Daniel terdiam mendengar perkataan Meiza, dia jadi tidak tau harus berkata apa, tapi sedetik kemudian Daniel malah tertawa kecil sambil mengacak rambut gadis itu.
"Cemburu ya?" Godanya, serius, Meiza sedang kesal dan Daniel malah menggodanya dengan pertanyaan bodoh itu, benar-benar laki-laki yang menyebalkan, pikir Meiza.
"Enggak." Meiza bersikeras untuk menghidari tatapan mata Daniel yang seolah memojokkannya.
"Bohong ah, itu bibirnya makin panjang, sini gue cium." Dan lagi lagi Daniel tertawa melihat tingkah Meiza yang menurutnya menggemaskan.
"Apaan sih kak Daniel." Sungut gadis itu.
"Makanya masuk." Daniel mendorong pelan badan Meiza untuk memasuki mobil audinya tapi gadis itu tetap pada pendiriannya.
"Gak."
"Masuk atau gue cium?" Begitu mudah membuat Meiza menurut, gadis itu kini langsung masuk tanpa harus didorong lagi.
"Dasar." Ucap Meiza kesal sementara Daniel menutup pintu mobil penumpang itu lalu beralih kepintu kemudi, dia memasukinya dengan senyum yang masih terpatri di wajahnya sambil menatap Meiza yang masih marah.
"Hey kamu hatiku dag dig dug saat aku melihatmu." Suara Daniel yang serak dan sedikit sumbang membuat Meiza mati-matian menahan tawanya.
"Jangan nyanyi ah, jelek." Ucap gadis itu.
"Jatuh dihadapanku membuat aku buru buru mendekatimu."
"Kak Danyel." Erang Meiza tepat setelah laki-laki itu mengeraskan suaranya sambil menggoda Meiza.
"Cie senyum cie."
"Apaan enggak!"
"Itu senyum, coba liat sini, cie senyum."
"Kak Daniel ah." Bukan senyum lagi tapi sekarang Meiza malah tertawa, Daniel memang paling jago dalam menggodanya tapi liat saja kalau Meiza yang dekat dengan laki-laki lain, jangankan menggoda Daniel, baru berucap sepatah kata saja Daniel sudah bersikap seolah akan menelannya bulat bulat.
Mobil Daniel melaju keluar dari parkiran sekolah, meninggalkan seorang laki-laki yang sedari tadi melihat mereka sambil menenteng sepatu futsalnya dengan perasaan yang sulit diartikan.
***
Meiza berbaring sambil menatap langit-langit kamarnya, jam masih menunjukkan pukul 8 malam tapi dia berusaha untuk tidur dan sialnya tidak bisa karena perutnya dari tadi terus berbunyi, dia lapar, tapi kalau dia makan badannya tidak akan bisa sebagus Pinky.
Ya Tuhan kenapa saingan Meiza seberat itu, habis Nayeon terbitlah Pinky.
Sebuah pesan masuk di handphonenya membuat Meiza harus bangkit dari tidurnya dan mengambil benda persegi panjang itu di atas nakas.
Kak Danyel
MeizouuuMeiza
Iya kak?Kak Danyel
Dari tadi kenapa gak keluar kamar?Meiza
Kok kak Daniel tau?

YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fiksi Penggemar"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤