Olivia Larasati

113K 5.9K 256
                                    

Sinar mentari yang masih belum terlalu menyengat menyorot masuk ke dalam rumah dari jendela yang dibiarkan terbuka, membawa udara sejuk di pagi hari khas komplek perumahan elite.

Dengan mengenakan kemeja putih oversized yang menutupi sebagian kecil pahanya, wanita berusia dua puluh tujuh tahun itu menggoreng chicken nuggets untuk bekal anak perempuan yang kini sedang berusaha mengancingkan seragam taman kanak-kanaknya.

Dengan tangan kanan memegang spatula sementara tangan kiri menahan ponselnya agar tetap menpel pada telinganya, berbicara dengan nada penuh kekesalan pada seorang pria yang berada di seberang sana.

"Besok Chila ada peragaan baju adat di sekolahnya, lo ga bisa apa biar cuman nganterin dia nyari baju sore ini?!"

"Kamu tau kan, aku lagi sibuk sama kerjaan. Lagian tumben minta sama aku, biasanya kamu yang urus hal-hal beginian"

"Kalo bukan si Chila yang minta-minta dianterin sama bokapnya, gue ga akan mau ngemis-ngemis di telpon kayak gini, dan juga emang gue yang selama ini ngurus semua keperluannya Chila"

"Bicaramu seakan-akan aku ga pernah ngelakuin apapun buat Chila, selama ini yang nafkahin dia siapa?!"

"Pokoknya gue ga mau tau, sore ini lo harus anterin Chila, a-nak-lo, buat nyari baju, kalo emang lo masih punya rasa tanggung jawab, titik!"

Oliv mematikan sambungan dengan Gilang, mantan suami sekaligus ayah dari Chila, anak yang selama ini diurusnya seorang diri. Mereka dulu adalah sepasang kekasih hingga suatu malam terjadi hal yang merubah hidup Oliv, membuatnya mengandung seorang anak yang kini telah bersekolah di taman kanak-kanak.

Oliv dan Gilang sempat menikah, namun Gilang yang merasa belum siap untuk menjadi seorang ayah memaksa Oliv untuk menggugurkan kandungannya, yang membuat Oliv langsung menggugat cerai mantan suaminya itu yang kini bekerja di perusahaan ayahnya sendiri, sementara Oliv seperti diasingkan oleh keluarganya sendiri, terutama oleh sang ayah, Rudy Pamungkas, seorang pemilik kerajaan bisnis dalam bidang perhotelan yang merasa malu dengan kondisi anak perempuannya yang hamil diluar nikah dan sekarang menjadi seorang single parent.

Walaupun tidak sepenuhnya diasingkan karena setiap minggu Oliv mendapat kiriman sebesar lima belas juta dari ayahnya, alasannya untuk biaya hidup cucunya yang belum pernah ditemuinya sama sekali.

Oliv memutuskan untuk mengambil pekerjaan sebagai guru BP di sekolah yang merupakan sekolahnya dulu, entah mengapa Oliv merasa jenuh dengan dunia modellingnya dan mencari pekerjaan lain yang hanya dijadikannya sebagai hiburan untuk mengisi kehidupannya yang lumayan membuatnya frustasi setiap saat.

Berada di antara anak-anak bermasalah membuatnya dapat mengenang masa lalunya, dimana Oliv juga adalah seorang trouble maker saat dia menginjak bangku sekolah menengah atas. Oliv hanya ingin tau bagaimana rasanya saat gurunya dulu berurusan dengan murid pembuat masalah seperti Oliv, jadi dia memutuskan untuk menjadi guru BP di sekolah lamanya itu.

Setelah memasukan bekal ke dalam ransel kecil bergambar princess Belle itu, Oliv mengikat seluruh rambutnya ke belakang dan membantu anak perempuan yang masih kesusahan mengancingkan seragam taman kanak-kanaknya.

"Ih mamah, Chila bisa sendiri!" protesnya saat Oliv membantunya membenarkan dua kancing seragam yang salah masuk lubang.

Setelah kancing itu terpasang dengan benar, anak perempuan itu berlari mengambil ranselnya dan langsung lari melesat masuk ke dalam mobil Jaguar berwarna putih yang mesinnya sudah menyala dari lima belas menit yang lalu untuk dipanaskan.

"Ayo mah, nanti Chila terlambat!"

Benar apa yang dikatakan oleh Chila, waktu sudah menunjukan hampir pukul tujuh, sementara Chila harus sudah berada di dalam sekolahnya sebelum pukul tujuh jika tidak ingin pagarnya ditutup.

Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang