"Kak Daniel sama kak Pinky makin hari makin lengket ya? Kemana mana berdua, jangan jangan udah jadian." Kata Shannon dengan nada sinis saat melihat Daniel dan Pinky yang baru saja masuk ke kantin sambil bergandengan tangan, gadis itu benar-benar marah dengan Daniel karena begitu tega mempermainkan temannya, bahkan beberapa hari yang lalu saat mendengar cerita dari Meiza tentangnya, Shannon, Yeri dan Doyeon bersikeras untuk melabrak laki-laki itu tapi Meiza menghalangi mereka, Doyeon bahkan tidak segan-segan menyinggung Daniel saat tidak sengaja berpapasan dengan laki-laki itu, untungnya Daniel tidak menghiraukan mereka.
"Udah ah gak usah ngomongin orang." Kata Meiza, gadis itu berusaha untuk menahan dirinya agar tidak melihat kearah 'pasangan baru' itu.
"Lo gak cemburu Za?" Tanya Yeri yang hampir membuat Meiza tersedak minumannya sendiri, bohong jika Meiza menjawab tidak, tentu saja dia cemburu, melihat mereka yang sering sekali bersama, bahkan tak jarang Meiza mendapati mereka bercanda bersama dan saling memperlihatkan cinta satu sama lain, sakit? Tentu saja, bagaimana tidak? Karena setiap melihat Daniel dan Pinky bersama dia malah teringat kebersamaannya dengan laki-laki itu, cara Daniel yang menatapnya dengan sayang itu bahkan masih terlintas dibenak Meiza, tapi rasa cemburu itu tidak lebih besar dari rasa kecewanya.
"Cemburu? Gue mah cuman flat shoes yang gak punya 'hak'."
***
"Kak Hanbin?" Meiza yang kebetulan lewat di depan uks tidak sengaja berpapasan dengan Hanbin yang baru saja keluar dari uks, laki-laki itu menoleh kearah Meiza lalu memalingkan wajahnya yang terlihat sedikit pucat.
"Kakak sakit?" Tanya gadis itu dengan nada khawatir, Hanbin hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Gak, gue gak papa." Laki-laki itu sedikit terkejut saat Meiza yang tiba-tiba menyentuh pelipisnya, mata gadis itu memicing karena baru saja merasakan suhu panas di dahi Hanbin.
"Kakak sakit, ayo kita masuk lagi." Hanbin menepis tangan Meiza yang memegangi lengannya.
"Gue gak papa, gue mau ke kelas aja, lagian tadi udah minum obat." Jawab Hanbin, nada bicaranya terdengar lebih dingin dari biasanya, Meiza terdiam memandangi punggung laki-laki itu yang mulai menjauh darinya.
"Kak Hanbin kenapa sih?" Tanyanya dengan nada yang cukup meninggi, Hanbin berbalik menatap gadis itu.
"Emang gue kenapa?" Tanya Hanbin balik.
"Kak Hanbin berubah, kakak akhir akhir ini ngejauhin aku." Laki-laki itu tertawa kecil.
"Perasaan lo aja Za, udah sana lo ke kelas." Meiza menggeleng.
"Kak Hanbin sakit, kita ke uks dulu, kakak bisa pingsan kalo dipaksain belajar." Gadis itu menarik tangan Hanbin lagi, sementara Hanbin laki-laki itu menatap Meiza lama.
"Kenapa sih Za? Setiap gue mau lupain lo, lo selalu muncul, dan sekarang? Lo malah perhatian sama gue, perasaan gue gak bisa dibecandain kaya gini." Katanya yang sukses membuat Meiza tidak bisa berkata apa apa lagi, jujur perasaan gadis itu memang ada untuk Hanbin, tapi bukan perasaan cinta seperti dulu.
"Aku gak maksud kaya gitu kak aku cuma-"
"Khawatir? Makasih udah khawatir sama gue, mending lo ke kelas aja, gak baik udah kelas 11 bolos." Setelah mengatakan itu, perlahan sosok Hanbin menghilang dibalik koridor meninggalkan Meiza yang berdiri disana sendirian.
***
"Udah dibilangin juga jangan ngelamun, dari tadi pak Jaehwan ngeliatin lo mulu tau, untung aja sekarang udah pergantian jam kalo enggak abis lo sama dia." Teguran Doyeon membuat Meiza tersadar dari lamunannya, entah kenapa dia semakin galau akhir-akhir ini, niatnya untuk melupakan Daniel seperti tertiup angin saat berpapasan dengan laki-laki itu, getaran itu selalu menghantuinya, bersamaan dengan rasa sakit yang di goreskan Daniel padanya setiap hari semakin banyak, ditambah lagi hubungannya dengan Hanbin yang semakin memburuk.
YOU ARE READING
Creep | Kang Daniel ✔
Fanfiction"Orang yang matanya sipit itu setia, gimana mau ngelirik yang lain, melek aja susah, kaya kak Daniel." "Emang kak Daniel bakal ngelirik lo?" [17/08/16] #80 in fanfiction ❤ [17/08/24] #9 in short story ❤