Bunga bunga yang mulai berguguran menjadi pertanda datangnya musim yang paling memuakan dalam hidup Qiao Feng ...
Aneh?!
Tidak sama sekali...
Musim yang biasanya paling di nantikan oleh sebagian besar warga pemilik 4 musim itu, di rasakan Feng bagai sebuah pisau yang mengiris seluruh tubuhnya secara perlahan.
Tanah yang kering setelah musim penghujuan, suhu yang hangat, hamparan pemandangan indah dari warna-warni dedaunan yang berguguran, semua itu laksana untaian tali yang membelit leher dan dadanya tanpa ampun.
Musim gugur adalah musim yang paling Feng benci.
Itu adalah saat-saat dimana ia kehilangan segalanya.
Masa kanak-kanak, kebahagian, keceriaan, kedamaian, Orang tua, Tempat tinggal, semua telah di renggut darinya hanya dalam waktu sehari di musim itu, dan jangan lupa.. musim sialan ini juga telah merubahnya menjadi seorang pembunuh untuk yang pertama kalinya.
Wei... Entah kenapa Feng sulit sekali melupakan nama itu.
Pembunuh berdarah dingin yang ikut andil dalam upaya pembunuhan ayahnya.
Wei...
Si penculik yang tiba-tiba saja mengeluarkan ultimatum aneh dengan mengatakan bahwa ia akan menjadi penjaganya hingga Feng cukup dewasa
Wei...
Manusia yang tingkat kesombongan, kecongkakan dan ketidakpekaannya memiliki urutan no 1 dalam hidup Feng
Wei...
Si brengsek yang ketampanan dan kegagahannya membuat orang-orang iri dan berprasangka buruk pada para dewa karena bersikap tak adil pada mahkluk lainnya.
Wei...
Si bebal yang biasanya bersikap kasar dan tak acuh padanya entah kenapa justru malah mengkhawatirkan hidupnya saat akhir kematiannya.
Wei...
Orang pertama yang ia bunuh dan kini terus menghantui hidupnya...
"hmmmmmmmmmmmpp.... Huuuuuuuu" Feng menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
2 tahun terakhir, ia selalu memiliki gejala aneh di musim ini... musim yang terbilang sejuk dan sangat bersahabat diantara musim yang lainnya justru menjadi siksaan tersendiri bagi Feng. Ia selalu kesulitan untuk bernafas di saat musim gugur datang. Dan gejalanya semakin memburuk disaat akhir musim. Terlebih lagi saat malam menjelang. Seluruh tubuhnya akan menggigil dan ia tak kan bisa tidur karena sesak yang menghimpit dadanya.
Penyakit? Entahlah, ia sudah pernah di bawa ke tabib untuk masalah ini dan meski gejalanya terlihat sangat parah, tabib justru mengatakan bahwa keseluruhan kondisi tubuhnya baik-baik saja. Tak ada yang salah. Bahkan Feng yang sekujur tubuhnya menggigil karena di sangka kedinginan, justru suhu tubuhnya masuk kisaran normal. Ia tak demam ataupun mengalami hipotermia seperti yang diduga sebelumnya.
Bukan hanya 1 tapi lebih dari 4 tabib mengatakan hal yang sama. Mereka hanya memberikan ramuan herbal untuk membuat Feng merasa lebih nyaman. Membuat ia merasa hangat, dengan rasa kantuk yang sangat sulit di tahan. Memaksanya larut dalam tidur yang menghenyakan. Setidaknya, karena obat itu Feng bisa merasa tenang. Sebab, malam-malam dimana obat itu bereaksi, bayangan Wei yang biasa menghantui mimpinya akan menghilang untuk sejenak.
" Ketemu..."
Seorang anak lelaki berwajah manis dengan seringai yang lebar kini tengah berdiri di hadapan Feng dengan jari telunjuk tepat menyentuh ujung hidung mancung gadis berparas tampan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Li Qiao Feng (hiatus)
Historical Fiction# 999 in historical fiction (03 Mei 2018 ) ? 😁 Kisah ini terjadi sekitar tahun 234M dimana Era ini di kenal luas sebagai zaman 3 negara (Wei,Wu,Shu). Ini adalah Era penghujung dinasti Han, disaat tiongkok terpecah menjadi 3 negara yang saling ber...