Tiga pekan sudah waktu berlalu semenjak tentara kerajaan Shu berhasil menguasai kota Tian Shui. Sampai saat ini belum ada pergerakan susulan dari mereka. Sepertinya mereka tengah menstabilkan kendali atas kota tersebut sebelum melanjutkan ekspansi militer mereka ke kota Chiang Nan.
Sementara itu, 12.000 pasukan tentara kerajaan Wei sudah memulai perjalanan mereka menuju ke kota Tian Shui Guna merebut kembali kota itu dari tangan musuh. Perjalanan mereka sudah berlangsung selama 2 pekan. Dan sekarang mereka sudah sampai di provinsi Janghou. Tepatnya di kota Seishu. Kota yang terletak di sebelah utara kota Jinhau. Di perkirakan butuhkan waktu kurang lebih satu pekan lagi bagi mereka untuk bisa mencapai kota Tian Shui.
Hari ini pasukan sudah memulai perjalanan mereka kembali. Dan sepertinya paling cepat lusa, mereka akan tiba di kota Jinhau. Pasukan ini di pimpin oleh Jendral Besar Teng Fei beserta ke-4 Jendral lainnya
Teng Fei dan ke-4 Jendral (Jendral Hui, Jendral Fang, Jendral Ying & Jendral peng) merupakan tokoh perang penting yang di kenal seluruh negeri. Kemampuan mereka dalam berperang dan mengatur strategi sudah tidak di ragukan lagi. Banyak Jendral dari Negara tetangga yang dengan mudahnya ditaklukan oleh Teng Fei dan ke-4 Jendral. Nama mereka saja sudah cukup untuk membuat para tentara pasukan musuh menggigil ketakutan.
Berdasarkan rumor yang beredar, masing-masing dari ke-4 Jendral kemampuannya setara dengan 50 pasukan. Sedangkan Jendral Besar Teng Fei kemampuannya setara dengan 100 orang pasukan.
Entah rumor itu benar atau salah. Yang jelas bukti penaklukan mereka sudah menjadi daftar panjang catatan keberhasilan Negara Wei dalam mempertahankan kedaulatan mereka.
Ada cerita unik mengenai kisah para Jendral ini. Mereka diangkat langsung menjadi Jendral oleh sang Kaisar. Tanpa menjalani tingkatan hirarki kemiliteran yang semestinya.
Konon para Jendral ini tidak semuanya berasal dari golongan militer. Hanya Jendral Hui dan Jendral Fang saja yang menjalani pendidikan resmi militer dan bergabung sebagai tentara kerajaan dari tingkatan terbawah. Sedangkan Jendral besar Teng Fei, Jendral Ying dan Jendral Peng tidak di ketahui asal usulnya.
Kaisar menamai mereka 'long Zhau' yang artinya 'cakar naga'. Nama tersebut memiliki arti yang sangat dalam. Kaisar sendiri diLambangkan sebagai Naga bercakar Lima. ini artinya kaisar menganggap mereka sebagai kekuatan utama, andalan dan kepercayaan nya. Meskipun mendapat pertentangan besar para menteri, karena nama ini dianggap terlalu sakral untuk para Jendral, Kaisar tak peduli. Ia telah memutuskannya dan siapapun tak bisa mengubah keputusannya tersebut.
Perjalanan menuju Tian Shui memerlukan waktu Selama kurang lebih 3 pekan dengan berkuda. Dan hampir satu bulan dengan berjalan kaki. Oleh karena itu lah, kerajaan Wei menyiapkan para tentara sesegera mungkin untuk mempersingkat waktu penundaan yang akan menghambat ketibaan mereka di Tian shui.
"Semakin cepat semakin baik." Itu lah titah sang kaisar.
_ _ _
" Bu.. apa masih belum siap juga?"
" Ayolah... matahari sudah mulai terbit. Sebagian Orang pasti sudah berangkat ke pasar. Bagaimana kalau kita terlambat dan tiba di kota pada siang hari? Siapa yang akan membeli dagangan kita?" celoteh Qiao Feng yang semenjak pagi buta sudah bersiap-siap dan sekarang ia mondar-mandir tak tenang. Menunggu ibunya yang masih sibuk mengepak perbekalan.
Guang Jiao yang sedang kerepotan membereskan barang bawaan, segera mengerutkan keningnya. Dan menghembuskan nafas keras.
" Jika kau memang punya waktu untuk mengeluh dan mondar mandir, kenapa kau tak tolong saja ibu mengikat kelambu ini. dan menaikannya ke gerobak " sahut Guang Jiao menjawab ucapan anaknya dengan nada kesal.
Keluarga Li sekarang sedang bersiap-siap mengumpulkan barang bawaan mereka untuk di jual di kota Jinhau. Mereka sudah bangun semenjak ayam berkokok di jam ke 3 dan sekarang baru jam ke 4. Langit masih gelap. Dan udara masih sangat dingin.
Para burung masih membenamkan kepala mereka di bawah sayapnya. Tupai masih bersembunyi di sarang. Dan jangkrik-jangkrik malam masih saling bersahut-sahutan.
Tapi anak perempuan dari keluarga Li. Qiao Feng. Sudah sangat tak sabar.
Dari semenjak malam, Ia sulit tidur. Pikirannya mengangan-angan jauh. Membayangkan keramaian dan keseruan kota JinHau. Ia yang paling pertama bangun dan segera bersiap-siap.
Li Guang Jiao dan Li Jianguo sudah terbiasa dengan tingkah Qiao Feng yang seperti ini, jika menyangkut pembahasan turun ke kota. Anak yang hyper aktif itu akan semakin menyebalkan dengan sikap tidak sabarannya.
Apa mau dikata? Mereka hanya bisa mengelus dada menghadapi tingkah anak perempuannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Qiao Feng (hiatus)
Historical Fiction# 999 in historical fiction (03 Mei 2018 ) ? 😁 Kisah ini terjadi sekitar tahun 234M dimana Era ini di kenal luas sebagai zaman 3 negara (Wei,Wu,Shu). Ini adalah Era penghujung dinasti Han, disaat tiongkok terpecah menjadi 3 negara yang saling ber...