Bulir-bulir keringat sudah membasahi tubuh Agil. Bad Boy yang baru saja tertangkap oleh satpam sekolah karena kedapatan bolos mata pelajaran Bahasa Inggris dan merokok di halaman belakang sekolah tadi pagi kini sedang menjalani masa hukumannya di hari pertama.
Ternyata hukuman tentang membersihkan wc setiap sehabis pulang sekolah yang dilontarkan oleh wanita yang selama ini menjadi topik utama di pikirannya, wanita yang membuatnya rela walau harus babak belur sekalipun bukanlah wacana main-main. Buktinya sekarang Agil sedang menyikat satu dari delapan kloset yang berada di dalam wc pria.
"What the fuck!"
Lelaki itu memaki dengan keras saat cipratan air kloset yang sedang disikatnya mengenai seragam putihnya, membuatnya membukanya dan menggantungnya di pintu, meneruskan pekerjaannya dengan keadaan topless, hanya mengenakan celana abu-abunya.
Seperti yang kalian tau, sebagai seorang playmaker tim basket sekolah dan kegiatan memukul samsaknya hampir setiap dia butuh pelampiasan atas kekesalannya, dan juga olahraga panjat tebing yang ia tekuni di pagar belakang sekolah membuat otot-ototnya terbentuk dengan sendirinya. Belum lagi dengan kegiatan adu jotos dengan geng sekolah lain yang sudah menjadi makanan favoritnya semenjak dia menginjakkan kaki di SMA Brimawa.
Walau bukan tipe otot yang seperti para pelanggan gym atau tempat-tempat kebugaran lainnya, lebih seperti otot yang terbentuk karena stamina. Bentuk ototnya seakan pas dengan tubuhnya, keras dan urat-urat yang terlukis dengan gahar. Namun yang lebih menonjol adalah bekas jahitan di dada kiri, punggung serta perut bagian tengah yang disebabkan oleh sayatan gear motor saat tawuran dengan SMA St. José.
Kloset terakhir, Agil mengembalikan ember, kain pel dan sikat ke gudang sebelum akhirnya memutuskan untuk duduk di bangku panjang yang terletak di koridor paling ujung. Waktu sudah menunjukan pukul empat sore dan keadaan sekolah sudah mulai sepi. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler mulai meninggalkan area sekolah, dan tidak sedikit mereka memotret Agil secara diam-diam dengan kondisi toplessnya dan penuh keringat.
Agil memang belum mengenakan kembali seragamnya, biar bagaimanapun dia masih jijik dengan cipratan air kloset yang masih tercetak jelas di seragamnya. Dan siapa juga yang tidak tertarik dengan kondisi topless Agil, hanya terbalut celana abu-abu, sepatu Vans authentic berwarna merah maroon dan kalung yang biasa ia kenakan, masih duduk di bangku itu berusaha mengumpulkan energinya yang terkuras karena harus membersihkan seluruh bagian wc pria sendirian.
Agil yang tadinya mengarahkan pandangannya ke lantai kini mendongak untuk menatap wanita yang berdiri di depannya, dengan sekotak bubur ayam yang berada di tangannya.
Siapa lagi kalau bukan pacarnya, Sasa.
"Ngapain belom pulang?" tanya Agil kepada Sasa yang kini duduk di sebelahnya.
"Nungguin kamu, tadi pagi abis dijemur di lapangan hormat ke tiang bendera sampai bel pulang terus langsung disuruh bersihin wc, aku tau pasti kamu belum makan siang" katanya sembari membuka kotak sterofoam itu dan menyendok bubur ayam yang ditaburi cakweh dan bawang goreng di atasnya.
Begitulah, seperti yang dibilang oleh Sasa, saat Agil kedapatan merokok oleh Pak Agus, Agil dibawa ke ruang BP. Ajaibnya, Oliv lah yang membuatnya harus hormat ke tiang bendera selama kurang lebih tiga jam di tengah lapangan yang lumayan terik. Sebenarnya Agil bisa saja lari dan memanjat pagar belakang saat tidak ada yang melihat, tapi selama tiga jam itu yang dilakukannya hanya berpikir di bawah terik mata hari.
Memikirkan tentang bagaimana bisa Oliv melakukan hal seperti itu kepadanya. Walaupun Oliv hanya menyuruhnya untuk hormat kepada thank bendera hanya sampai bel masuk dan kembali ke kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, Agil malah berdiri berjam-jam di depan tiang bendera, hanya untuk memikirkan kekecewaannya kepada Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)
Genç Kurgu#3 in TEEN FICTION (07-07-2017) Judul awal : Marrying Hot Teacher BUKU KETIGA [Ga perlu baca dua buku sebelumnya juga bisa ngikutin ceritanya] Agil Andika Pratama Bad boy, troublemaker, berjiwa bebas, hidup dalam aturannya sendir...