"Kamu kenapa berdiri disitu? Sini temenin kak Daniel masa dia sendirian, mamah mau ke dapur dulu." Daniel menatap canggung kearah Meiza lalu mengalihkan pandangannya kelain arah sembari bersandar di sofa ruang tamu itu.
"Males ah mah." Balas Meiza lalu berniat untuk naik keatas lagi tapi panggilan ibunya yang kembali menginterupsinya untuk menemani Daniel membuat Meiza mendengus kesal.
"BANG BURUAN DITUNGGUIN SAMA TEMEN LO NIH!" Pekiknya sambil melipat tangan, menatap Daniel dengan datar, tapi tidak ada sahutan dari sang kakak.
"BANG!"
"APA?" Meiza terkejut saat Seongwoo yang tiba-tiba ada dibelakangnya, kakaknya itu benar-benar astral.
"Suka banget lo ngagetin gue, kaya tuyul aja." Protes gadis itu yang langsung dibalas jitakan oleh Seongwoo.
"Kalo gue tuyul artinya lo juga tuyul." Meiza mendelik tidak setuju.
"Au ah gelap." Kata gadis itu lalu menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Udah sana katanya mau pergi." Meiza mengibaskan tangannya mengisyaratkan agar Seongwoo dan Daniel cepat cepat enyah dari hadapannya.
"Yaudah ayo Niel." Seongwoo berjalan menuju pintu depan rumahnya tapi Daniel yang tidak bergerak dari tempat duduknya membuat laki-laki itu mengernyitkan dahinya.
"Kenapa lo diem aja? Lagi mannequin challenge?" Meiza mendengar perkataan kakaknya itu tapi berpura-pura tidak peduli.
"Meiza gak ikut?"
"Hah?" Refleks gadis itu menoleh kearah Daniel dengan tatapan melongonya, ya Tuhan ingin rasanya Meiza mengumpat saat melihat ekspresi sok polos dari laki-laki itu, kenapa Daniel sangat pandai berakting? Kenapa setelah menyakitinya Daniel bersikap seolah mereka masih dekat? Apa laki-laki itu sedang amnesia sekarang?
"Ikut aja ayo ngeramein." Meiza menjatuhkan rahangnya, Daniel benar-benar menguji kesabarannya, sungguh, bagaimana bisa laki-laki itu berkata seperti itu disaat ekspresinya mengatakan yang sebaliknya.
"Gak, males." Kata gadis itu cuek lalu menyalakan televisi dengan volume yang keras, Seongwoo menatap Meiza datar lalu mengambil remote ditangan gadis itu.
"Apaan sih bang!" Kesalnya.
"Mending lo ikut dah." Kata Seongwoo, Meiza mendengus.
"Gak mau, males, lagian gak penting juga."
"Lo gak boleh ngomong gitu."
"Ya terserah gue lah, ngapain maksa sih? Gue gak mau, mending gue jalan sama Wonu daripada keacara kaya gitu." Daniel berdehem pelan sementara Seongwoo menatap laki-laki itu tidak enak.
"Lo kok aneh banget?"
"Ya emang dari dulu gue aneh kali."
"Meiza."
"Apaan sih bang? Jangan mulai deh gue gak mau berantem gara gara hal gak penting kaya gini."
"Tapi lo-"
"Udah bang gak papa kalo Meiza gak mau kita kita aja." Kata Daniel pelan, Meiza menggaruk telinganya yang terasa panas, entah apa yang diinginkan laki-laki itu sebenarnya, mungkin Daniel ingin menjadikannya kambing hitam, supaya dialah yang salah dimata kakaknya itu.
***
"Ngapain dia kesini?" Tanya Wonu setelah memasuki ruang tamu itu dan mendapati Meiza yang duduk disana, melamun, laki-laki itu tadi tidak sengaja berpapasan dengan Daniel dan Seongwoo yang baru saja keluar bersama.

YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fanfiction"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤