1. Accident

115K 5.7K 431
                                    

   Deru kendaraan yang sudah sangat akrab di telinga murid-murid SMA Brimawa terdengar dari kejauhan dan mulai menarik perhatian, suara knalpot dari motor Ducati Streetfighter 848 berwarna hitam dengan modifikasi karbon, mesin yang memiliki kapasitas silinder 849cc bertipe Testastretta 11° L-Twin dan tambahan NOS Venom small package menggema di indera pendengaran, suara kenalpot dari mesin hasil bor-up itu bisa membuat aspal bergetar hanya dengan sebuah tarikan gas.

   Tidak perlu ditanya lagi siapa pengendara yang mengenakan seragam putih abu-abu dibalut jaket bomber berwarna hitam yang resletingnya dibiarkan terbuka, sepatu kets Vans Authentic berwarna biru dongker dengan tali cokelat, ransel backpacker hitam yang berisikan buku seadanya dan helm full-face berwarna hitam yang menutupi seluruh wajah tampannya.

   Dan murid perempuan yang duduk menyamping di belakangnya sambil melingkarkan tangannya di pinggang si pengemudi, dengan sweater abu-abu yang membalut seragam putihnya, rok lipit selutut, sneaker putih dan rambut dark-brown yang tidak tertutup oleh helm full-face berwarna clear-white itu melambai ke setiap insan yang memperhatikan dengan cara yang indah.

   Dia adalah Agil, trouble maker yang tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Dan murid perempuan di belakangnya adalah adik kesayangannya, Rea.

   Jam kehadiran adalah satu-satunya peraturan yang tidak dilanggar oleh Agil, karena lelaki itu tidak ingin adik kesayangannya itu terlambat datang ke sekolah. Rea juga merupakan murid yang populer di sekolah, bukan hanya karena kecantikannya, tapi juga kepintarannya mengingat beberapa hari yang lalu Rea mendapat juara harapan satu dalam cerdas cermat matematika tingkat provinsi. Dia juga lumayan handal dalam bidang olahraga, khususnya bola voli.

   Jika Rea populer karena prestasinya, Agil adalah kebalilannya.

   Namun belakangan muncul rumor yang membuat reputasi Rea menurun, dengan Rea yang selama ini belum pernah sekalipun berpacaran membuat beberapa orang menganggap Rea memiliki semacam brother complex.

   Rea turun, melepaskan helmnya dan memeluk erat Agil yang masih duduk di motor.

   "Apaan nih peluk-peluk? Tengil banget" ucap Agil yang masih mendapat pelukan dari adiknya

   "Gapapa, pengen meluk aja"

   Rea melepaskan pelukannya dan mendapat acakan rambut pelan dari Agil.

   "Yaudah masuk sana"

   Rea pun berjalan meninggalkan kakaknya yang baru saja turun dari motornya, melambaikan tangannya sekali lagi dan masuk ke dalam halaman sekolah.

   Belum selesai Agil mengurusi motornya, seorang siswa laki-laki yang menjadi teman akrab Agil dari pertama kali ia duduk di bangku SMA Brimawa berdiri di dekatnya, tersenyum.

   Dia adalah Ben Mahendra, satu-satunya orang yang akrab dengan Agil di sekolah selain Rea.

   Dia adalah Ben Mahendra, satu-satunya orang yang akrab dengan Agil di sekolah selain Rea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marrying Dear Teacher ✔ (Tersedia di Gramedia dan Shopee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang