Setelah keluar dari taxi yang ia tumpangi, Meiza berlari secepat yang ia bisa kearah halte bus di dekat sekolahnya, disisi lain dia merasa lega saat mendapati seorang laki laki yang duduk disana sembari memainkan handphonenya, bosan, tapi disisi lain lagi ia benar benar merasa bersalah pada laki-laki itu.
"Kak Hanbin." Dengan nafas yang tersengal sengal ia berdiri di depan Hanbin yang kini sedang menatapnya datar.
"Maaf kak aku telat, aku tadi harus kerumah sakit dulu-"
"Jengukin Daniel?" Hanbin memotong pembicaraan gadis itu sembari tertawa hambar dan itu tentu saja membuatnya tidak enak dengan laki-laki yang ada didepannya itu, di sisi lain dia mempertanyakan kenapa dia malah merasa serba salah seperti ini, karena kalau dipikir-pikir tidak ada salahnya kalau dia mengunjungi Daniel, toh Hanbin juga bukan siapa-siapanya.
"Gue udah tau dek, Bobby yang cerita." Meiza tidak terkejut karena gadis itu pernah melihat Hanbin dan Bobby kekantin bersama di sekolah, tapi bagaimanapun dia merasa bersalah karena tidak tepat janji.
"Maaf ya kak-"
"Iya, ayo." Potong Hanbin lagi.
"Kemana kak?" Sebenarnya Meiza ragu untuk bertanya karena wajah Hanbin sedang tidak bersahabat, dan membuatnya serba salah juga bingung sendiri, laki-laki itu tidak pernah seperti ini padanya, Hanbin tidak pernah benar-benar marah pada Meiza karena gadis itu berfikir kalau dia sudah dianggap sebagai adik sendiri oleh Hanbin.
"Gue anter pulang."
***
"Makasih kak, sekali lagi aku minta maaf udah bikin kakak nunggu lama." Meiza sudah melepas seat beltnya berniat untuk turun dari Mobil Hanbin karena mereka sudah sampai di rumahnya.
"Iya, lagian tadi juga gue baru aja datang, jadi lo gak usah ngerasa bersalah." Ucap laki-laki itu dengan nada datarnya, sebenarnya dia berbohong, dia menunggu Meiza hampir 2 jam dan itu bukan cuma perkara waktu, masalahnya adalah gadis itu malah bersama dengan Daniel, seseorang yang ia tidak suka.
"Dek." Meiza yang sudah membuka pintu mobil menoleh kearah Hanbin.
"Iya kak?"
"Mending lo jangan deket deket sama Daniel lagi."
"Emangnya kak Daniel kenapa kak? " Hanbin malah membuang muka.
"Dia gak baik."
***
Rasanya pengen cepet cepet nyeselain ini cerita, tapi konfliknya belum muncul :(, maaf ya reader tercinta kalo authornya angin anginan hehe.
YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fanfiction"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤