3

2.6K 558 30
                                        

-Yang gak sider aku doain cepet ketemu oppa-

"Meiza? Mau pulang?" Meiza sedikit terkejut saat suara seseorang memanggil namanya, itu Hanbin, dengan tas ransel yang hanya disandang di satu bahu.

"Iya kak." Gadis itu tidak dalam mood yang baik untuk drama kakak-adek zonenya, sementara Hanbin hanya mengangguk sambil menyelaraskan jalan mereka.

"Sama siapa?"

"Sama Wonu deh kak kayaknya." Hanbin mengernyit.

"Lah bukannya Wonu udah pulang dari tadi?" Gadis itu mengigit bibirnya bingung, dia memang tau kalau Wonu sudah pulang, tapi dia berpura pura tidak tahu agar Hanbin tidak repot.

"Masa iya kak?"

"Iya, kalo gitu lo ikut gue aja, gue sendiri nih, Seulgi hari ini gak masuk."

Oh jadi nama pacarnya Seulgi

"Ng-ngak usah kak, aku gak enak."

"Lo ini kaya sama siapa aja." Hanbin tertawa kecil.

'Emang situ siapanya saya? :('

"Aku bisa naik angkot kok kak, gapapa kakak pulang aja."

"Naik angkot itu bahaya, nanti kalo lo kenapa napa gimana? Ikut gue aja, gapapa." Hanbin menarik tangan Meiza, dan kontak fisik itu membuat sang gadis meraskan getaran hebat didadanya, tapi disisi lain dia sedih dengan situasi yang seperti ini, Hanbin memberikan perhatian yang berlebihan padanya, siapa yang tidak salah paham saat diperlakukan seperti Meiza?

"Gak usah kak." Dengan enggan dia mencoba melepaskan genggaman Hanbin dan berhasil.

"Meiza, gapapa." Hanbin menggenggamnya lagi, membuat Meiza ingin berteriak sekarang juga, dia benci saat Hanbin menyebut namanya, seolah olah itu adalah melodi yang indah, dia benci saat Hanbin memperlakukannya seperti seorang adik sementara dia ingin diperlakukan seperti perlakuan seorang laki-laki pada seorang perempuan.

Meiza ingin menangis saat Hanbin memberikan perhatian padanya tapi hati laki-laki itu sudah milik perempuan lain, Hanbin bahkan memasangkannya helm, dan melajukan motornya dengan hati-hati.

Kenapa lo gini sama gue kak?

***

"Mending lo bilang yang sebenernya deh sama kak Hanbin, mungkin dia bakal jaga jarak sama lo." Doyeon menenggak minumannya setelah dia mengatakan itu pada Meiza.

"Gue juga mau bilang gitu, tapi gue belum siap kalo kak Hanbin jaga jarak sama gue, gue tau dia udah punya pacar tapi lo ngerti kan Doy rasanya dijauhin sama cowok yang lo sayang?" Doyeon mengangguk mengiyakan, tiba tiba saja gadis itu seolah tidak tahu harus berkata apa.

Bel sekolah berbunyi menandakan waktunya istirahat, saat ini mereka duduk di pinggir lapangan, mereka baru saja beristirahat dari jam olah raga yang melelahkan, Meiza yang awalnya hanya diam kini sedikit terlonjak kaget saat bola basket menggelinding menyentuh kakinya pelan.

"Dek tolong siniin bolanya dong." Dia menoleh kearah sumber suara, itu Sehun, kapten basket yang super populer, tapi dia tidak terlalu fokus kearah Sehun, dia terfokus pada laki-laki yang berdiri di samping Sehun, yang sekarang juga ikut melihat kearahnya.

Itukan kakak yang dikantin kemaren

Meiza berdiri sembari memungut bola basket itu, dia berjalan kearah mereka dengan tampang yang terlihat bodoh.

"Nih kak." Meiza menyerahkan bola itu pada Daniel yang sekarang hanya cengo.

"Loh bukan gue yang minta." Daniel tertawa kecil lalu menyerahkan bolanya kepada Sehun, sementara Meiza masih bertahan dengan tampang bodohnya.

"Thanks ya dek." Ucap Sehun pelan lalu kembali ketengah lapangan untuk bermain basket.

"Maaf kak salah fokus, abis kakak ganteng sih." Meiza berucap pelan berharap Daniel tidak mendengarnya, tapi Daniel yang dari tadi sedang berlari kecil untuk ketengah lapangan masih bisa mendengar ucapan gadis itu samar samar.

"Udah sering dibilang gitu dek." Balas Daniel sambil tertawa kecil, Meiza terdiam sebentar mencerna situasi saat ini.

Anjir malunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anjir malunya.

***

Creep | Kang Daniel ✔Where stories live. Discover now