Chapter 27 | Plot Twist?

446 88 16
                                    

"Siapa yang memberi dan mendapat kejutan?”

00000

“Ayo, kita berangkat!”

Mereka sama-sama tidak bergerak ketika suara bel berbunyi. Satu kali. Dua kali. Ketika bel berbunyi untuk ketiga kalinya, Dong Hae dan Kyu Hyun saling tatap. Mereka berpikir seharusnya tidak ada tamu yang datang pukul dua belas tepat apalagi di saat genting seperti ini. Karena curiga, Kyu Hyun memasang tubuhnya yang lebih besar dari Dong Hae di depan untuk membuka pintu dan tak lupa sebelah tangannya membawa pemukul baseball hanya untuk berjaga-jaga jika itu tamu jahat.

Ketika pintu terbuka setengah, rasa penasaran mereka berubah menjadi rasa kaget luar biasa. Baik Dong Hae dan Kyu Hyun hanya bisa saling pandang dalam kebingungan momen yang tak pernah mereka duga-duga.

Kenapa bisa Ki Bum ada di sini?!

Beberapa waktu sebelum keberangkatan Dong Hae dan Kyu Hyun.

Hyung, kita benar-benar akan menyusul Ki Bum hyung disana dan mengejutkannya? Benarkah?”

Dong Hae tersenyum lebar sambil mengangguk ke arah adiknya yang bersurai ikal. Sebenarnya rencana ini sudah lama ia pikirkan, tapi ia tak punya momen yang tepat untuk mengeksekusinya. Selama ini mereka hanya memberi Ki Bum kejutan via online, jika tidak Dong Hae yang menghubunginya, maka Kyu Hyun akan senang hati menghubungi—tapi tidak memberitahu Dong Hae seolah-olah itu adalah kewajibanny—atau mengajak serta orangtua mereka untuk mengejutkan Ki Bum.

Kali ini Dong Hae akan menggunakan jatah cuti yang harusnya didapat saat Natal hanya untuk mengunjungi adiknya sekaligus hyung lain Kyu Hyun. Jadi, Kyu Hyun masih memiliki satu hyung lainnya, yaitu Ki Bum. Semenjak Ki Bum mengambil beasiswa luar negerinya, Ki Bum juga melanjutkan jenjang kuliahnya di luar negeri dan sangat jarang pulang. Ki Bum hanya pulang, jika orangtuanya memaksa, menjemput atau Kyu Hyun mengusiknya tiap jam, menit dan detik hanya untuk mendapat perhatian.

“Kalau begitu aku akan bolos kuliah!”

Dong Hae berbalik memandang Kyu Hyun yang sudah mengepalkan sebelah tangannya,  terlihat bersemangat dan wajahnya jelas menunjukan ada ide lain yang akan diberikannya untuk Ki Bum. Dong Hae tak ingat pada Kyu Hyun yang punya jadwal kelas di hari Selasa, ia mulai ragu untuk pergi, ia khawatir akan mengganggu belajar Kyu Hyun. Dong Hae sedang merasa kalut ketika Kyu Hyun sedang mengira-ngira akan membawa apa saja dan membelikan Ki Bum apa sebagai hadiah.

“Ah, aku jadi ingin membatalkannya saja,” gumaman Dong Hae yang pelan terdengar, Kyu Hyun menghampiri kakaknya dengan wajah cemberut. “Oh, hyung, jangan seperti ini! Kapan lagi kita bisa membuat kejutan untuknya, hyung? Kuyakin Ki Bum hyung senang melihatmu hadir di sana!”

Dan Dong Hae goyah. Keputusan mereka final, Kyu Hyun membolos dan Dong Hae mengambil cuti. Sebelum mereka berangkat, Dong Hae menghubungi Ibu untuk tidak memberi kabar kepergian mereka pada Ki Bum.

Tapi agaknya terjadi sedikit kelambatan informasi karena Ibu mendapat kabar jika Ki Bum akan mengejutkan dua saudaranya dengan kepulangan yang mendadak di malam istimewanya. Namun, ibunya tak menyampaikan apa-apa karena lupa.

Oh, sungguh buruk!

Malam istimewa, Ki Bum pulang.

Kyu Hyun dan Dong Hae saling tatap bergantian dalam memandang wajah Ki Bum yang ada di depan pintu sedang tersenyum lebar. Ki Bum mengira jika kejutannya kurang berhasil, jadi ia sedikit bercanda dengan Kyu Hyun dengan menepuk bahunya pelan dan tertawa padanya, “Oh, kenapa kalian bersikap seperti ini padaku?”

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang