Chapter 30

2K 264 48
                                    

Updatenya lama ya 😁

Sowy 🙏🙏🙏

Maklumlah, pengarangnya terjebak di lembah kemalasan selama semingu lebih. Jadi baru mulai nulis lagi beberapa hari kebelakang 😅

Alur cerita kali ini banyak maju mundurnya. Kalo ngga menghayati, bisa gagal paham. karena lama ngga update mending baca dulu aja chapter sebelumnya buat refresh.

Semoga yang udah nungguin cerita ini ngga kecewa dengan chapter terbaru Qiao Feng. saya berusaha merangkai imaginasi dalam bentuk kata-kata. Tapi sayang, saya ngga terlalu ahli. Mohon di maklumi.

Ok langsung aja, happy reading guys  😉

_ _ _

"kreek"

Qiao Feng membuka mata. Sudah ia duga, anak-anak itu berencana pergi malam ini. Qiao Feng melihat kearah kanan, tempat Jiang Wei tertidur di sebuah dipan kayu tak jauh dari tempatnya berada. Pria itu masih terlelap. Nampak tak terganggu dengan bunyi derit pintu barusan.

Ia tidur dengan posisi terlentang. Kaki kanan menekuk keatas, sementara lengan kirinya ia gunakan untuk menutup area sekitar mata. Begitulah kebiasaannya tidur, semenjak tangan dan perutnya terluka.

Qiao Feng bangun dengan perlahan. Berusaha untuk tidak membuat kebisingan. Ia mengambil Bailong yang tersembunyi di bawah bantalnya.

Qiao Feng kembali melihat ke arah Jiang Wei

'Aman'  pikirnya

Ia bergegas menuju ke pintu, lalu mengikuti anak-anak itu dari belakang

_ _ _

Jiang Wei membuka mata. Ia segera duduk. Dari awal ia memang tak tidur. Ia hanya pura-pura terlelap untuk mengecoh anak-anak itu.

Sudah ia duga, mereka bukan anak-anak biasa. Meski pakaian mereka sangat sederhana layaknya para murid shaolin. Tetapi bahan pakaian yang mereka gunakan jelas merupakan bahan kualitas tinggi. Dari Wajah dan kulit mereka yang terawat, mereka pasti bukan anak dari golongan rakyat jelata. Mereka tampak seperti anak seorang bangsawan.

Tak mengherankan jika ada segelintir orang yang mengincar anak-anak ini. Tanpa pengawasan, mereka adalah mangsa empuk bagi para 'serigala lapar' (penculik, saingan bisnis/pemerintahan & para pemburu hadiah)

Sebelum Jiang Wei menginjakkan kaki ke rumah ini, ia merasakan hawa keberadaan yang sangat tipis dari beberapa orang. Mereka mengelilingi rumah ini dari berbagai penjuru.

Menghilangkan hawa keberadaan adalah hal yang sangat sulit untuk di lakukan. Mereka sepertinya orang-orang dengan tingkat ilmu beladiri yang cukup tinggi.

Ketika ia memasuki rumah ini dan melihat anak-anak itu, ia langsung bisa mengambil kesimpulan.

Orang-orang di balik bayangan itu sedang mengincar anak-anak ini.

Li Qiao Feng (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang