Jianguo mengumpulkan energy Qi di pusat kendali tubuhnya. Jiwa dan raganya sepenuhnya berada dalam kondisi yang stabil. Ia bukan iblis penuh kemurkaan atau cangkang kosong tanpa jiwa seperti beberapa saat yang lalu. Ia kini bagaikan harimau yang siap menerkam siapa saja yang menginjakan kaki di wilayah kekuasaannya. Qiao Feng adalah prioritas utamanya. Ia tak akan membiarkan siapapun atau kemungkinan apapun yang bisa menyakitinya. Ia akan membasmi dan mencabut semua bahaya itu sampai ke akar.
Jianguo menghembuskan nafasnya perlahan dan membuka matanya pelan. Ia kini melihat para pasukan kerajaan Shu telah menghadap kearahnya dengan senjata lengkap di tangan. Mata dan raut wajah mereka penuh dengan kesungguhan dan kebulatan tekad.
Jianguo tersenyum, dalam hati ia berbicara
' Hanya beberapa patah kata dari kakak. Dan kini para prajurit telah siap bertarung layaknya para ksatria.'
Qi telah mengalir lembut di sekujur tubuhnya. Tenaga dalam itu memadat, membentuk sebuah gelombang kekuatan yang sangat besar dan mengancam.
Para tentara kerajaan Shu bisa merasakan besarnya kekuatan Qi dari pria itu. Mereka bergidik, tetapi kebulatan tekad telah terpatri kuat dalam diri mereka. Tak ada satupun dari mereka yang mundur.
Para tentara kerajaan Shu telah membentuk formasi. Sekitar 30 orang pemanah telah berjejer rapi dengan posisi busur yang terangkat. Siap menunggu komando dari sang Chuang Zhu yang berdiri di barisan paling kanan.
Sedangkan para tentara garis depan yang jumlahnya kurang lebih 40-50 orang telah bersiap dengan senjata seperti pedang, tombak, Ji dan Zhua di tangan. Menunggu aba-aba untuk menyerang.
Sang Chuang zhu menarik nafas, lalu dengan sekali hentakan ia berteriak
" SERAAAAAANGGGGG"
Tangan kanannya yang memegang pedang telah diayunkan kedepan. Pertanda dimulainya perintah penyerangan. Sedangkan tangan kirinya masih mengepal dan terangkat keatas. Pertanda bagi para pemanah untuk menahan serangan mereka.
Dengan senjata terangkat, para tentara garis depan kini menyerbu Jianguo bersama-sama. Mereka bisa menebak pergerakan macam apa yang akan dilakukan oleh Jianguo untuk menghindari serangan ini. Tetapi para tentara tetap maju dan tak menghentikan langkahnya.
Benar saja tebakan mereka. Sebelum senjata para tentara mengenai tubuhnya, Jianguo telah meledakan Qi dari pusat kendali di tubuhnya. Membuat para prajurit terpental jauh, menimpa tubuh rekan yang ada di belakangnya.
Gerakan ini telah di prediksi oleh sang Chuang Zhu. Ia segera melepaskan aba-aba pada para pemanah untuk melakukan penyerangan. Puluhan panah kini memenuhi langit kota Jinhau, terarah langsung ke tubuh pria berbadan besar dengan janggut dan jambang yang cukup lebat.
Ledakan Qi yang dikeluarkan pria itu cukup besar. Dan membutuhkan waktu lama sebelum ia bisa kembali mengumpulkan energy Qi di tubuhnya. Atas dasar pemikiran seperti itulah sang Chuang zhu menjalankan strategi ini. Ia yakin, kali ini serangan mereka pasti berhasil mengenai pria itu.
' kalian terlalu meremehkan musuh ' ucap Jianguo pelan
Sesaat sebelum panah-panah itu mendarat. JIanguo menarik nafas dalam-dalam. lalu di detik berikutnya ia memutar tubuhnya 360˚ dalam putaran cepat yang berporos di satu titik. Layaknya gasing yang berputar di arena permainan.
Tangan kanannya memegang pedang, tangan kirinya memegang sarung pedang yang berwarna hitam pekat itu. Ia memposisikan keduanya diatas kepala dengan bentuk menyilang. Dengan pertahanan dan putaran semacam itu, panah-panah yang jatuh kearahnya segera terpental dan mengenai para prajurit yang tadi terjatuh di tanah. Alhasil panah-panah beracun itu kembali menelan korban di pihaknya sendiri. Puluhan prajurit pun mati seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Qiao Feng (hiatus)
Historical Fiction# 999 in historical fiction (03 Mei 2018 ) ? 😁 Kisah ini terjadi sekitar tahun 234M dimana Era ini di kenal luas sebagai zaman 3 negara (Wei,Wu,Shu). Ini adalah Era penghujung dinasti Han, disaat tiongkok terpecah menjadi 3 negara yang saling ber...