, ia tersenyum menyadari dua orang yang sibuk itu melihat kepadanya. Siwon melanjutkan langkahnya dengan kedua tangan di kantung celana kain yang terlihat sama mahal dengan kemejanya. Kemudian melihat, jika si lelaki bersurai ikal tampak menyambutnya seolah pelanggan VVIP.

"Tuan, ingin memesan sesuatu?"

Siwon tak bisa menahan tawa, sama halnya dengan si lelaki bersurai panjang yang menyiapkan kopi. "Oh, berhentilah bercanda seperti itu, Kyu Hyun-ah!"

Kyu Hyun melebarkan kedua mata, wajahnya dibuat penuh hiburan. "Oh, Hae hyung!" panggilnya agak heboh. "Tuan, ini mengenaliku!" sambung Kyu Hyun membuat Donghae tak bisa menghentikan tawa.

"Hei, berhentilah bercanda sebelum aku mengusir mobil kalian ini!" gurau Siwon membuat Kyu Hyun mendekap kedua lengannya.

"Ck, ck, hyung, ini pintar sekali memakai kekuasaan." Donghae meringis mendengar komentar Kyu Hyun, perasaannya tak enak saat bertatapan dengan Siwon.

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang