Chapter 29

2.2K 270 74
                                    


" Feng, aku baru sadar. Selama ini kau tak pernah memanggil namaku. Jangan bilang kalau kau tak tahu siapa aku " Ujar pria bertubuh tinggi berpostur tegap yang berjalan di hadapannya

Qiao Feng mengerutkan alisnya, lalu melirik tajam ke arah pria berparas tampan itu.

" Apa aku harus tau namamu? Apa untungnya bagiku? Jawab Qiao Feng

" Sudah kuduga, ternyata popularitas ku sebagai seorang Jendral tak kan sampai pada orang-orang gunung seperti kalian" Ujar Jiang Wei. Mengacuhkan sepenuhnya pernyataan ketus Qiao Feng.

' Orang gunung? Apa ia baru saja menyebutku orang gunung? Apa ia tak sadar, jika kata-katanya itu bisa menyinggungku? Mau seberapa kasar lagi omongannya ini? Apa ketidakpekaannya sudah masuk level akut? '

Qiao feng mengumpat tanpa kata di balik punggung pria berdada bidang itu. Sementara Jiang Wei, sedang mengelus dagu belahnya dengan jari-jari tangan kanannya, tangan kirinya berada di atas perut sembari menopang lengan yang satunya lagi. Ia Nampak sedang memikirkan sesuatu

" Feng. Aku punya ide bagus!!! " ucapnya spontan. Gerakannya yang tiba-tiba berhenti dan berbalik ke belakang membuat Qiao Feng terkejut dan tak sempat menghindar. Ia menubruk Jiang Wei dan langsung terjatuh ketanah.

" Kau tahu? Aku adalah seorang Jendral yang terkenal di medan perang. Aku salah satu anggota dari '4 harimau' orang-orang mengenalku sebagai Jiang Wei si ahli strategi. Sekali saja kau menyebutkan nama itu. Bisa dipastikan orang-orang akan segera mengenaliku "

" LALU? " Tanya Qiao Feng kesal.

Ia berusaha bangkit. Mengangkat tubuhnya sendiri yang baru saja terpental ke tanah. Sedangkan pria yang ada di hadapannya ini sama sekali tak merasa bersalah dengan tindakannya barusan. Jangankan mencoba untuk menolong, sekedar kata maaf pun sama sekali tak terucap dari mulutnya. Ia terus saja berbicara tanpa henti. Benar-benar orang yang tidak punya empati. Qiao Feng sangat kesal dibuatnya.

" Mulai sekarang panggil aku Boyue. Orang-orang terdekatku memanggilku dengan nama itu. kita akan berkelana melewati kota-kota terpencil. Dengan cara ini, kita tak kan mengundang perhatian yang tidak perlu. Dan kita bisa melewati waktu 5 tahun ini tanpa banyak hambatan. Bagaimana?!" Ujar Jiang Wei. Merasa bahwa idenya kali ini adalah cara terbaik untuk menghindari kejaran para tentara kerajaan. Ntah itu kerajaan Wei atau pun kerajaan Shu. Tak ada satupun dari kedua Negara itu yang bisa menjadi tempatnya bernaung sekarang.

' Boyue? Yang benar saja? ' ucap Qiao Feng dalam hati

' Kenapa aku harus memanggil pria menyebalkan ini dengan nama yang terdengar hampir mirip seperti ibu biasa memanggilku? ' pikirnya

Bao-yu, nama itu sudah menjadi luka tersendiri bagi Qiao Feng. Kedua orang tuanya menyebutkan nama itu di akhir hayat mereka. Setiap kali ia mengingatnya, timbul rasa kesedihan yang teramat dalam. jika bisa, Qiao Feng ingin sekali mengubur nama itu beserta kenangan buruk yang menyertainya.

Dan sekarang pria yang menjadi penyebab semua rasa sakit dan pedih itu tiba-tiba meminta untuk memanggilnya dengan sebutan Boyue? Sampai matipun Qiao Feng tak mau menuruti kata-katanya.

" Bagaimana?" Tanya Jiang Wei. Tak sabar menunggu jawaban Qiao Feng yang tak kunjung keluar

Qiao Feng hanya memandang Jiang Wei dengan tatapan tajamnya yang biasa. Tanpa bermaksud memberikan persetujuan untuk tawaran itu.

Tiba-tiba saja sebuah pemikiran menarik hinggap di benak Qiao Feng

' Jika pria kasar ini bisa berbuat dan berkata seenaknya. Kenapa aku tidak? ' Ucapnya dalam hati

Li Qiao Feng (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang