32. Her Wild Fantasy

48.7K 3.1K 205
                                    

   Semua barang yang dibawa Oliv, Chila maupun Dea sudah kembali ke tempatnya di kamar mereka masing-masing. Oliv dan Chila sedang duduk di sofa ruang tengah sementara Agil dan Dea yang beres-beres.

   Dea menjadi rajin?

   Jangan terlalu cepat menyimpulkan, dia hanya menaruh barang-barangnya sendiri di lemari karena selama Oliv pergi Agil yang menjaga kenersihan dan kerapihan rumah.

   Agil sudah selesai menyiapkan makan malam saat Dea baru selesai mandi. Dea dan Chila duduk di meja makan sementara Agil menyuapi Oliv di sofa ruang tengah.

   Victor?

   Dia sedang mandi namun kamar untuknya sudah siap. Memang ada satu kamar lagi yang sebenarnya tidak pernah dipakai, awalnya hanya berisikan barang-barang yang sudah tidak mau dipakai namun Agil membereskannya agar nyaman ditinggali oleh Victor.

   Alasan mengapa Victor bersikeras untuk ikut tinggal di rumah ini adalah dia yang akan mengawasi Oliv selagi Agil berkuliah, dan Oliv juga tidak keberatan dengan itu. Oliv juga menentang kemauan Agil untuk berhenti dulu kuliah selama masa kehamilan Oliv, jadi tidak ada yang bisa dilakukan oleh Agil untuk mencegah Victor yang notabenenya sahabat Oliv dari SMA itu untuk ikut tinggal bersama.

   Walau sumpah serapah keluar setiap detik dari mulut Agil saat ia membereskan kamar untuk Victor.

   Bahkan saat Agil memukul sprai kasur Victor dengan sapu lidi, ia mengatai dan menyumpahi LeBron James agar tangannya patah dan tidak bisa main basket lagi. Itu mungkin karena Agil sudah kehabisan sumpah serapah.

   "Tiga sendok lagi ya." pinta Agil saat menyodorkan suapan makan malam Oliv.

   Oliv mengangkat tangannya. "Engga ah, udah kenyang."

   "Tapi kamu baru dikit banget makannya. Dua suap deh." tawar Agil namun Oliv malah menggeleng. "Satu tiga perempat?"

   Oliv tetap menggeleng.

   "Satu setengah? Satu seperempat deh."

   Oliv malah tersenyum dan menggeleng, berusaha meyakinkan Agil bahwa ia tidak ingin makan lagi.

   "Satu seperdelapan? Satu dua pertiga log empat akar kuadrat negatif—"

   "Agil!" protes Oliv dengan nada tinggi yang membuat Agil tertawa lembut.

   Agil menaruh sendok itu kembali di piring dan mengelus kepala Oliv dengan tangannya yang bebas. "Iya maaf."

   "Kak Dea mau Chila suapin pake kuadrat jugaaa?" tanya Chila dari meja makan sambil menyodorkan suapan ke arah Dea yang duduk di seberangnya, membuat Agil dan Oliv terkekeh dari sofa ruang tengah yang tidak jauh dari meja makan.

   "Gausah, nanti Kak Dea pup keluar angka lagi." protes Dea sementara Chila mengenyritkan hidungnya.

   "Ih, Papah, Kak Dea jorok ngomongin pup lagi makan!" teriak Chila kepada Agil yang masih tertawa lembut melihat tingkah dua perempuan di meja makan.

   Tidak lama kemudian Victor keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah pusarnya hingga lutut.

   Dea hampir melotot melihat tubuh Victor yang benar-benar nikmat untuk dipandang, proporsi otot yang menyelimuti tubuhnya, tattoo, delapan kotak yang terlihat gahar dan tegas di perutnya, ditambah bagian yang dapat membuat wanita pintar manapun di dunia ini seketika akan menjadi bodoh; V Line. Benar-benar pahatan makhluk adam yang tidak bisa ditolak oleh Dea. Bahkan sepertinya tubuhnya dibiarkan agak basah untuk suatu alasan yang Agil mengerti.

Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang