-Yang gak sider aku doain cepet ketemu oppa-
Meiza melepas sepatu sembari memasuki rumahnya yang terdengar berisik dengan langkah gontai, dia terlihat kelelahan karena di sekolahnya ada jadwal tambahan hari ini, wajahnya terlihat ditekuk saat melihat beberapa sepatu berserakan di ambang pintu, itu pasti teman teman dari bang Seungwoo, pikirnya.
Dia tidak pernah menggubris teman teman kakaknya yang membuat rumahnya berantakan dan sangat berisik akibat suara ps yang diputar terlalu keras dan snack yang berceceran dimana mana, toh nanti saat ibunya datang Seungwoo pasti dimarahi.
"Udah pulang dek?" Seungwoo memang masih fokus dengan psnya tapi laki-laki itu masih bisa menyadari keberadaan Meiza yang akan naik keatas, menuju kamarnya.
"Iya bang." jawabnya pelan.
"Di dapur ada nasi goreng sama ayam, tadi abang beli di rumah makan, katanya mamah hari ini pulang malem." baru saja gadis itu menaiki satu anak tangganya perkataan Seungwoo mengehentikannya, gadis itu berbalik menatap kakaknya yang masih fokus main ps bersama teman temannya.
"Ayamnya paha atau dada?" oke, mungkin ini terdengar konyol tapi ada banyak hal kecil yang menjadi besar dimata Meiza, terutama ayam, dia sangat tidak suka dada ayam, mungkin karena dagingnya banyak.
"Dada."
"Abang!"
"Paha paha, becanda elah dek." Meiza hampir bersungut marah sementara sang kakak kini tertawa kecil sambil melanjutkan permainan psnya.
"Pepsinya cuma ada dua bang, sisanya gue beliin fanta." Awalnya gadis itu tidak terlalu tertarik dengan si pemilik suara tapi dia merasa sedikit familiar dengan suara itu, sehingga dia mau tidak mau mengedarkan pandangannya pada seorang laki laki yang baru saja memasuki rumahnya itu, laki laki itu menenteng kantongan plastik berisi makanan dan minuman.
"Kak Bobby?" Ucap gadis itu, namun orang yang dimaksud tidak meresponnya.
Sejak kapan bang Seungwoo temenan sama kak Bobby?
"Kenapa lo dek?"
"Ng-ngak papa bang, gue naik dulu ya."
Meiza menaiki tangga rumahnya dengan cepat, sementara sepasang mata mengikuti gerak gerik gadis itu hingga menghilang di ujung tangga.
"Adek lo bang?"
"Iya Niel, kenapa? Naksir?"
"Nanya doang njir."
***
"Jadi bang Seungwoo temenan sama kak Bobby?" Doyeon dan Yeri kini menatap Meiza dengan bersemangat, jangan tanyakan pada siapa kalau Yeri juga tau tentang Meiza yang mencoba move on dengan Bobby(Daniel), tentu saja Doyeon yang ember sudah menceritakan hal itu.
"Iya, gue juga syok tau gak, masa ya tiba tiba aja kak Bobby masuk kerumah gue sambil bawa makanan, kaya udah sering main kerumah gitu. " Meiza memakan es krimnya dengan wajah senang, kini mereka berada dikedai es krim, habis jalan jalan karena sekarang akhir pekan.
"Siapa tau dia emang sering main ke rumah lo terus lonya aja yang gak sadar." ucap Yeri.
"Iya juga sih, tapi kan yang gue bingung itu kenapa abang gue bisa temenan sama kak Bobby."
"Bener juga sih." Semuanya terdiam sejenak hingga Doyeon menggebrak meja dengan pelan, gadis itu memang senang melakukan hal hal yang jarang dilakukan seorang gadis.
"Gue tau kenapa!" Doyeon berucap dengan wajah -gue emang jenius-nya.
"Kan pas kita kelas 1 SMA kak Bobby kelas 2, sedangkan bang Seungwoo kelas 3, nah mungkin aja mereka udah temenan dari SMA, tapi lo gak ngeh, kan lo sukanya sama kak Hanbin waktu itu, terus kan kak Seungwoo itu satu sekolah sama kita, jadi gak menutup kemungkinan apa yang gue bilang ini bener." Yeri mengangguk sementara Meiza mengembangkan senyumannya.
"Itu artinya selama ini kak Bobby sering main kerumah gue, ya Tuhan ternyata jodoh emang gak kemana."
"Ngarep lo kadal."
"Kadal kadal gini yang sayang banyak."
"Halah mana ada yang sayang sama lo."
"Ada lah, nanti kak Bobby juga sayang sama gue, gue kan sayangable."
"Iyain."
***
Hari ini SMA Meiza mengadakan pertandingan basket persahabatan dengan sekolah luar, sehingga sekolah dipulangkan lebih awal agar siswanya nanti bisa kesekolah lagi untuk mensupport SMA mereka.
"Lo berangkat jam berapa?" Setelah telpon tersambung Meiza langsung menanyai Doyeon yang masih belum mengerti disebrang sana.
"Berangkat apaan?"
"Nonton basket njir."
"Lah bukannya itu gak wajib ya? Kan kata bu Sunny gak papa kalo gak bisa datang."
"Ih tapi kan gue mau nonton."
"Nonton apa? Nonton basket atau nonton kak Bobby?"
"Ya kak Bobby lah hehe."
"Kan besok bisa ketemu Za, lo juga biasanya yang paling males kalo urusan jadi supporter."
"Ih sekarang kan udah beda, ayo dong Doy, lo mah gak mau banget kalo temennya bahagia."
"Iyalah, gue kan maunya lu menderita." canda Doyeon diujung sana sambil tertawa kecil.
"Jahat lo tertawa di atas penderitaan orang lain."
"Yaelah, tertawa diatas penderitaan orang lain itu merupakan simfoni yang Indah."
"Bacot njing, ayo buruan gue tungguin gak mau tau, jam 3 udah otw ya, ajakin Yeri sama Shannon." belum sempat Doyeon menjawab pernyataan gadis itu, Meiza sudah mematikan sambungan teleponnya.
Asik ketemu kak Bobby.

YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fiksi Penggemar"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤