'Suasana kota Jinhau kali ini benar-benar sepi' pikir Qiao Feng
Keramaian dan kebisingan yang biasanya Nampak di pasar dan sepanjang jalan utama kota, kini tak terlihat. Seolah-olah kota itu sedang meliburkan diri dari segala aktivitas kesibukannya.
Pintu-pintu dan Jendela rumah penduduk hampir semua tertutup rapat. Hanya ada segelintir pedagang kebutuhan pokok saja yang berjualan. Itu pun mereka sedang bersiap-siap untuk menutup tokonya dan para pembeli yang hanya beberapa orang itu juga tampaknya sedang terburu-buru.
'Aneh ' ucap Qiao Feng dalam hati.
Ia lalu melirik kearah ibunya. Dari raut wajah dan gesture badan ibunya. Bisa dipastikan bahwa ibunya pun memikirkan hal yang sama.
Baru saja Qiao Feng hendak beranjak untuk menelusuri keadaan kota lebih jauh. Tiba-tiba sebuah teriakan terdengar dari arah barat.
"LARIIIII... TENTARA PASUKAN SHU MENYERANG... LARI... SELAMATKAN DIRI KALIAN." Sebuah teriakan menggema saling bersahutan dari sekumpulan orang-orang yang sedang berlari ke arah mereka.
Qiao Feng dan ibunya tersentak kaget.
Lalu tiba-tiba saja tangan Qiao Feng terasa ngilu. Sebuah cengkraman kuat dari ibunya membuat ia meringis kesakitan.
Guang Jiao nampaknya tak sadar dengan rintihan kesakitan anaknya. Dia menggenggam tangannya erat-erat. Dadanya berdegup kencang. Aliran darahnya seolah-olah berhenti. Wajahnya berubah pucat pasi.
Lalu bagaikan ada kekuatan gaib yang mendorong dirinya. Guang Jiao memutar balik tubuhnya. Mempererat cengkraman tangan anaknya. Lalu seketika ia memutuskan untuk ikut berlari bersama orang-orang yang berteriak tadi.
'kita harus melarikan diri' ucapnya dalam hati.
Qiao Feng tersentak kaget. Ketika ibunya tiba-tiba saja membalikan badan. lalu ikut berlari mengikuti orang-orang tadi. Tangannya ditarik dengan paksa. Kakinya tertarih-tatih, ia kesulitan mengatur langkahnya karena gerakan tiba-tiba yang dibuat oleh sang ibu. Tak lama kemudian Qiao Feng pun terjatuh.
Langkah Guang Jiao terhenti dengan paksa. Tangannya tertarik kebelakang. Seolah ada beban berat yang tiba-tiba saja menahan lajunya. Lalu ia pun menengok kebelakang. Untuk melihat penyebab langkah nya terhenti tadi.
Qiao Feng, anaknya jatuh tersungkur. Ada rembesan darah segar di celana yang dikenakan oelh anaknya. Darah itu mengalir keluar dari arah lutut sang anak. Tangan sebelah kiri yang menahan laju tubuhnya yang jatuh juga terluka. Terlihat gurat-gurat merah akibat gesekan dari tanah berbatu. Berderet memanjang dari arah siku sampai ke bagain bawah kepalan tangannya. Sementara tangan kanannya masih di pegang erat oleh Guang Jiao.
Melihat peristiwa itu, Guang Jiao langsung tersadar. Ia menyeret paksa anaknya tanpa peringatan. Pikirannya yang terfokus untuk menyelamatkan diri, membuat ia lupa. Bahwa meskipun secara fisik badanya besar, anaknya itu masihlah seorang anak kecil berumur 11 tahun. Ia pasti belum memahami situasi yang ada. Dan akan sangat terkejut dengan refleknya yang tiba-tiba.
Meskipun hatinya terasa teriris-iris melihat luka yang ada di tubuh anaknya dan ingin segera mengobati lukanya itu, tapi logikanya membuat ia harus menahan rasa pedih hatinya.
'Kita harus segera menyelamatkan diri. Waktunya sangat sempit. Tidak ada waktu untuk mengobati luka Bao yu. Kami harus segera menuju ke tempat yang aman. Barulah setelah itu aku bisa mengobati lukanya.' Pikir Guang Jiao
"Bao Yu... berdirilah. Tahan rasa sakit-mu sebentar. Ibu akan menggendongmu. Kita harus segera menuju ke tempat yang aman." Ujar Guang Jiao pada Qiao Feng.
Qiao Feng yang masih meringis kesakitan, lalu mendongak. Nampaklah wajah pucat pasi ibunya. Ketakutan dan kekhawatiran terlihat jelas dari raut wajahnya.
Qiao Feng lalu memaksa tubuhnya untuk berdiri. Ia menatap wajah ibunya. Lalu menggelengkan kepala dan mulai berbicara.
"Tidak bu. Ibu tak usah menggendongku. Aku masih kuat untuk berlari. Ayo kita segera pergi, sambil mencari ayah. Aku khawatir padanya."
Guang Jiao terkesan dengan sikap anak perempuan kesayangannya itu. wajah kecilnya tak menunjukan sedikitpun rasa takut. Diantara gurat kesakitan anaknya, dia bisa melihat kekhawatiran tergambar di wajahnya.
'ia pasti khawatir melihat tingkahku yang aneh' pikir Guang Jiao
"Treng... Treng.." bunyi pedang yang beradu membuat Qiao Feng dan Guang Jiao tersentak kaget.
Kini di hadapan mereka, terlihat sekumpulan prajurit yang sedang bertarung. Masing-masing dari mereka saling bertukar serangan. Mengeluarkan segala kemampuan untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Hanya dalam waktu seperskian detik. Jalan utama di hadapan Qiao Feng dan ibunya kini sudah menjadi medan pertarungan.
Adrenalin meluncur deras di tubuh Qiao Feng. Instingnya yang dibesarkan oleh alam memberitahunya, bahwa ia dan ibunya harus segera pergi dari tempat ini.
Kini cengkraman yang kuat justru datang dari arah Qiao Feng. Ia menggenggam tangan ibunya erat-erat. Lalu menariknya untuk segera berdiri.
Guang Jiao yang segera sadar akan situasinya lalu segera berdiri dan ikut berlari bersama Qiao Feng. Yang kini berdiri didepan. Memegang tangan dan memandu jalannya.
Ketika mereka hampir sampai di belokan jalan, sebuah anak panah tiba-tiba saja meluncur. Entah datang dari arah mana. Anak panah itu langsung mendarat di punggung sebelah kiri Guang Jiao. Pekikan lemah kesakitan meluncur dari bibir kecilnya.
" Akh..."
Kini giliran Guang Jiao yang jatuh terduduk. Qiao Feng yang sedang focus untuk lari ke depan ikut terjatuh. Karena tarikan kuat tangan sang ibu yang masih terhubung dengannya.
Ia sama sekali tak tahu kejadian apa yang terjadi beberapa saat yang lalu. Ia baru saja mengetahuinya ketika ia membalikan tubuhnya ke belakang. Dan nampaklah sebuah gambaran paling mengerikan terpampang jelas di hadapannya..
Sebuah anak panah menancap tepat di punggung sebelah kiri ibunya. Dan kini ibunya sedang jatuh terduduk. Dengan telapak tangan sebelah kiri yang menahan bobot tubuhnya.
Sebuah bercak kemerahan mulai menyebar di punggung baju berwarna putih yang ibunya kenakan.
Jika ini adalah sebuah mimpi buruk, Qiao Feng harap ia segera bangun dari tidurnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/110111668-288-k437636.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Qiao Feng (hiatus)
Historical Fiction# 999 in historical fiction (03 Mei 2018 ) ? 😁 Kisah ini terjadi sekitar tahun 234M dimana Era ini di kenal luas sebagai zaman 3 negara (Wei,Wu,Shu). Ini adalah Era penghujung dinasti Han, disaat tiongkok terpecah menjadi 3 negara yang saling ber...