18

2K 476 83
                                        

-Yang gak sider aku doain cepet ketemu oppa-

"Eh kakak ngapain?" Meiza mengerang tertahan saat Daniel sudah hampir membuka seluruh kancing baju rumah sakitnya, gadis itu bahkan mengalihkan wajahnya ke sembarang tempat menahan malu, ditambah lagi pipinya sekarang sedang memerah.

"Kan katanya mau mandiin gue?" Tanya Daniel balik sambil memasang tampang yang sok polos, dia tau gadis itu hanya becanda tapi sedikit menggoda Meiza sepertinya menyenangkan, pikirnya.

"Aku kan cuman becanda kak, pasang lagi bajunya." Ucap gadis itu, dia masih belum berniat untuk memandang ke arah Daniel.

"Tangan gue kan di inf-"

"Tadi aja lepasinnya bisa, masa masangnya gak bisa?" Potong Meiza saat laki-laki itu hendak melontarkan alasan klasiknya.

"Gue tiba-tiba lemah gitu dek, tapi yaudah deh gue ngancingin sendiri aja, biar aja tangan gue sak-"

"Yaudah kak sini aku kancingin." Masih dengan wajah yang memerah Meiza berjalan kearah Daniel tapi dia meletakkan sabun dan beberapa barang yang dibawanya tadi keatas kursi terlebih dahulu.

Dengan ragu gadis itu meraih kancing baju Daniel dan mengancinginya secepat yang ia bisa, dia bahkan menahan nafasnya saat melihat abs di perut laki-laki itu tapi lucunya badan Daniel malah terlihat gempal dan menggemaskan.

"Kok mukanya merah dek kaya gak bisa nafas?" Suara serak laki-laki itu terdengar pelan dan sedikit menggoda, membuat Meiza mau tidak mau perlahan menghembuskan nafasnya yang sedari tadi tertahan, sekarang mereka saling bertatapan dan jangan lupakan jarak mereka yang terbilang cukup dekat.

"Nafasnya gak usah ditahan, nanti kalo gue kasih nafas buatan kan repot, bisa keterusan." Jantung Meiza berdegup kencang saat mendengar ucapan Daniel tadi, dia memandang manik mata gadis itu dengan intens, membuat Meiza mau tidak mau mundur satu langkah untuk menjauhkan wajahnya dari Daniel, menyisakan satu kancing baju laki-laki itu yang masih terbuka.

Meiza dapat membayangkan bagaimana wajahnya sekarang yang pastinya makin memerah, sementara Daniel malah tertawa kecil karena berhasil menggoda gadis itu.

"Becanda dek."

"Haha lucu kak." Jawab gadis itu dengan wajah datar.

Meiza menaruh baskom kecil dipangkuan Daniel lalu mengambil segayung air untuk mencuci muka laki laki itu.

"Aku cuciin atau nyuci muka sendiri?"

"Kamu aja, eh maksud gue lo aja." Kalau saja gadis itu cukup dekat dengan laki-laki itu dan juga Daniel tidak bertingkah menyebalkan saat ini, Meiza pasti tertawa gemas sambil mencubit pipi Daniel karena laki-laki itu memang menggemaskan.

Meiza menuangkan sabun cuci muka ketelapak tangannya lalu tanpa ragu gadis itu mengaplikasikannya ke wajah Daniel yang sebelumnya sudah ia basahi air, jujur saja gadis itu baru pertama kali menyentuh wajah laki-laki terkecuali kakaknya, disisi lain dia sedikit senang karena dia bisa menyentuh wajah laki-laki yang disukainya itu.

"Merem kak nanti matanya perih." Ini untuk yang kesekian kalinya Meiza mengatakan hal itu pada Daniel yang matanya berkedut kedut.

Gadis itu membilas sabun di wajah laki-laki itu perlahan menggunakan tangannya yang ia celupkan kedalam gayung beberapa kali hingga wajah Daniel bersih dan membuat Meiza berdehem pelan karena laki-laki itu terlihat semakin tampan.

"Kenapa dek? Belek gue masih ada?" Tanya Daniel pelan membuyarkan lamunan Meiza.

"Eng-nggak kak."

***

"Buburnya kebanyakan dek."

"Ini udah didikitin kak."

"Masih panas dek tiupin dulu coba."

"Iya iya aku tiup."

"Dek kok ayamnya sedikit?"

"Kan tadi katanya jangan banyak banyak nanti nyelip di gigi."

"Jangan pake wortel gue gak suka."

"Iya ini udah aku kurangin kak."

Kurang lebih seperti itulah percakapan mereka hingga menyisakan satu sendok terakhir yang kini di sodorkan Meiza kearah Daniel yang begitu cerewet.

"Udah ah dek gue kenyang."

"Ini satu sendok lagi kak."

"Dari tadi juga lo bilangnya satu sendok lagi." Daniel memalingkan wajahnya dan itu membuat Meiza lagi lagi menghembuskan nafasnya pelan, kesabarannya benar benar diuji sekarang.

"Iya ini beneran satu sendok lagi kak." Laki-laki itu tidak bergeming sama sekali membuat Meiza heran, mungkin Daniel sedang kerasukan setan anak kecil, pikirnya.

"Yaudah kalo gitu." Ucap gadis itu sembari menyuapkan satu sendok terakhir itu ke mulutnya sendiri.

"Lah kok lo yang makan?"

"Kan katanya udah kenyang?"

"Iya tapikan itu bubur gue."

"Jadi aku harus gimana?"

"Ya balikin lah."

***

Aing gak tau ini nulis apaan wkwk :v
Kalo komennya lebih dari 10 besok langsung aku update lanjutannya 💕

Creep | Kang Daniel ✔Where stories live. Discover now