Page 38 • New Reason

357 78 15
                                    

Dong Hae membiarkan Kyu Hyun terlebih dahulu memasuki café. Lalu, Kyu Hyun menghampiri meja dimana Yesung terlihat sibuk membantu adiknya—Jong Jin—untuk melayani para pelanggan. Dong Hae hanya menyapa Yesung dengan senyum lebar dan membiarkan Kyu Hyun memesan sesuatu padanya.

Dong Hae menemukan meja yang kosong, sungguh beruntung. Saat akhir tahun seperti ini, café-café jelas akan dipenuhi pengunjung. Banyak orang-orang berkumpul menghabiskan waktu bersama untuk menyapa tahun yang baru. Lagi pula, keriuhan ini mana bisa dilewatkan banyak orang, begitu pula dengan Yesung yang mengundang Dong Hae dan Kyu Hyun untuk merayakan tahun baru bersama di café daripada menghabiskan waktu berdiam di rumah.

Sejam yang lalu, Kyu Hyun terlihat uring-uringan, rencananya bermain gim bersama Chang Min semalam suntuk gagal terjadi. Padahal mereka sudah sangat lama merencanakan hal ini sampai merelekan ketidakberadaan Min Ho. Kyu Hyun bilang, di awal tahun harus punya satu target gim yang bisa diselesaikannya bersama Chang Min. Tapi, belum sempat harapan itu terwujud, Chang Min menghubunginya untuk memberi kabar buruk tentang ketidakhadirannya.

“Bisa-bisanya dia membatalkan rencana hanya karena undangan teman-temannya sekolahnya dulu!”

Dong Hae tak bisa menahan senyum, Kyu Hyun masih memikirkan rencananya yang batal padahal sudah tiba di café. Kyu Hyun meletakan minuman milik Dong Hae, lalu melihat hyungnya yang tertawa, “Apa yang salah Chang Min bertemu dengan teman-teman lamanya, hm? Kau ini!”

“Yak, hyung! Dia sudah janji padaku! Mana bisa dia tiba-tiba membatalkan rencana ini.”

“Ya, ya, terserahmu saja.” Dong Hae mengakhiri pembicaraan itu dengan menyuruput minumannya.

Suasana café benar-benar ramai, Dong Hae sempat berpikir untuk membantu Yesung, tapi lelaki itu dari kejauhan memberi tanda untuk tetap menunggunya. Maka Dong Hae menunggu sambil memandang beberapa pengunjung yang baru masuk atau yang sudah terlarut pada pembicaraan mereka. Tidak memperhatikan Kyu Hyun yang memandang ponselnya, sedang memotretnya diam-diam.

“Tak keberatan jika aku undang teman?”

Dong Hae menatapnya untuk berpikir, kemudian dia menggeleng.

“Apa dia kekasihmu?”

“Hanya teman. Sunbaeku di tempat kerja.”

Dong Hae mengangguk.

Kyu Hyun kemudian menyeringai, mengingat sesuatu. “Bukannya kau menentangku untuk memiliki kekasih?”

Dong Hae tersenyum geli mengingat satu kejadian lucu. Tapi, sudah sangat lama sekali terjadi. “Kenapa aku harus menentangmu? Sekarang kau… sedikit sudah dewasa.”

Komentar itu hanya membuat Kyu Hyun cemberut, topik itu kemudian berhenti di sana. Baik Dong Hae dan Kyu Hyun memilih sama-sama untuk tidak membahasnya, lagi pula mereka ingin bersenang-senang malam ini.

“Jadi, bagaimana? Boleh aku bawa temanku?”

Dong Hae mengangguk. Kyu Hyun terlihat mengetik sesuatu pada ponselnya, tersenyum samar-samar di sana. “Kira-kira lima belas menit lagi dia akan tiba. Lalu, kita akan terus menunggu Yesung hyung disini, hm?”

“Kau mau membantunya, kan?”

Kyu Hyun memutar bola matanya, “Jangan bercanda!”

Dong Hae tertawa menanggapinya, tapi Kyu Hyun cemberut di depannya. Yesung terlihat melewati mereka dan berhenti sejenak, “Jangan membantuku. Kalian cukup tunggu saja, kira-kira setengah jam lagi aku selesai.”

“Oh, Yesung hyung!” protes Kyu Hyun, Yesung menggedikan kedua bahunya. “Caféku cukup ramai. Aku tak bisa meninggalkan Jong Jin dan pegawai yang lain sibuk, sementara aku sudah bersenang-senang.”

KyuHae BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang