<<Enam Bulan Kemudian>>
[Agil Point Of View]
Cinta itu mudah ditebak.
Orang bertemu, saling mendekatkan
diri, mulai bersama, berpisah, sakit,
dan bertemu lagi.Awalnya menurutku,
Orang menikah hanya karena
mereka lelah untuk terus
mengulangi skenario yang sama.Ternyata pernikahan lebih dari itu. Awalnya mereka saling berkomitmen, mengutarakan apa yang mereka pikirkan baik secara langsung maupun melalui attitude. Hingga akhirnya muncul hasrat untuk saling menguasai, berusaha lebih mendominasi satu sama lain, terus mengeratkan ikatan di antara mereka sampai tidak ada yang menyadari bahwa ikatan yang terlampau kuat tersebut sampai di titik dimana akan putus jika dieratkan sedikit lagi.
Oliv, wanita spesial yang mengajarkanku pentingnya sebuah kelonggaran di dalam suatu hububgan. Pentingnya memberikan ruang, bahwa tidak akan ada kebahagiaan jika hanya berjuang sendirian.
Awalnya kau hanya berfikir untuk terus memberi tanpa mengharapkan pengembalian sama sekali, sampai kau menyadari tidak ada lagi yang bisa diberikan.
Kau terus bersabar dan mengalah untuk segala sesuatu, berusaha memberikan kenyamanan pada pasanganmu sampai tidak menyadari bahwa hatimu sendiri juga butuh kenyamanan itu. Hingga hatimu sendiri hancur perlahan-lahan tanpa kau sadari.
Aku belum mengerti apapun tentang pernikahan, sampai seorang wanita yang sangat istimewa, dengan caranya sendiri mengajarkanku apa yang dibutuhkan dalam menjalin hubungan yang harusnya menjadi sekali dalam seumur hidup ini.
Dengan caranya sendiri bisa membuat retakan-retakan yang selama ini bersarang di hatiku tertutup dan terobati dengan cara yang sangat ajaib.
Semua gerak-geriknya seakan memaksa bibirku untuk selalu tersenyum seperti orang gila. Caranya tersenyum, caranya tertawa, semuanya seakan mempesona dengan cara yang tepat.
Membuatku sangat mencintainya, sampai di titik dimana aku benar-benar tidak akan dan tidak ingin merelakannya pergi.
Oliv, wanita itu sudah menjadi dasar dari kebahagiaanku, apapun yang dilakukannya benar-benar membuatku bahagia.
Dia sudah seperti sahabat, di depannya aku bisa menjadi diriku sendiri. Dia adalah magnet, aku bergerak jika dia bergerak.
Dia selalu bisa membuatku merasa nyaman, bahkan saat dia meninggalkanku disaat aku terpuruk, saat dia menyembunyikan apa yang ia derita dariku, bahkan saat dia membangunkanku tengah malam hanya untuk membuatkannya nasi goreng yang hanya dimakannya satu suap. Percayalah, aku terlalu mencintainya hingga membuatku tidak bisa membencinya sama sekali.
Sangat mencintainya, sampai aku bahkan tidak bisa membencinya saat dia pergi seperti ini.
Membuatku berdiri sendiri, di depan makam berkepala nisan berwarna abu-abu, terukir nama seorang wanita yang dulu kucintai lebih dari apapun.
Wanita yang pernah kujaga dengan segenap jiwa dan ragaku, harus pergi karena aku kurang bisa menjaganya. Bahwa seharusnya aku bisa lebih baik dari ini.
Aku benar-benar ingat bagaimana ia tertawa, bagaimana ia merengek, bagaimana ia memeluk lenganku sepanjang koridor sampai ke tempat parkir.
Bahkan saat dia mengecup bibirku untuk pertama kalinya, walau rasanya sangat salah, namun tersirat juga sedikit kebahagiaan disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)
Novela Juvenil#3 in TEEN FICTION (07-07-2017) Judul awal : Marrying Hot Teacher BUKU KETIGA [Ga perlu baca dua buku sebelumnya juga bisa ngikutin ceritanya] Agil Andika Pratama Bad boy, troublemaker, berjiwa bebas, hidup dalam aturannya sendir...