26. Rea

50K 3.8K 443
                                    

   Pagi itu terlihat sangat asing bagi Agil. Hari ini adalah hari libur nasional, Agil yang semalaman mempelajari semua materi yang didapatya dari kampusnya baru terbangun setelah tidur sehabis melaksanakan sholat Subuh. Lelaki yang beberapa minggu lalu genap berumur delapan belas tahun itu rela tidak tidur semalaman hanya untuk mempelajari ulang materi kuliahnya, karena katanya Chila ingin jalan-jalan dengannya di hari libur, jadi dia memutuskan untuk belajar di malam hari.

   Ya, pagi ini benar-benar terasa asing. Agil baru bangun jam sepuluh, seharusnya Chila sudah membangunkannya sekitar jam delapan jika memang dia ingin mengajak Agil jalan-jalan, namun yang didapatinya adalah rumahnya kosong.

   Mungkin tidak sepenuhnya kosong karena Dea terlihat masih tidur saat Agil mengintip ke dalam kamarnya.

   Kondisi dapur membuat moodnya lumayan berantakan. Tentu saja dengan cucian piring yang menumpuk seperti itu. Mungkin ini adalah salahnya karena telah berjanji kepada Oliv bahwa dia yang akan mencucinya, tapi pikirannya teralihkan dengan semua materi kuliahnya hingga Agil benar-benar lupa.

   Setelah menegak segelas air putih dengan rakus, tanpa basa-basi Agil mulai mencuci tumpukan piring dan alat-alat dapur yang dipakai untuk membuat makan malam. Selesai mencuci piring, Agil melihat ponselnya dan ada pesan masuk dari Oliv yang masuk sekitar jam delapan tadi. 'Aku sepedahan sama Chila, maaf ga bangunin kamu keliatannya capek banget, pulang aku bawain bubur ayam'

   Agil kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dan mendengar deru kendaraan yang sepertinya asing di telinganya. Dan pemandangan selanjutnya membuat mood Agil pada pagi hari ini semakin buruk.

   Chila melompat keluar dari mobil Hummer berwarna hitam dan langsung berlari untuk memeluk kaki Agil, sedangkan Oliv membantu Gilang menurunkan sepedanya dan sepeda Chila dari mobil Gilang. Karena sepeda mereka adalah sepeda lipat, jadi mudah dibawa kemana-mana.

   "Tadi ketemu Gilang di jalan, Chila ngerengek katanya capek jadi nebeng di mobil Gilang." ucap Oliv yang menyerahkan kantung plastik berisi bubur ayam dan mengecup pipi Agil sebelum masuk ke dalam rumah membawa Chila untuk mandi.

   Gilang menutup bagasinya dan berjalan ke arah Agil, menepuk-nepuk pundaknya dan langsung berjalan masuk ke dalam rumah seakan-akan itu adalah rumahnya.

   Agil hanya mengambil sendok dan memakan bubur ayam dalam kotak sterofoam itu di meja makan. Dia benar-benar tidak mau melirik Gilang yang duduk di sofa ruang tengah sambil memutar channel FOX MOVIES.

   Dea keluar dari kamarnya, menguap dan berjalan ke arah Agil, mengambil satu kerupuk di samping bubur ayam Agil dan memakannya sebelum bergabung dengan Gilang di sofa ruang tengah. Dea menggeplak kepala Gilang dan merebut remote TV lalu menggantinya dengan channel tvN, menayangkan drama Korea.

   Melihat Gilang mencibir Dea dengan kesal sambil mengusap-usap kepalanya yang habis digeplak dengan kasar itu membuat Agil terkekeh kecil.

   Oliv keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang melilit di kepalanya. Berjalan ke dapur dan memanaskan kopi di dalam teko, sementara Chila yang terlihat sudah segar itu langsung bergabung dengan Dea di sofa namun pandangannya menuju ke tabnya, bukan ke TV.

   Drrtt.. Drrtt..

   Ponsel Agil bergetar dan menampilkan nomer sahabatnya, Ben. Agil menggeser ikon berwarna hijau ke kanan dan menempelkan layarnya di telinganya.

   "Kenapa?"

   "Lo di mana? Ke rumah sakit cepet, adek lo dirawat dari tadi pagi."

   Agil menaruh sendoknya. "Dia kenapa? Rumah sakit mana?"

Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang