“Dia terlihat menyeramkan, tapi punya sisi yang hangat.”
0000
Kyu Hyun terlarut dalam permainan bola yang dilakukannya sendiri. Menggunakan kedua kakinya yang kecil, berulang kali ditendang-tendangnya bola dan dikejarnya. Hal-hal sederhana yang menimbulkan tawa, menularkan atmosfer bahagia pada satu orang lagi yang mengawasinya.
Dong Hae masih berada di sekitarnya, sedang menikmati usapan angin pada wajah dan helaian rambutnya. Berayun-ayun digoda angin, menggunakan kedua kaki dan kekuatannya, dia melepas pijakan dan membiarkan tubuhnya terbang.
Keduanya sedang larut dalam permainan masing-masing di taman.
Kyu Hyun mendapati bolanya tertendang jauh, dia berlari menghampiri kemudian melakukan tendangan yang cukup keras. Sehingga menghasilkan lambungan yang cukup tinggi sampai mengenai kepala seorang anak lelaki yang sedang bermain dengan anjingnya.
Kyu Hyun tersentak. Suara hantaman bola itu terdengar cukup keras. Artinya, tendangannya cukup kuat dan bekasnya pasti meninggalkan rasa sakit. Kyu Hyun khawatir pada hal itu, dia memilih mundur dan menghampiri kakaknya yang masih bersenang-senang.
Dong Hae agak heran melihat raut khawatir Kyu Hyun saat menghampiri. Adik kecilnya yang bersurai ikal kecokelatan langsung menghentikan rasa senangnya saat Kyu Hyun berdiri di balik punggungnya dan menggenggam sebelah lengannya erat.
Dong Hae masih melihat Kyu Hyun penasaran sampai kemudian tersadar, di hadapannya sosok anak lelaki yang terlihat lebih dewasa membawa bola Kyu Hyun. Wajahnya terlihat tegas, tatapan matanya keras dan menusuk langsung pada iris mata Dong Hae.
Hening yang mencekam. Dong Hae takut sampai tak bisa bergerak atau bahkan memahami situasi. Ini kali pertama berhadapan dengan anak yang lebih dewasa dan punya aura yang menyeramkan-atau itu karena Dong Hae baru saja melihatnya.
Anak itu kemudian menyerahkan bola yang di mata Dong Hae terlihat seperti akan menghantam bola. Sehingga suara tangis pecah dan itu jelas bukan Kyu Hyun, melainkan Dong Hae.
Anak lelaki di depannya kebingungan, Kyu Hyun bahkan kehilangan rasa takut saat bolanya terjatuh mendekati kaki. Si lelaki yang terlihat lebih dewasa dari mereka memandangnya panik dan bingung.
"Hae hyung sedikit cengeng." jelas Kyu Hyun membuat anak lelaki yang tak dikenalnya tersenyum lega.
"Oh, maafkan, hyung. Hyung hanya ingin mengembalilan bolamu, bukan melakukan sesuatu yang jahat."
Tapi, suara menenangkan anak lelaki itu tak sama sekali membuat tangis Dong Hae reda. Kyu Hyun sampai menatap Dong Hae keheranan bergantian dengan anak lelaki di depannya.
"Namaku Kyu Hyun, nama hyung siapa?"
"Kang In."
"... Hae? Dong Hae?"
Dong Hae mengedipkan kedua matanya cepat dan menemukan wajah Kang In dan Kyu Hyun di depannya. Keduanya terlihat khawatir, Dong Hae masih tak mengerti dengan apa yang sedang terjadi sampai kemudiam Kyu Hyun merengut di sana, "Hyung hampir saja menghancurkan kue Kang In hyung!"
"Bagaimana bisa?"
"Hyung melamun! Tentu saja mana sadar kalau Kang In hyung tak menarikmu dan menyelamatkan kue."
Dong Hae membulatkan kedua matanya, menatap Kang In yang jelas-jelas memandangnya agak khawatir. "Kau benar-benar tak apa-apa, Hae-ya?"
"Ah, aku... Aku tidak apa-apa... Hanya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
KyuHae Brothership
FanficCerita ini teruntuk kamu yg sangat menyukai interaksi Donghae dan Kyuhyun di atas panggung. Juga bagi kamu yg mengklaim diri sendiri sebagai "KyuHae shipper" atau "HaeKyu shipper" atau menjadi bucin salah satu diantaranya, Hara rasa kamu 'harus seka...