28

1.8K 353 30
                                        

"Gila ni anak kesambet apaan sih?" Yeri akhirnya berbicara setelah berbalik dari kursinya dan masih mendapati Meiza yang senyum senyum sejak masuk kelas tadi, dan sekarang sudah hampir jam istirahat tapi gadis itu tetap saja berperilaku gaje.

"Gila dia." Balas Doyeon setelah melirik Meiza lalu melanjutkan mencatat.

"Woi." Yeri mendorong tubuh gadis itu pelan membuat Meiza menatapnya dengan kedua alis yang dinaikkan sambil tersenyum mengembang.

"Lo sehat? Perlu gue kasih racun gak?" Tanya Shannon yang sekarang sudah berbalik.

"Udah paling dia lagi jatuh cinta sama kak Daniel" Guman Doyeon asal.

"Masa iya?" Tanya Meiza balik masih dengan senyumnya yang membuat teman-temannya ngeri.

"Tuh kan bener, kasusnya sama nih kaya kelas 10, mana yang disukain sama sama sipit." Celoteh Doyeon lagi.

"Biarin aja, orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain? melek aja susah kaya kak Daniel" Meiza nyerocos sambil menompang dagunya dengan senyuman yang masih mengembang.

"Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" Seakan ada petir disiang bolong, pertanyaan Shannon langsung menyambarnya.

"Hati-hati loh drama kakak adek zonenya terulang kembali." Itu Yeri.

"Tapi yang ini beda kok, beneran deh."

"Iya iya terserah dirimu saja."

***

"Lama." Ucap Daniel tepat setelah Meiza menaruh dua mangkok bakso diatas meja kantin lalu duduk dihadapannya.

"Kan antri." Balas gadis itu sambil menuangkan tomat di mangkok baksonya, sekarang adalah jam istirahat jadi mereka makan berdua.

"Kenapa kak?" Meiza berdehem pelan saat Daniel menatapnya dengan tatapan seperti orang yang mengajak bertengkar, gadis itu merasa aneh dengan sikap Daniel yang kembali berubah sejak ia menghampirinya.

"Apa? Emang gue kenapa?" Tanyanya dan itu terdengar sedikit nyolot, membuat Meiza melongo sebentar, pasti ada yang salah dengan laki-laki itu pikirnya.

"Enggak, gak papa, makan kak nantin dingin." Ucap gadis itu sambil menunjuk bakso yang ada dihadapan Daniel.

"Kalo dingin emangnya kenapa? Kan gue yang makan." Balas Daniel lagi, dan itu membuat Meiza menggaruk tengkuknya pelan, tidak biasanya laki-laki itu terlihat galak seperti ini.

"Kan aku cuma bilangin aja"

"Yang makan gue ngapain lo yang repot." Daniel berbicara dengan nada datar membuat Meiza menatap laki-laki itu dengan tidak habis pikir.

"Kak Daniel kenapa sih?" Tanyanya.

"Gak papa, lagian ngapain lo sok peduli sama gue? peduliin aja Wonu sana." Wonu? Setelah mendengar jawaban ketus dari Daniel, Meiza terdiam sebentar seolah sedang memutar otaknya, kenapa dia harus memperdulikan Wonu? Pikirnya.

Jangan bilang kak Daniel ngira gue sama Wonu ada apa-apa gara-gara tadi gue nebeng sama dia? Gadis itu yang awalnya terlihat kesal kini tertawa kecil sambil menatap Daniel yang mengaduk baksonya tanpa minat.

"Ngapain aku peduliin Wonu? Dia itu udah kaya bang Seungwoo kedua, lagian Wonu udah punya gebetan." Ucap gadis itu, dan lucunya ekspresi Daniel malah berubah jadi biasa biasa saja, membuat Meiza gemas sendiri.

"Gue gak nanya ya, udah cepet makan." Balas Daniel lalu menyendokkan makannya sendiri kemulutnya.

Kak Daniel itu gemesin.

***

"Air mineralnya udah siap kan?" Tanya Sehun tepat setelah Meiza sampai di lapangan basket.

"Sudah kak."

"Baju basket?"

"Sama gue bang, udah di laundry kok." Itu Vernon.

"Surat dispen? Oh iya sama gue." Sehun menepuk jidatnya sendiri, laki-laki itu memang selalu begitu setiap sehari sebelum tanding.

"Yaudah kalo gitu boleh bubar, besok kumpul disini jam 4, terus kita berangkat sama sama ke SMA seberang." Setelah itu mereka meninggalkan lapangan basket.

***

Hari ini adalah pertandingan basket, dan Meiza bertugas untuk membawa minuman, gadis itu memasuki lapangan basket dengan sedikit kesusahan karena minuman yang cukup berat.

"Berat ya? Sini gue bantuin." Dengan cepat Eunwoo mengambil alih kardus minuman yang dipegangi gadis itu.

"Thanks Eunwoo." Ucap Meiza dan dibalas senyuman oleh laki-laki itu, Eunwoo memang sangat baik, mungkin hanya laki-laki itu yang paling normal di club basket.

"Lo nanti bawa minumannya boncengan sama gue aja ya? Lo kan gak bawa motor." Tawarnya yang hanya dibalas anggukan dari Meiza.

Setelah cukup lama menunggu anggota yang lain mereka akhirnya terkumpul di sana dengan memakai Jersey basket masing-masing, sementara itu Daniel, Bobby dan Mingyu sudah ke sekolah seberang lebih dulu.

"Yaudah kalo gitu ayo kita berangkat, pelatih sama yang lain udah nungguin di sana." Ucap Sehun yang dibalas anggukan dari yang lain.

"Ayo." Meiza mengikuti Eunwoo yang berjalan di depannya menuju parkiran.

***

"Makasih ya, sini biar gue aja." Tepat setelah Meiza turun dari motor Eunwoo, gadis itu berniat untuk membawa minuman yang tadi mereka bawa.

"Udah gue aja gak papa." Sahut laki-laki itu lalu berjalan beriringan untuk menuju lapangan basket sekolah itu, ada cukup banyak orang disana, lebih tepatnya siswa SMA sana.

Tiba-tiba saja seseorang menghampiri mereka yang kini berjalan bersama, membuat Eunwoo berjalan lebih cepat untuk menaruh minuman yang ia bawa dan berlari ketengah lapangan.

"Lo bareng sama Eunwoo?"

Creep | Kang Daniel ✔Where stories live. Discover now