7

2K 427 66
                                        

-Yang gak sider aku doain cepet ketemu oppa-

"Woi Nu lo gak nonton pertandingan basket?" Wonu mengalihkan pandangannya dari layar televisi lalu memandang Meiza sebentar, kini laki-laki itu berada di rumah Meiza untuk menonton tayangan ulang bola yang dia lewatkan tadi malam bersama Seungwoo.

"Kaga, males." Meiza geregetan dengan tetangganya itu yang sangat hemat kata, walau kadang Wonu hanya seperti itu disaat saat tertentu seperti sekarang, -menonton bola-.

"Lah kok males, ayo dong kita nonton, gue aja udah siap." Wonu melongo sebentar, menatap Meiza yang memang sudah rapi dari tadi.

"Tumben lo mau nonton yang begituan, biasanya paling anti." ucap laki-laki itu.

"Iyadong, kan gue sekarang berubah, sekarang gue mah mencintai sekolah."

"Bahasa lo cah, sok iya bilang gitu, diajakin temen bolos langsung ngegas lo." Seungwoo yang tadinya hanya berfokus pada pertandingan bola, kini ikut nyerocos.

"Itu dulu, sekarang tidak, ayo cepat Wonu bastian nugraha." Meiza menarik tangan Wonu yang masih ogah ogahan.

"Gue males Meilisa Zarafa Ong."

"Ih jangan pake ong."

"Siapa suruh manggil nama lengkap gue."

"Wonu ah gak asik." Meiza menginjak kaki Wonu cukup keras sehingga membuat pria itu mengaduh.

"Wona Wonu Wona Wonu, gue setahun lebih tua dari lo bocah."

"Ih bodo ah, ayo cepat kita nonton basket." Akhirnya Wonu menyerah dan dengan pasrah mau tidak mau diseret Meiza keluar untuk menonton pertandingan basket bersama, sebernarnya gadis itu melakukannya demi Yeri yang tadi mengancamnya tidak akan ikut menonton pertandingan basket jika gadis itu tidak membawa Wonu bersamanya.

Maaf ya Nu, hehe

***

"Lo dimana? Gue udah di gedung olahraga."

"..."

"Iya beneran."

"..."

"Sama Wonu."

"..."

"Yaudah gue kesana." Meiza menutup telponnya, kini dia memasuki gedung olahraga sambil dengan tidak tau malu menggandeng tangan Wonu, sementara Wonu yang sudah biasa dengan sikap songong Meiza hanya mengikuti gadis itu kemanapun dia melangkah.

"Mau datengin siapa sih lo?"

"Shannon, Doyeon sama ayang Yeri lo."

"Ayang Yeri apaan lo bocah, gue kaga kenal Yeri." Meiza menarik tangan Wonu lagi untuk melangkah lebih cepat saat melihat Yeri melambai-lambaikan tangannya.

"Kalo gak kenal makanya kenalan." ucap gadis itu saat sudah berada didepan Yeri, Doyeon, dan Shannon.

"Yeri ini Wonu, Wonu ini Yeri."

"Yeri." Yeri tersenyum dengan wajah bersemu, dia mengacungkan tangan kanannya berniat ingin berjabat tangan dengan Wonu.

"Wonu." laki laki itu berucap pelan sembari menjabat tangan Yeri.

"Udah Yer udah, kasian Wonu tangannya mau lepas."

"Hehe sa ae lo macan."

"Duduk Nu, nanti dikira orang lo patung selamat datang." ucap Meiza sembari menarik Wonu untuk duduk, bukan disampingnya tapi disamping Yeri yang kini berbunga bunga.

Dalam hati Yeri dia benar benar senang dan memuji muji Meiza yang begitu peka padanya, sedangkan Wonu sedikit menggerutu karena tertipu oleh gadis itu.

Kini mereka semua duduk dikursi penonton paling depan, berbaur dengan penonton lainnya.

"Vernon mana Shann? Biasanya lengket lo kaya perangko." ucap Meiza yang heran karena tidak biasanya dua orang bule itu terpisah.

"Vernon nemenin kakeknya cuci darah dirumah sakit."

"Kakeknya yang suka pake blangkon kalo kemana mana?"

"Iya, yang mana lagi? Kan cuma kakeknya doang orang luar yang kaya gitu." canda Shannon dan dibalas tawa oleh yang lain.

"Kak Hanbin Za." ucap Doyeon sambil menunjuk seorang laki-laki yang baru saja mendaratkan pantatnya di kursi penonton bersama seorang gadis cantik disebrang sana.

"Lah udah jalan aja mereka." sahut Yeri, sementara Meiza hanya memandang Hanbin dan Seulgi dengan tatapan kosong, bohong jika dia merasa biasa saja, tentu saja dia sakit hati, tapi dia mencoba untuk mengabaikan laki-laki itu, toh sekarang gadis itu sudah menyerah untuk mendapatkan hati Hanbin, untuk apa memaksakan perasaan orang yang jelas jelas hatinya bukan untukmu, kan?

"Za, kak Bobby Za." Doyeon berucap lagi, bersamaan dengan masuknya anak anak basket yang akan bertanding, tatapan Meiza beralih pada Daniel yang berlari lari kecil ditempat, dia terlihat masih nyaman melakukan pemanasan, beberapa penonton menyemangati mereka, bahkan ada yang memanggil nama mereka dengan histeris, maklum, hampir semua anggota club basket adalah siswa yang populer.

"Kak Bobby!" Mari katakan kalau Meiza tidak tau malu saat meneriakkan nama Bobby yang bahkan tidak benar benar kenal dengannya, Bobby yang masih mendribble bola basketnya kini mengalihkan perhatiannya pada sumber suara yang memanggilnya.

"Kak Bobby semangat!" Meiza melambai kearah Daniel yang berada disamping Bobby, sedangkan yang empunya nama hanya bisa membalas lambaian tangan Meiza dengan tampang bingung.

Sehat dek? -Bobby

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sehat dek? -Bobby

Creep | Kang Daniel ✔Where stories live. Discover now