Page 45 • Tidak Akur?

341 64 8
                                    

"Bukan tidak akur, aku hanya cemburu!"

o0o

Kali pertama pertemuan mereka tidak berakhir dengan baik atau sebenarnya terlalu buruk bagi Hyuk Jae dan membuat banyak keuntungan untuk Kyu Hyun. Bahkan Dong Hae tak bisa banyak berkata ketika adiknya mulai meminta, sering kali Kyu Hyun berakhir dengan mengeluarkan jurus andalannya untuk meluluhkan hati siapa saja.

Namun, sayangnya, Hyuk Jae tak mempan pada trik Kyu Hyun. Walau sebenarnya Hyuk Jae sangat menyukai anak kecil, Kyu Hyun menjadi sebuah pengecualian. Triknya tak mempan, tapi Hyuk Jae harus melakukan apa yang dipinta Kyu Hyun.

Ini bukan karena Hyuk Jae membencinya, hanya saja Kyu Hyun lebih sering menyiksa dan memaksa daripada memelas dan melakukan hal-hal manis seperti yang dilakuiannya pada Dong Hae.

Oh, mungkin karena Hae itu hyungnya.

Tapi pemikiran itu ditampar oleh banyak realita karena semakin bertambahnya umur Kyu Hyun. Sikapnya semakin tidak menyenangkan menurut Hyuk Jae. Alih-alih segan atau menghormatinya sebagai hyung juga, seringkali Kyu Hyun menjadi begitu kejam dan kerap kali menjahilinya.

Bahkan ini lebih parah daripada Dong Hae?!

Entah maksud apa, tapi Dong Hae sudah pernah berusaha mengakurkan keduanya. Bahkan menasehati Kyu Hyun yang selalu saja berakhir dengan tanpa penyelesaian karena Kyu Hyun kerap kali melempar alasan konyol.

"Itu hanya bentuk rasa sayangku pada sahabatmu, Hae hyung. Jadi, berhentilah khwatir!"

Dan permintaan Hyuk Jae yang selalu ditolak karena terdengar berlebihan.m walau Dong Hae akui kebenarannya.

"Jangan ajak aku jika adikmu masih di rumah, kau tahu dia begitu jahil padaku?"

Entah sampai kapan keduanya akur atau sedkit saja bersahabat.

Jadi, mereka tidak akur?

Suara pemberitahuan pesan berbunyi terlalu banyak. Hyuk Jae mengambil ponselnya yang dibiarkan di atas meja, kegiatan menonton televisinya berhenti sejenak. Satu nama muncul dengan banyak pesan, kernyitan timbul di dahinya.

"Mungkin Hae hyung akan mencoba menjahilimu atau bahkan membuatmu kesal. Tapi, percayalah, itu hanya triknya saja."

Pesan lain berbunyi hal-hal yang berbeda, Hyuk Jae membacanya dengan wajah kesemutan.

"Kau tahu? Sebenarnya aku agak cemburu melihat kalian begitu dekat. Hae hyung sudah berulang kali bertanya padaku hampir seharian ini tentang apa yang kau sukai padahal aku tak tahu kau itu siapa (bercanda). Tapi, lakukan yang terbaik untuk pura-pura tak tahu."

Hyuk Jae tak bisa menahan tawanya lagi. Hari ini tepat tangggal lahirnya itu berarti digit usia Hyuk Jae bertambah satu tahun. Biasanya dia akan merayakannya bersama Dong Hae atau teman-teman atau bahkan keluarganya. Tapi, kali ini, Kyu Hyun mengiriminya banyak pesan tentang Dong Hae dan rencananya.

"Kenapa kau membocorkannya padaku? Kau tahu aku sangat andal untuk berpura-pura."

Hyuk Jae mengiriminya pesan balasan, tak lama kemudian pesan muncul.

"Hae hyungku yang polos sehingga selalu dibodohi olehmu. Aku hanya tak mau dia semakin dibodohi olehmu itu hanya menjadi tugasku. Aku adiknya."

Hyuk Jae menyengir membaca balasan Kyu Hyun. Dia tahu Kyu Hyun memang tampak tak sopan padanya, bahkan cenderung menyiksanya saat berkunjung ke rumah mereka. Tapi, Hyuk Jae lebih daripada tahu, jika Kyu Hyun melakukan itu karena cemburu.

Kenapa dia punya adik yang begitu overprotektif? Aku selalu nerasa sedang berhadapan dengan hyungnya daripada dongsaengnya?

Hyuk Jae sibuk mengetik pesan balasan. Ingin sekali membalas semua perbuatan Kyu Hyun, tapi selalu berakhir sia-sia. Kyu Hyun lebih jahil daripada Hyuk Jae dan memikirkannya saja sudah membuat Hyuk Jae tersaingi.

"Kau sendiri bagaimana? Tidak mengatakan apa pun untukku? Ck, aku sudah cukup sabar karena kau tak pernwh memanggilku 'hyung'."

Hyuk Jae cekikikan menatap pesannya sendiri. Dia teringat jika Dong Hae berulang kali mengingatkan Kyu Hyun tentang pentingnya sopan santun, tapi Kyu Hyun menganggap itu semua angin lalu.

Pemberitahuan pesan berbunyi, Hyuk Jae langsung membukanya dan kemudian membulatkan matanya.

"Ck, jika aku tidak memikirkan janjiku pada Hae hyung, aku tak akan mau melakukan hal ini. Yah, saengil chukhaeyo, Hyuk Jae hyung. Puas kau?"

Seketika Hyuk Jae merinding membayangkan wajah jahat Kyu Hyun mengatakan hal itu setengah hati. Ah, jangankan membayangkan, membacanya lewat pesan saja membuat Hyuk Jae memandang tak percaya.

Aku tahu Hae mengajarinya dengan baik, tapi kenapa ini terasa mengerikan? Kyu Hyun memanggilku 'hyung'? Bahkan ini pertama kali?!

Tapi, Hyuk Jae bukankah kau harus bersyukur? Dan bukankah kalian begitu akrab?

Saengil chukhaeyo, Lee Hyuk Jae![]

Holllaaa~~ saengchuk uri Dalnim-ssi!!!

Dan hallo yeoreobunnn~~ (づ ̄ ³ ̄)づ

Mungkin ini tidak terlihat seperti KyuHae bahkan ini lebih ke KyuHyuk brothership! ehe~ (・∀・)mungkin ada yg suka? Atau malah engga (T▽T)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin ini tidak terlihat seperti KyuHae bahkan ini lebih ke KyuHyuk brothership! ehe~ (・∀・)mungkin ada yg suka? Atau malah engga (T▽T)

Ah, bahkan Hae muncul cuma nama, tanpa adanya dialog, huhuhu~

Mianhaeeeeyooo~

Karena ff ini tidak sesuai dgn bayangan Hara. Hara ngetiknya sesuai sama mood dan pengin banget liat momen KyuHyuk, ehe~ (・∀・)

Hmm, mungkin akan ada 2 chapter lagi yg bakal tayang?

Hmm, lihat dan tunggu saja~ ^^

Oh, iya, makasih banyak yg udah nungguin bertambahnua chapter ini!!! Makasih atas komen dan vote (juga doa kalian semua ( ˘ ³˘)❤)

Hara akan menunggu feedback kalian di chapter ini, kalo kalian kecewa dgn chapter kali ini. Silakan ungkapkan di kolom komen ╥﹏╥

Dan.. Sampe bertemu di chapter lain!!!! (づ ̄ ³ ̄)づ ( ˘ ³˘)❤

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang