Dengan perlahan lelaki yang berdiri di depan belasan siswa dengan memegang berbagai macam benda tajam maupun benda tumpul itu menghirup batang candunya dalam-dalam, merasakan asap bercampur nikotin masuk ke dalam paru-paru dengan sensasi yang menenangkan sebelum akhirnya menghembuskan kepulan asap kenikmatan itu ke udara.
Membuang batang nikotin yang sudah tinggal beberapa senti dari filternya ke tanah dan mematikan baranya dengan menginjaknya, lalu menatap ke arah gerombolan siswa lainnya di seberang sana dengan tatapan sangat menantang.
Hari ini cuacanya sangat panas, seakan menggambarkan suasana hati kedua kubu pelajar dari sekolah berbeda yang sudah sekitar sepuluh menit yang lalu berkumpul di tanah lapang yang letaknya tidak jauh dari sekolah si anak yang baru saja membuang putung rokoknya ke tanah.
Agil, si anak yang membuang putung rokok dan berdiri di barisan paling depan itu mulai melakukan sedikit gerakan-gerakan seperti merenggangkan otot, menyentakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mengambil nafas panjang lalu mulai berlari menerjang kelompok pelajar yang menjadi lawan mereka hari ini. Tanpa aba-aba sedikitpun, Agil sendirian berlari menuju belasan siswa di seberang sana yang memakai seragam berbeda, membuat belasan siswa dari kelompoknya sendiri harus mengikuti langkah Agil dari belakang.
Pertarungan sengit antara dua kelompok siswa dari sekolah yang berbeda pun tidak bisa terelakkan.
Agil melompat, menyajikan lututnya untuk dua orang pertama yang menghalangi langkahnya, dan mulai melayangkan pukulan demi pukulan kepada anak lainnya, sementara teman-temannya juga sudah larut dalam perkelahian masal itu.
Tidak ada pertarungan yang bersih dalam pertempuran ini, membuat Agil yang tidak memegang apa-apa harus menahan sakit yang menjalar di tulang-tulangnya setiap kali lawan menyerangnya menggunakan benda tumpul.
Agil memang tidak pernah memegang apa-apa jika sedang tawuran seperti ini, memberikan kepuasan tersendiri jika dia berhasil menumbangkan lawannya dengan pukulan tangannya sendiri ketimbang dengan sebuah alat.
Pertempuran berlangsung berat sebelah karena SMA Brimawa, tempat Agil bersekolah adalah sekolah yang cukup disegani oleh sekolah-sekolah lain. Bukan hanya dalam bidang prestasi akademik, namun juga non-akademik, seperti yang sedang Agil dan teman-temannya lakukan saat ini; prestasi adu ketangkasan fisik.
Mungkin bagi sebagian orang, tawuran dan hal-hal semacam ini adalah hal yang tidak berguna, namun bagi Agil dan siswa lainnya yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan olah fisik ini, tawuran menjadi ajang untuk menantang diri dan mengukur sejauh mana kekuatan pukulan mereka, karena bagi sebagian dari mereka menganggap bahwa seorang lelaki diukur berdatangan seberapa keras pukulannya.
Bahkan ada yang menyebut-nyebut bahwa tawuran itu hanya untuk banci karena mengandalkan kekuatan masal dan senjata yang dibawa. Tapi sebenarnya mereka yang mengatakan hal seperti itu, biasanya seseorang bermental tempe yang hanya bisa berbicara tinggi tapi tidak bisa apa-apa.
Namun lain halnya bagi Agil. Lelaki yang menempati peringkat pertama 'boyfriend goals' di kalangan siswi-siswi di sekolahnya itu memiliki alasan lain mengapa ia mau melakukan hal yang tidak bermanfaat seperti tawuran, yaitu ingin mencari pelampiasan atas kekesalannya kepada keadaan rumahnya yang terbilang sudah cukup jauh dari kata harmonis.
Ayahnya, Dharma Tri Atmadja adalah seorang pemilik salah satu perusahaan minyak terbesar yang berlokasi di Abu Dhabi, lelaki yang kini mulai mengesampingkan segalanya hanya untuk perusahaannya bodohnya, bahkan keluarganya sendiri. Sedangkan ibunya, Nur Arumi Puspaningrum adalah seorang ibu yang lebih mementingkan teman-teman sosialitanya ketimbang anak-anaknya sendiri.
Ya, Agil adalah anak pertama dari dua bersaudara, seharusnya menjadi anak kedua namun kakaknya meninggal saat masih di dalam kandungan Arumi. Agil memiliki adik perempuan yang juga bersekolah di tempat yang sama dengannya, Andrea Dwiutami, seorang siswi kelas sepuluh IPS 1 yang menjadi incaran banyak kakak kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)
Teen Fiction#3 in TEEN FICTION (07-07-2017) Judul awal : Marrying Hot Teacher BUKU KETIGA [Ga perlu baca dua buku sebelumnya juga bisa ngikutin ceritanya] Agil Andika Pratama Bad boy, troublemaker, berjiwa bebas, hidup dalam aturannya sendir...