Hay readers...aturannya mau apdet semalam. serius , beneran, nggak pake kue bohong. tapi ya gitu, adaaaa aja halangan, maklum orang beriman bnyk bgt cobaan :D
next partnya aku usahain bisa dua hari sekali ya. do'ain :)
happ reading. jgn lupa komen koreksinyaaa....
Rasa lapar yang dirasakan Bela, membuat wanita itu melupakan potongan percakapannya dengan Dave yang tidak diingatnya. Tidak berbeda dengannya, pria itu juga lebih kelaparan lagi. Jadilah sarapan mereka cuma diisi suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
"Kamu serius mau langsung pulang?" Tanya Dave tanpa melepaskan tatapan dari jalanan didepanya. Pria itu sedang mengendarai mobil untuk mengantar Bela yang langsung minta pulang selesai mereka sarapan.
Bela mengangguk. "Aku harus pulang cepat Dave." Jawabnya tanpa menoleh. Dia juga sedang sibuk memasang lipgloss setelah bedakan di dalam mobil dengan susah payah.
"Mau ngapain? Bukannya iniweekend kamu?" Dave melirik spion kanan dan depan mengawasi jalanan yang mulai ramai.
Bela menyimpan lipgloss anti pecah -pecahnya sebelum menoleh. Saat itu dia terpaku memperhatikan ekspresi dan raut wajah Dave tanpa berkedip. Kenapa pria kalau menyetir selalu terlihat--apa ya, charming?
"Berhenti mengagumi wajahku Bela.." Kepala Dave bergerak menoleh kearahnya. Bela mengerjap beberapa kali. "Dan jangan bilang lagi kamu nggak begitu." Sudut bibir Bela langsung terangkat.
Dave masih ingat saat dia pertama kali mengagumi wajahnya sewaktu di pantai. Pria itu membalas senyumnya lalu kembali memandang jalanan.
"Ya deh. Kali ini aku ngaku." Ujarnya kemudian.
"Dan kamu belum jawab pertanyaanku."
Bela mendesah pelan. "Aku harus ke RS sekarang. Ada--sesuatu yang harus aku laporkan."
"Di akhir pekan?" Dave mengganti persnelling setelah mengerem karena ada pengendara lain yang mendadak belok.
"Hm-ya. Sebenernya dokter nggak ada hari weekend sih, kan pakai shift. Tapi berhubung aku sedang melakukan penelitian jadi cuma kerja sampai jum'at." Jawab Bela jujur. Mengingat Dave kalau bertanya tidak detail, jadi dia pikir tidak apa-apa menjelaskan sampai disitu. Biar dosanya nggak nambah karena bohong terus sama Dave.
Tidak lama setelahnya mereka sampai. Lantas Bela segera melepaskan sabuk pengaman. Tapi dia menghentikan gerakan lalu menoleh kearah Dave.
Pria itu juga sedang melepaskan sabuk pengaman sambil menatapnya. Detik berikutnya tatapan pria itu berubah nakal dan tidak perlu menunggu lama, bibir Dave sudah menempel di bibirnya. Bela sedikit kewalahan karena frekuensi ciuman Dave meningkat beberapa titik.
Setelah merasakan basah hampir di seluruh permukaan bibirnya, Bela baru sadar, apa kabar dengan lipgloss yang di pakainya dengan susah payah??
Bela langsung mendorong dada Dave menjauh. "Mck, kamu jahat banget sih." Katanya langsung beralih membuka tas mengeluarkan lipgloss.
"Kenapa?" Tanya Dave bingung.
"Aku susah payah makainya, kamu enak banget ngerusakinnya." Omelnya lalu memoleskan kembali stick lipgloss di bibirnya sambil mengarahkan spion depan mobil kearahnya. Sementara Dave cuma diam memperhatikan.
"Jangan dirusakin lagi!" Serunya sambil menatap tajam memberi peringatan karena Dave memandangi bibirnya seperti bibirnya adalah blackforest kesukaannya. Ya, satu bulan bersama Dave, dia tahu kalau pria itu sangat menyukai bolu coklat super manis itu. Dave cuma terkekeh pelan sebelum melepaskan sabuk pengamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely PATIENT
Chick-LitQory Adisabela. Pskiater muda yang sedang menyelesaikan gelar Doctornya itu mendapat tugas akhir yang benar-benar tidak masuk akal, menurutnya. Yaitu menyembuhkan seorang CEO muda single dengan menjadi orang terdekatnya. Look the point, single d...