Daniel berjalan dengan ragu menuju kelas Meiza karena sudah tiga hari gadis itu menghindarinya, dia hanya ingin memeriksa apakah Meiza masuk hari ini atau tidak, dan mungkin akan mengajak gadis itu berbicara, karena kata orang kalau tidak berbicara lebih dari 3 hari itu pamali.
Suasana kelas Meiza terlihat kosong, hanya ada 1 atau 2 siswa disana membuat Daniel mengerutkan keningnya, tidak mungkin kan gadis itu tidak masuk hari ini? Hingga suara seseorang membuyarkan lamunannya.
"Nyari siapa kak?" Itu Jennie yang kebetulan berada di dalam kelas hendak keluar.
"Hmm, Meiza hari ini masuk gak?" Tanya Daniel ragu-ragu yang dibalas anggukan dari Jennie.
"Masuk kok kak, tadi dia nemuin kak Nayeon di atap, ada apa ya?" Daniel mengerutkan keningnya lagi.
"Nayeon?" Tanyanya balik dan lagi-lagi dibalas anggukan dari Jennie, entah mengapa perasaan Daniel tidak enak dan melengos pergi begitu saja tanpa berkata apa apa lagi, membuat Jennie yang tidak tau menahu hanya memandang kepergian Daniel dengan bingung.
***
Daniel tidak menemukan Meiza ataupun Nayeon di atap, dia hanya mendapati beberapa siswa yang bolos dan bersembunyi disana sehingga Daniel memutuskan untuk kembali ke kelasnya.
Ditengah perjalanan menuju kelasnya ia melewati ruang uks yang kebetulan pintunya tidak ditutup rapat, awalnya dia tidak terlalu peduli hingga pandangannya tertuju pada sepatu seseorang yang tergeletak begitu saja di depan pintu, itu terlihat seperti sepatu milik Meiza, dengan ragu laki-laki itu mengintip kedalam ruangan uks yang terasa sepi, dia terdiam sebentar saat melihat pemandangan cukup menarik perhatiannya, ada Meiza disana yang sedang duduk di atas ranjang uks, gadis itu terluka, jujur Daniel khawatir, dia ingin mendatangi gadis itu, tapi sosok Hanbin yang baru saja duduk didepan Meiza berniat mengobati gadis itu menghentikannya.
Jadi dia hanya berdiri di balik pintu dan melihat semua yang mereka berdua lakukan dalam diam.
Apa dia cemburu? Tentu saja tidak, Daniel hanya tidak suka, itu saja, kan?
"Wah masa kalah cepet?" Daniel sedikit kaget saat mendengar perkataan Wonu yang entah sejak kapan sudah berada di samping laki-laki itu.
"Kaget anjir! Ngapain lo disini?" Tanya Daniel dengan nada suara yang dipelankan, Wonu memperlihatkan sekantong plastik obat obatan, mengisyaratkan kalau dia disuruh bu Dara untuk menaruh obat obatan itu di uks.
"Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo disini? Mending pergi ke kelas dah, biarin aja mereka, lo udah telat ya telat aja." Perkataan Wonu terdengar tidak mengenakkan ditelinga Daniel, tapi laki-laki itu hanya membalas Wonu dengan senyum datar lalu pergi begitu saja, dia tidak mau ribut, nanti ketahuan kalau sedang menguping, kan malu?
***
Daniel tidak menuju kelasnya melainkan berjalan ke kelas seseorang, tanpa basa-basi laki-laki itu memasuki kelas itu dan mendapati orang yang ia cari tengah melamun dengan wajah khawatir, khawatir dengan dirinya sendiri lebih tepatnya.
"Nayeon, kita perlu ngomong."
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan Meiza masih berada di ruang uks, tadi Doyeon, Yeri, dan Shannon datang sebentar untuk mencek apakah Meiza baik-baik saja lalu pergi lagi untuk mengambilkan tas gadis itu.
Pintu uks yang di buka perlahan membuat Meiza menoleh kearah sumber suara, awalnya gadis itu mengira kalau itu adalah teman temannya, tapi perkiraannya salah saat seorang gadis yang sudah tidak asing bagi Meiza menghampirinya dengan wajah yang dibuat seolah merasa bersalah.
"Meiza." Panggil Nayeon pelan, Meiza hanya diam sambil melihat kearah gadis itu, pandangannya beralih sebentar kearah Daniel yang bersandar di pintu uks yang masih terbuka.
"Maafin gue ya? Gue salah." Ucapnya, Meiza terdiam lalu tidak lama kemudian gadis itu mengangguk pelan, Nayeon tersenyum penuh arti lalu memeluk gadis itu, awalnya Meiza ingin membalas pelukan Nayeon, tapi tiba-tiba saja gadis membisikkan sesuatu padanya membuat Meiza hanya diam tanpa mengucapkan kata apapun, dia sadar kalau Nayeon tidak setulus itu.
Nayeon melepas pelukannya masih dengan senyum penuh artinya.
"Liat aja nanti." Ucapnya lalu mengusap rambut Meiza pelan.
Nayeon keluar dari uks, meninggalkan Meiza dan Daniel disana, Meiza yang merasa risih karena Daniel sedari tadi hanya memandanginya tanpa berbicara sepatah katapun kini berniat untuk turun dari ranjang dan keluar dari uks.
"Mau kemana?" Pertanyaan Daniel menghentikannya, dia terdiam sebentar.
"Ke kelas." Jawab Meiza pelan.
"Ngapain?" Tanya Daniel lagi.
"Ngambil-"
"Tas?" Potong laki-laki itu sambil menenteng tas Meiza yang sudah sedari tadi dipeganginya lalu berjalan memasuki uks.
"Nih." Daniel meletakkan tas itu di samping Meiza yang kini duduk mengenyamping dengan kaki yang menjuntai di ranjang uks, gadis itu berdehem pelan lalu mengambil tasnya ragu ragu.
"Makasih." Ucapnya kaku, Daniel hanya mengangguk, jujur dia tidak tahan dengan sikap Meiza tapi dia hanya melihat gadis itu dalam diam, hingga Meiza turun dari ranjang sambil menenteng tasnya.
"Mau kemana lagi?"
"Pulang." Balas Meiza dia tidak berani melihat kearah Daniel.
Daniel menghela nafasnya pelan, baru saja Meiza berjalan ke ambang pintu tapi dihentikan oleh laki-laki itu yang menarik tangan Meiza untuk kembali masuk kedalam uks dan menutup pintunya rapat rapat.
"Let's talk."
***
Maaf uploadnya telat hehe, btw apa yang dibisikin Nayeon sama Meiza hayo? Yang tau dapet album Wanna one tapi beli sendiri, wkwk.
100 vote + 30 komen= upload 😊😊😊

YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fanfiction"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤