40

1.8K 360 77
                                        

Suasana ruang uks itu terasa hening, hanya ada suara beberapa anggota paskibra yang sedang latihan untuk upacara bendera mengingat ruang uks itu dekat dengan aula sekolah.

Daniel berdehem pelan, dia menatap kearah Meiza yang kini duduk di atas ranjang sedangkan dia hanya berdiri kaku dihadapan gadis itu.

"Sakit gak?" Daniel menunjuk tangan Meiza yang terluka membuat gadis itu melirik kearah lukanya.

"Gak juga." Balas Meiza singkat, terkesan cuek tapi sebenarnya tidak.

"Maafin gue ya?"

"Buat apa?" Meiza bertanya balik, gadis itu medongak menatap Daniel yang mengedikkan bahunya.

"Buat, buat semuanya." Balas laki-laki itu.

"Kak Daniel kan gak salah jadi gak usah minta maaf." Balas Meiza kaku, gadis itu menunduk sambil memainkan jarinya tanpa minat.

Suasana kembali hening, mereka benar-benar kehabisan topik dan sangat canggung, membuat Daniel merutuki dirinya beberapa kali karena dia ingin berbicara tapi setiap dia membuka mulut dia jadi bingung apa yang ingin dia katakan.

"I-itu aja kan kak? Aku, aku mau pulang." Meiza turun dari ranjang tapi kembali dihentikan oleh Daniel.

"Meiza." Cegatnya sambil memegangi kedua bahu Meiza membuat gadis itu berhenti.

"Sampai kapan?" Pertanyaan Daniel yang terdengar ambigu bagi Meiza membuat gadis itu mengerutkan dahinya.

"Maksudnya?" Tanyanya, Daniel menghela nafasnya masih dengan kedua tangannya yang memegangi bahu Meiza.

"Iya sampai kapan kita bakal canggung kaya gini? Gue gue."

"Gue gak tahan." Sambung Daniel cepat, Meiza mendongakkan kepalanya menatap laki-laki yang kini sedang merutuki dirinya sendiri itu.

"Gue gak tahan kita canggung gini." Ucap Daniel lagi, membuat Meiza terkekeh dengan kaku saat melihat ekspresi lucu dari Daniel, perlahan dia melepaskan kedua tangan Daniel yang memegangi bahunya karena Meiza merasa jarak mereka terlalu dekat saat ini.

"Kok ketawa?" Sungut Daniel.

"Habis kak Daniel lucu." Meiza jadi gemas sendiri melihat Daniel, siapa yang tidak gemas kalau melihat ekspresi lucu dari laki-laki itu?

"Lucu? Lo yang lucu tiba tiba ngehindarin gue terus ketawa gini."

"Cie yang gak mau dihindarin"

"Iyalah, kan gue kangen." Ucap Daniel lalu mendekatkan wajahnya kearah Meiza secara tiba-tiba, membuat gadis itu menutup matanya rapat rapat.

"Cie mukanya merah." Goda laki-laki itu tepat di depan wajah Meiza, Meiza menggerutu kesal apalagi saat Daniel tertawa terbahak-bahak setelahnya.

"Kakak ih gak lucu." Kesalnya, Daniel masih tertawa lalu mencubit kedua pipi Meiza dengan gemas.

"Kangen sama Ong Meiza." Godanya lagi masih mengunyel unyel pipi gadis itu.

***

"Meiza."

"Ong Meiza."

"Meizzzzza."

"Kakak manggil aku?" Meiza yang sedari tadi sibuk dengan grup kelasnya untuk bertanya tugas kini menatap kearah Daniel yang sedang memainkan sedotan.

Sekarang mereka sedang berada di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari sekolah.

"Iya." Balas Daniel sambil tersenyum.

Creep | Kang Daniel ✔Where stories live. Discover now