"Kak Daniel!" Dengan susah payah Meiza menarik tubuh Daniel yang sedang menindih Hanbin, laki-laki itu menatapnya dengan tajam sementara Hanbin langsung berdiri dan memanfaatkan kelengahan Daniel dengan meraih kerah kemejanya lalu balas meninju laki-laki itu bertubi-tubi, kini giliran Daniel yang tersungkur di tanah.
"Kak please stop! Jangan kekanakan kaya gini!" Ucap Meiza sambil melindungi Hanbin dengan tangan yang ia rentangkan tepat setelah Daniel bangkit dan siap untuk menghajar balik laki-laki itu.
Daniel melihat Meiza yang menatapnya dengan tatapan memohon, laki-laki itu mengacak rambutnya frustasi, darah segar mengalir diujung bibirnya.
"Ayo pulang." Seolah tidak bisa berkata apa-apa, Daniel hanya mengatakan itu dengan nada dingin lalu menarik Meiza untuk pulang bersamanya, sementara Hanbin menatap mereka dengan tawa hambar.
"What a shitty day." Desisnya sambil memegangi bagian wajahnya yang terasa nyeri karena di tampar Daniel tadi.
***
"Aduh." Daniel yang sedang marah kini malah tertawa kecil saat melihat wajah meringis Meiza yang sedang membersihkan lukanya, gadis itu bahkan mengaduh, seolah dialah yang terluka.
"Kak Daniel kenapa sih sampe ngelakuin hal bodoh kaya tadi?" Kesal gadis itu, dia begitu menyayangkan sikap tempramen Daniel yang sering meledak saat dengan Hanbin, dan yang baru terjadi itu adalah yang paling fatal dimata Meiza.
"Itu karena gue gak suka ada cowok lain yang nyentuh lo, apalagi Hanbin." Katanya sambil memegangi tangan Meiza yang sedang mengobati lukanya.
Mereka saling menatap satu sama lain, dengan posisi yang cukup dekat mengingat gadis itu sedang membungkuk kecil dihadapan Daniel yang sedang duduk di kursi teras rumah Meiza.
"Cuman gue yang boleh nyentuh tangan ini." Katanya.
"Dan cuma gue yang boleh meluk lo." Sambungnya, membuat Meiza berdehem pelan sambil melepaskan genggaman Daniel pada tangannya, gadis itu duduk disamping Daniel, mengindahkan pipinya yang memerah, Daniel tertawa melihat Meiza yang salah tingkah.
"Udah malam, pulang sana." Kata gadis itu pada akhirnya.
"Jadi ngusir gue nih?" Meiza menggeleng cepat.
"Bukan gitu kan udah malam." Katanya membuat Daniel tertawa kecil lalu mengacak rambut gadis itu dengan gemas.
"Yaudah, sampai ketemu besok princess." Bisik Daniel tepat ditelinga Meiza lalu mengecup pipi gadis itu singkat.
***
Seminggu telah berlalu setelah kejadian itu, hubungan Daniel dan Meiza tidak berjalan begitu baik, Daniel lebih sering pulang sekolah sendiri dengan berbagai alasan, mereka juga lebih jarang menghabiskan waktu bersama, tapi gadis itu memakluminya karena Daniel memang sedang sibuk akhir-akhir ini, sama halnya dengan Hanbin, laki-laki itu jarang terlihat disekolah, mengingat kalau Hanbin lebih sibuk dengan tim futsalnya dan laki-laki itu juga sepertinya sedang menghindari Meiza, buktinya kemarin saat di kantin Hanbin lebih memilih keluar padahal dia baru saja masuk karena melihat Meiza ada disana.
"Yang merah mba." Kata Meiza sambil menunjuk salah satu kemeja yang kini ditenteng oleh pelayan toko baju itu, pelayan mengangguk mengerti lalu membawa kemeja merah itu ke kasir.
Kini Meiza berada di mall untuk membelikan kado untuk Daniel yang sebentar lagi ulang tahun.
"Lo seriusan mau beliin kak Daniel itu?" Tanya Doyeon yang menemani gadis itu, Meiza mengangguk tanpa ragu, karena menurutnya Daniel akan terlihat semakin tampan kalau mengenakan kemeja pemberiannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/113234803-288-k259666.jpg)
YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fiksi Penggemar"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤