Chapter 12

1.9K 252 2
                                        


" Akh..."

Guang Jiao tak sadar, sebuah pekikan lemah meluncur dari mulutnya.

Dia merasakan sebuah tusukan benda tajam tiba-tiba jatuh di bagian belakang tubuhnya. Bagaikan ada batu besar yang menghantam, membuatnya kehilangan keseimbangan. Ia pun jatuh terduduk.

Awalnya ia hanya merasa terkejut dengan benda asing yang menusuk punggungnya itu. seirirng waktu berlalu, rasa sakit dan pedih mulai terasa dari arah luka di punggungnya.

Gerakan badannya yang tiba-tiba terjatuh, membuat laju anaknya terhenti pula. Anak kesayangannya itu membalikan badan, lalu ia melihat sebuah pemandangan langka.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Guang Jiao melihat raut ketakutan yang amat sangat timbul di wajah tampan anak perempuannya itu.

Seolah-olah semua aliran darah dari tubuhnya terkuras habis. Wajahnya yang kuning langsat kini berubah menjadi pucat pasi. Sikap tenang dan keberanian yang di tunjukannya beberapa saat yang lalu, kini hilang. Digantikan oleh raut wajah tegang yang penuh dengan ketakutan.

Baru saja Guang Jiao hendak membuka mulut, menyanyakan keadaan anaknya. Ketika sebuah perasaan menusuk tiba-tiba terasa dari arah dada sebelah kirinya.

Bagaikan ada ribuan jarum yang melaju secepat kilat di aliran pembuluh darahnya. Terus menerobos tak terhenti kearah jantungnya. Otot-ototnya kini mulai menegang. Nafasnya mulai tak beraturan. Dan degup jantungnya berdetak semakin kencang.


' Ini tak seperti rasa sakit dan pedih yang ku rasakan tadi. Ini adalah sesuatu yang lain' ucap Guang Jiao dalam hati.


' Gejala seperti ini hanya bisa di sebabkan oleh racun'


' ya.. ini pasti efek racun. Racun kuat yang berasal dari berbagai jenis hewan berbisa dan tanaman beracun' simpulnya dalam hati.

Ia membuka mulut, berusaha untuk mengatakan sesuatu. Tapi semakin ia ingin berkata. Semakin sulit suara keluar dari mulutnya. Ia sangat kesulitan. Bahkan untuk bernafas sekalipun. Hanya 2 kata yang sempat meluncur dari mulutnya.


" Bao.. Yu.."


Kata-kata lemah yang keluar dari mulutnya itu adalah kata terakhir sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya.

_ _ _

Tubuh wanita yang tadi ada di hadapannya kini terkulai lemas di pangkuan tangannya. Matanya tertutup. Wajah pucatnya kini diam, kaku tanpa ekspresi. Bibir merahnya kini mulai berubah warna menjadi kebiruan.

Pikiran Qiao Feng seolah melayang entah kemana. Ia tak bisa lagi mencerna semua kejadian yang terjadi di hadapannya. Ia ingat, Baru saja beberapa saat yang lalu, tangan sang ibu mencengkran erat tangannya. menariknya untuk berlari sekuat tenaga. Dan kini tangan kuat yang mencengkramnya tadi, terkulai lemas tak berdaya.

Lalu matanya melihat sebuah anak panah yang masih menempel di punggung sebelah kiri sang ibu. Ia pun langsung teringat kejadian beberapa saat yang lalu.

Kini ia sepenuhnya sadar dengan situasi yang ada saat ini. wanita yang ada di pelukannya telah tertusuk panah beracun. Dan racun itu nampakya sangat kuat. Cukup kuat untuk membuat ibunya tak sadarkan diri hanya beberapa menit setelah panah itu menusuk dirinya.


' Aku harus segera mencabut panah ini. dan segera meracik penawar racun ' pikirnya

Li Qiao Feng (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang