Ini aku update sengaja langsung dua part, soalnya semingguan ke depan nggak bisa update yah. Banyak tugas :D
covernya di ganti, soalnya udah masuk musim cerry, bulan merah jambu, atau apalah-apalah itu yah.
happy readiing...jangan lupa kritik dan saran di komen yaa. tengkyuuuu ;))
Dave berjalan dengan langkah lebar begitu keluar dari lift, sementara tangannya menarik paksa seorang wanita di sampingnya, Bela.
Wanita itu sekali lagi berhasil mengalihkan pikiran kacaunya. Dan entah kenapa, Bela selalu hadir di saat yang sama. Saat pikirannya kacau karena papanya.
Dave tidak ingin mencari tahu lebih. Bela yang selalu hadir tanpa sengaja, justru menurutnya seperti sebuah solusi. Lantas ide gila itu muncul di kepalanya.
"Ssh...sakit Dave," suara ringisan Bela menyadarkan pria itu.
Dave menghentikan langkah didepan pintu pertemuan keluarganya. Pria itu melepaskan tangannya lalu menarik bahu wanita itu supaya mengahadap ke arahnya. Bela meringis sekali lagi mengelus pergelangan tangan bekas tarikan Dave.
"Bela, dengar." ucapnya membuat wanita itu menoleh. "Saya butuh kamu as my girl, tonight." Wanita di depannya langsung memasang ekspresi bingung.
"Bisa kamu ingat? Sebagai wanitaku?" Tanya Dave sekali lagi tidak peduli, tidak ada waktu untuk menjelaskan.
"Untuk?" Tanya Bela masih mengelus pergelangan tangannya.
"Untuk sesuatu yang nanti saya jelaskan. Oke?" Tangan Dave terulur membetulkan rambut wanita itu sebelum beralih ke kerah bajunya.
Dave nyaris tersenyum melihat mata itu membulat sempurna saat tanganya bergerak-gerak membetulkan posisi baju di leher Bela yang miring karena dia setengah memaksa menariknya.
"Would you?" Tanyanya sekali lagi sambil mengelus pergelangan tangan Bela dengan ibu jarinya sebelum mengecup bekas merah itu tanpa melepaskan tatapan.
Senyum lebar mengembang di wajah cantiknya. Dave tahu itu jawaban yang diinginkannya. Lantas Dave segera mengajak wanita itu masuk ke ruang pertemuan keluarganya.
Di dalam, jumlah tamu yang hadir bertambah. Sebagian rekan bisnisnya, sebagian lagi orang-orang perusahaan kakeknya yang di kenal Dave. Ketika mereka hampir sampai ke tengah ruangan, Dave menghentikan langkah karena semua mata memandanginya. Bukan, mereka memandangi wanita disampingnya.
Dave beralih ikut memperhatikan Bela. Dia pikir wanita itu akan terlihat gugup, untungnya tidak. Bela mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan sebelum mendekatkan kepala tanpa menoleh.
"Ini acara apa?" Bisiknya.
Dave menyelipkan rambut ke belakang telinganya. "Keluarga," jawabnya.
Wanita itu langsung menoleh. "Trus kita main pacar-pacarannya didepan keluarga kamu?"
Dave tidak tahan tersenyum melihat ekspresi cemasnya. "Tenang. Mereka bukan keluarga sungguhan." Bela cuma menatapnya heran dengan alis berkerut.
"Ayo," Dave melingkarkan tangan di pinggang Bela dengan posesif sebelum melanjutkan langkah.
"Yang mana keluarga kamu?" Tanya Bela lagi tidak jelas. Wanita itu berbicara sambil tersenyum tanpa menggerakkan bibir, untungnya Dave mengerti.
Dave mengamit lengan kirinya tempat jam tangan wanita itu terpasang, dengan tangan yang tidak memegang pinggangnya. "Di jam sembilan om Mario adik mama dan istrinya. Di sebelahnya jas hitam kemeja biru papa dan istri mudanya. Di jam dua belas, satu-satunya kakek saya. Itu saja yang perlu kamu tahu." jelas Dave cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely PATIENT
ChickLitQory Adisabela. Pskiater muda yang sedang menyelesaikan gelar Doctornya itu mendapat tugas akhir yang benar-benar tidak masuk akal, menurutnya. Yaitu menyembuhkan seorang CEO muda single dengan menjadi orang terdekatnya. Look the point, single d...