3. First Kiss?

114K 5.5K 391
                                    

   Pagi itu suasana tidak berjalan seperti biasanya, terlebih untuk Agil.

   Visual tentang tubuh naked dari Bu Oliv masih saja menghantui benak Agil. Memang indah, namun tetap saja terasa kurang pantas untuk terus dibayangkan. Agil tau, merupakan suatu kejahatan jika menyia-nyiakan tubuh seindah itu, tapi Agil benar-benar sedang membutuhkan fokusnya sekarang.

   Terlebih posisinya yang sedang membonceng adik kesayangannya. Jika dia tidak bisa fokus, hanya akan membahayakannya dan juga Rea.

   "Kenapa berenti di sini"

   Agil memberhentikan motornya di warung kopi yang letaknya satu jalur dengan sekolah. Memasang standard, turun dan melepaskan helmnya. Rea pun ikut membuka helmnya walau masih duduk di atas motor sport itu.

   "Duluan aja ke sekolah, gue mau ngumpulin nyawa dulu"

   "Tapi nanti lo ke sekolah naik apa?"

   "Gampang, nanti gue Line si Ben"

   "Yaudah, gue duluan ya" ucap Rea sambil mencium panggung tangan Agil dan kembali memakai helmnya, menyalakan mesin motor dan memasukannya ke gigi satu, melambaikan tangan kepada Agil sebelum menarik pelan gas sembari melepaskan kopling secara perlahan.

   Agil masuk ke dalam warung kopi yang biasanya sudah buka dari jam 5 subuh itu. Memesan kopi tubruk dan menyulut sebatang rokok sambil menunggu pesanan kopi datang.

   Membuka kunci layar ponselnya dan menekan aplikasi Line, mulai mengetik pesan untuk sahabatnya itu.

   Agil : Jam 8 jemput gue di warkop deket halte, sejalan sama sekolah kalo dari rumah gue.

   Setelah pesanan datang, Agil menyeruputnya setelah meniupnya beberapa kali lalu kembali menghisap batang candunya, mencoba menenangkan pikirannya yang masih dihantui oleh visual naked dari seorang Olivia Larasati.

   Dari semua film porno yang pernah Agil tonton di ponselnya Ben, belum pernah ada tubuh yang sebagus milik Bu Oliv. Tapi ada satu hal yang mengganjal di pikirannya, jika yang kemarin adalah anak dari Bu Oliv, lalu kenapa guru-guru mengatakan Bu Oliv tidak memiliki suami?

   Apakah Bu Oliv seorang single parent?

   Siapapun itu, pastilah orang yang paling bodoh di dunia ini jika menyia-nyiakan seseorang seperti Bu Olivia Larasati.

   Drrtt.. Drrtt..

   Ben Mahendra : Warkop mana? Gue udah di jalan, di lampu merah

   Agil : Ga sekolah lo?

   Ben Mahendra : Telat bangun gue, bareng lo aja masuknya

   Agil : Yaudah sini, samping halte 78, ada namanya Warkop Sianida

   Ben Mahendra : Anjing, masih belom mau mati gue!

   Agil : Itu cuman namanya aja bego, bukan sianida beneran, lagian yang jualan namanya juga bukan Jessica

   Ben Mahendra : Yakin lo?

   Agil : Bacot, kalo ga mau dateng bilang aja, nanti gue pesen gojek

   Ben Mahendra : Yaudah iya gue kesana

   Agil kembali menghisap batang candunya setelah menyeruput kopi panas yang berada di depannya. Agil memanggil kembali penjual warkop ini.

   "Bang, ini bukan sianida beneran kan?" tanya Agil kepada lelaki cungkring yang menaruh serbet di pundaknya

   "Ya engga lah mas, nanti saya dimarahin sama Neng Jessica lagi, plagiat ga izin dulu"

Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang