35. Enemy From My Enemy Is My Friend

44.1K 3.1K 190
                                    

   Part ini gue dedikasikan untuk kalian yang gabut di malam minggu. Baik yang jomblo maupun yang lagi diselingkuhin, atau bahkan yang selingkuhannya lagi selingkuh juga sama orang lain.

   Salam, K-HEAD..

   Author songong yang minta digaplok.. Digaplok pake cinta.

***

   Bel tanda dimulainya jam pelajaran pertama pada SMA Brimawa telah dibunyikan empat menit yang lalu. Seorang anak lelaki dengan seragam yang tidak dimasukan ke dalam celana, dua kancing teratas terbuka dan lengan yang dua kali digulung turun dari angkot, sedangkan seorang anak lagi dengan tampilan rapih, rambut licin karena minyak rambut dengan dandanan ala high-class turun dari mobil BMW.

   Dua anak dengan penampilan dan kendaraan berbeda itu saling tatap, si anak berambut pirang yang datang dengan angkot tadi tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi-gigi depannya, sedangkan si anak yang datang dengan mobil BMW malah mendengus dengan malas.

   Tak lama kemudian seorang anak perempuan dengan seragam yang sama dengan mereka, dibalut jaket denim yang sobek-sobek—entah modelnya atau memang sengaja disobek-sobek—dengan resleting jaket dibiarkan terbuka, kepala tertutup hoodie jaket dan headset yang terpasang di telinga, sepatu kets Converse hitam dengan bercak warna-warni, rok lipit selutut dan mulut yang sibuk mengunyah permen karet.

   Anak perempuan itu datang meluncur menggunakan papan skateboard-nya.

   Kedua anak lelaki tadi berusaha memberikan senyum terbaiknya, yang dibalas senyuman juga oleh sang jelita yang baru saja turun dan kini menenteng papan skateboardnya.

   Anak perempuan itu membuka headsetnya, memberikan papan skateboardnya kepada si anak berambut pirang dan tas selempangnya—yang dihiasi banyak tutup botol—kepada si anak berambut licin. Perempuan itu melangkahkan kakinya mendekati pos jaga satpam, membuka dua kancing teratasnya dan mengipas-kipas lehernya dengan tangannya sendiri.

   Satpam sekolah yang tadinya sibuk membaca surat kabar kini menelan ludah melihat sang jelita yang begitu menggoda pada pagi hari ini.

   "Duh, hari ini panas banget ya pak." ucap sang jelita yang membuat si satpam mulai mengucurkan keringat dingin dari keningnya, berusaha sangat keras untuk menolak pesona yang begitu kuat dari si anak perempuan.

   Anak itu mengangkat kedua tangannya, mencoba mengikat seluruh rambutnya ke belakang yang membuat dua pahatan atas tubuhnya yang lumayan mancung itu seakan terlihat sangat sesak, apalagi dengan dua kancing teratas yang terbuka itu.

   "Hhaaaahhhhhh..." desahnya saat berhasil mengikat rambutnya ke belakang membentuk pony-tail. Desahan itu makin membuat si satpam merinding.

   Si satpam berusaha mati-matian untuk tetap melihat ke arah surat kabarnya, sementara dua anak lelaki yang masing-masing membawakan skateboard dan juga tas si anak perempuan itu kini sudah berada di bagian dalam sekolah. Setelah memberi kode, si anak perempuan mengangguk kepada kedua anak lelaki itu dan kembali menoleh ke arah pak satpam.

   Anak perempuan itu mengeluarkan permen lollipop rasa cherry dan memasukannya ke dalam mulut, memelintirnya beberapa kali sebelum mengecupnya dengan suara yang cukup keras. "Oliv masuk dulu ya pak, mau belajar biar pinter. Daaahhhh..."

   Satpam itu sudah gemetaran saat Oliv pergi meninggalkan pos satpam, masih memperhatikan lekukan tubuh Oliv yang terpampang lumayan jelas berkat seragam berukuran ketatnya, bahkan setelah dibalut dengan jaket hoodie denim pun kemolekan tubuhnya masih tidak bisa disembunyikan.

   Perempuan itu mengambil kembali tas selempangnya dan menaruh skateboardnya di lantai, naik ke atasnya dan melingkarkan tangannya ke belakang leher kedua anak lelaki itu. Kini mereka berjalan beriringan dengan si anak perempuan berdiri di atas papan skateboardnya, anak berambut pirang di sebelah kanan dan anak berambut licin di sebelah kiri, dengan tangan si anak perempuan melingkar di leher mereka.

Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang